Hadits-hadits yang Menganjurkan Dibaguskannya Shalat, serta Mengancam. Shalat yang Tanpa Aturan (6) | Shalat Tarawih Menurut Tuntunan Rasulullah
Shalaatu at-Taraawiihi.
Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah.
Shalat Tarawih Menurut Tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Fasal IX.
Anjuran Memperbagus Shalat, dan Ancaman Bagi yang Shalat Tanpa Aturan.
Hadits-hadits yang Menganjurkan Dibaguskannya Shalat, serta Mengancam. Shalat yang Tanpa Aturan (6).
Yang keenam: Dari Ammar bin Yasir radhiyallahu 'anhu bahwa dia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya seorang hamba itu terkadang shalat, namun hanya dicatat ganjarannya sepersepuluh, sepersembilan, seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, atau setengahnya." (77)
Diriwayatkan oleh Abu Dawud (I: 127), al-Baihaqi (II: 281) dan Ahmad (IV: 319-321), dari dua jalur sanad. Salah satunya dishahihkan oleh al-Hafizh al-Iraqi dan dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya, sebagaimana juga dinyatakan dalam at-Taqrib (I: 184).
===
(77) [Yang dimaksudkan, bahwa ganjaran itu beragam, karena perbedaan orang yang shalat dalam kekhusyu'an, daya renungnya dan hal-hal lain yang menimbulkan kesempurnaan. {Lihat al-Faidhul Qadir - oleh al-Manawi}]
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Shalaatu at-Taraawiihi, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah, Tanpa keterangan penerbit, Tanpa keterangan cetakan, Tanpa keterangan tahun, Judul terjemahan: Shalat Tarawih Menurut Tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Penerjemah: Ustadz Abu Umar Basyir al-Maidani hafizhahullah, Penerbit: at-Tibyan, Solo - Indonesia, Cetakan IV, Nopember 2000 M.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah.
Shalat Tarawih Menurut Tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam.
Fasal IX.
Anjuran Memperbagus Shalat, dan Ancaman Bagi yang Shalat Tanpa Aturan.
Hadits-hadits yang Menganjurkan Dibaguskannya Shalat, serta Mengancam. Shalat yang Tanpa Aturan (6).
Yang keenam: Dari Ammar bin Yasir radhiyallahu 'anhu bahwa dia berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Sesungguhnya seorang hamba itu terkadang shalat, namun hanya dicatat ganjarannya sepersepuluh, sepersembilan, seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat, sepertiga, atau setengahnya." (77)
Diriwayatkan oleh Abu Dawud (I: 127), al-Baihaqi (II: 281) dan Ahmad (IV: 319-321), dari dua jalur sanad. Salah satunya dishahihkan oleh al-Hafizh al-Iraqi dan dikeluarkan oleh Ibnu Hibban dalam Shahihnya, sebagaimana juga dinyatakan dalam at-Taqrib (I: 184).
===
(77) [Yang dimaksudkan, bahwa ganjaran itu beragam, karena perbedaan orang yang shalat dalam kekhusyu'an, daya renungnya dan hal-hal lain yang menimbulkan kesempurnaan. {Lihat al-Faidhul Qadir - oleh al-Manawi}]
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Shalaatu at-Taraawiihi, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullah, Tanpa keterangan penerbit, Tanpa keterangan cetakan, Tanpa keterangan tahun, Judul terjemahan: Shalat Tarawih Menurut Tuntunan Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, Penerjemah: Ustadz Abu Umar Basyir al-Maidani hafizhahullah, Penerbit: at-Tibyan, Solo - Indonesia, Cetakan IV, Nopember 2000 M.
===
Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT