Skip to main content

Lailatul Qadar (4) | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan.

Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah.

Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam.

Kesembilanbelas.

Lailatul Qadar (4).

4. Tanda-tanda (Malam) Lailatul Qadar. (153)

Ketahuilah, wahai hamba yang taat -mudah-mudahan Allah mendukungmu melalui pertolongan-Nya- bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam telah menyifati pagi dari Lailatul Qadar agar orang muslim mengetahui, malam apakah itu:

Dari 'Ubay radhiyallahu 'anhu, dia bercerita, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Pagi (setelah) malam Lailatul Qadar, matahari terbit tanpa sinar menyinarinya, seakan-akan ia bejana sehingga naik." (154)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia bercerita, "Kami pernah membicarakan Lailatul Qadar di dekat Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam maka beliau pun bersabda, 'Siapa di antara kalian yang menyebutkan, yaitu ketika bulan terbit, dimana ia seperti separuh mangkuk.'" (155)

Dari Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma, dia bercerita, Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Lailatul Qadar merupakan malam penuh kelembutan, cerah, tidak panas dan tidak pula dingin, dimana matahari pada pagi harinya tampak lemah kemerahan." (156)

Baca selanjutnya:

===

(153) Masyarakat awam mengenai tanda-tanda Lailatul Qadar ini memiliki banyak khurafat dan keyakinan yang menyimpang, di antaranya adalah bahwa pohon pun bersujud dan gedung-gedung tidur, dan demikian seterusnya.

(154) Diriwayatkan oleh Muslim (762).

(155) Al-Qadhi 'Iyadh mengatakan: "Di dalamnya terkandung isyarat yang menunjukkan bahwa Lailatul Qadar itu muncul di akhir-akhir bulan, karena bulan tidak mungkin berwujud separuh mangkuk saat terbit kecuali di akhir bulan."

(156) Diriwayatkan oleh ath-Thayalisi (349), Ibnu Khuzaimah (III/ 231), al-Bazzar (I/ 486), dan sanadnya hasan.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan, Penulis: Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah, Penerbit: al-Maktabah al-Islamiyyah, Amman - Yordania, Cetakan IV, Tahun 1412 H/ 1992 M, Judul Terjemahan: Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, Penerjemah: M. Abdul Ghoffar E.M, Muraja'ah Terjemah: Taufik Saleh Alkatsiri, Penerbit: Pustaka Imam asy-Syafi'i - Indonesia, Cetakan Kedua, Rabi'ul Akhir 1426 H/ Agustus 2005 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog