Skip to main content

Berbuka Puasa (3) | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan.

Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah.

Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam.

Keempatbelas.

Berbuka Puasa (3).

3. Makanan Apa yang Sebaiknya Dipergunakan Berbuka?

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah memerintahkan untuk berbuka puasa dengan kurma. Jika tidak memiliki kurma maka hendaklah dengan air. Yang demikian itu merupakan bagian dari kesempurnaan kasih sayang dan perhatian beliau pada ummatnya.

Allah Subhanahu wa Ta'ala, Rabb semesta alam, yang telah mengutus Muhammad (shallallahu 'alaihi wa sallam) sebagai rahmat bagi seluruh ummat manusia, telah berfirman:

"Sesungguhnya telah datang kepadamu sekalian seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaanmu sekalian, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin." (QS. At-Taubah: 128)

Sebab, memberi sesuatu yang manis pada tubuh saat perut dalam keadaan kosong lebih diterima dan bermanfaat bagi anggota tubuh, apalagi badan yang sehat, yang akan menjadi kuat kembali. Sedangkan air, pada saat puasa, tubuh mengalami kekeringan sehingga apabila dibasahi dengan air, maka akan sangat bermanfaat bagi tubuh.

Ketahuilah, wahai hamba yang taat, bahwa kurma memiliki berkah dan keistimewaan -demikian halnya dengan air- dalam memberikan pengaruh terhadap hati dan penyuciannya yang hanya diketahui oleh orang-orang yang mengikuti Sunnah.

Dari Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu, dia bercerita, "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam biasa berbuka dengan beberapa buah ruthab (kurma segar) sebelum mengerjakan shalat. Jika beliau tidak mendapatkan ruthab, maka beliau berbuka dengan beberapa buah tamr (kurma masak yang sudah lama dipetik), dan jika tidak mendapatkan tamr, maka beliau meminum air." (110)

===

(110) Diriwayatkan oleh Ahmad (III/ 163), Abu Dawud (II/ 306), Ibnu Khuzaimah (III/ 277 dan 278), at-Tirmidzi (III/ 70) melalui dua jalan dari Anas radhiyallahu 'anhu. Sanad hadits ini shahih.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan, Penulis: Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah, Penerbit: al-Maktabah al-Islamiyyah, Amman - Yordania, Cetakan IV, Tahun 1412 H/ 1992 M, Judul Terjemahan: Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, Penerjemah: M. Abdul Ghoffar E.M, Muraja'ah Terjemah: Taufik Saleh Alkatsiri, Penerbit: Pustaka Imam asy-Syafi'i - Indonesia, Cetakan Kedua, Rabi'ul Akhir 1426 H/ Agustus 2005 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog