Skip to main content

Allah Menghendaki Kemudahan dan Tidak Menghendaki Kesulitan (4) | Meneladani Shaum Rasulullah

Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan.

Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah.

Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam.

Ketigabelas.

Allah Menghendaki Kemudahan dan Tidak Menghendaki Kesulitan (4).

4. Orang yang Sudah Tua Renta dan Wanita yang Lemah.

Ibnu 'Abbas radhiyallahu 'anhuma berkata, "Orang yang sudah tua, laki-laki maupun perempuan yang tidak mampu mengerjakan puasa, maka keduanya harus memberi makan kepada seorang miskin setiap hari dari hari-hari puasa yang ditinggalkannya." (99)

Diriwayatkan oleh ad-Daraquthni (II/ 207) dan dinilai shahih melalui jalan Manshur, dari Mujahid, dari Ibnu 'Abbas, dia membaca:

"Dan wajib bagi orang-orang yang berat menjalankannya (jika mereka tidak berpuasa) membayar fidyah (memberi makan orang miskin)." Dia mengatakan: "Yaitu orang yang sudah tua dan tidak mampu mengerjakan puasa sehingga dia harus berbuka. Dan dia harus memberi makan setiap hari satu orang miskin sebanyak setengah sha' gandum." (100)

Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu: "Barangsiapa yang sudah menjalani usia tua lalu tidak mampu menjalankan puasa Ramadhan, maka dia harus mengeluarkan satu mud gandum dari setiap hari yang ditinggalkan." (101)

Dan dari Anas bin Malik (radhiyallahu 'anhu): "Bahwasanya dia pernah tidak mampu mengerjakan puasa selama satu tahun, maka dia pun membuat bubur satu mangkuk besar dan memanggil tiga puluh orang miskin hingga membuat mereka semua kenyang." (102)

===

(99) Diriwayatkan oleh al-Bukhari (4505). Lihat, Syarhus Sunnah (VI/ 316), Fat-hul Baari (VIII/ 180), Nailul Authaar (IV/ 315), serta Irwaa-ul Ghaliil (IV/ 22-25). Dan Ibnul Mundzir telah menukil ijma' mengenai hal tersebut di dalam kitab, al-Ijmaa' (no. 129).

(100) Lihat komentar terdahulu.

(101) Diriwayatkan oleh ad-Daraquthni (II/ 208), dan dalam sanadnya terdapat 'Abdullah bin Shalih, dimana dia seorang yang dha'if, tetapi ia mempunyai satu penguat.

(102) Diriwayatkan oleh ad-Daraquthni (II/ 207) dan sanadnya shahih.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Shifatu Shaumin Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam fii Ramadhaan, Penulis: Syaikh Abu Usamah Salim bin 'Ied al-Hilali dan Syaikh 'Ali Hasan 'Ali 'Abdul Hamid hafizhahumallaah, Penerbit: al-Maktabah al-Islamiyyah, Amman - Yordania, Cetakan IV, Tahun 1412 H/ 1992 M, Judul Terjemahan: Meneladani Shaum Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, Penerjemah: M. Abdul Ghoffar E.M, Muraja'ah Terjemah: Taufik Saleh Alkatsiri, Penerbit: Pustaka Imam asy-Syafi'i - Indonesia, Cetakan Kedua, Rabi'ul Akhir 1426 H/ Agustus 2005 M.

===

Abu Sahla Ary Ambary bin Ahmad Awamy bin Muhammad Noor al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog