Skip to main content

Berbuka Puasa | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan.

Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah.

Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam.

Keempatbelas.

Berbuka Puasa.

1. Kapan Seseorang Boleh Berbuka?

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman:

"Kemudian sempurnakanlah puasa sampai malam..." (QS. Al-Baqarah: 187)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menafsirkannya dengan datangnya malam dan berlalunya siang serta tenggelamnya bulatan matahari. Dan kami akan menyampaikan beberapa hal yang membuat hati orang muslim yang mengikuti Sunnatul Huda benar-benar tenang.

Wahai hamba Allah, inilah beberapa sabda Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam di hadapan kalian semua, dimana engkau telah membacanya sendiri, dan sesungguhnya semua demikian jelas dan tidak ada yang tertutupi lagi bagimu. Berbagai tindakan para Shahabat radhiyallahu 'anhum pun telah engkau saksikan. Selain itu, engkau pun telah mengikuti apa yang dibawa oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam jejak demi jejak.

Diriwayatkan oleh 'Abdurrazzaq di dalam kitab al-Mushannaf (7591) dengan sanad yang dinilai shahih oleh al-Hafizh Ibnu Hajar di dalam kitab Fat-hul Baari (IV/ 199), al-Haitami di dalam kitab Majma'uz Zawaa-id (III/ 154) dari 'Amr bin Maimun al-Audi, dia bercerita:

"Para Shahabat Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam adalah orang-orang yang paling cepat berbuka dan paling lambat makan sahur."

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan, Penulis: Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah, Penerbit: al-Maktabah al-Islamiyyah, Amman - Yordania, Cetakan IV, Tahun 1412 H/ 1992 M, Judul Terjemahan: Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, Penerjemah: M. Abdul Ghoffar E.M, Muraja'ah Terjemah: Taufik Saleh Alkatsiri, Penerbit: Pustaka Imam asy-Syafi'i - Indonesia, Cetakan Kedua, Rabi'ul Akhir 1426 H/ Agustus 2005 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog