Bagian Pertama
Sekilas Tentang Bekam
Berbagai Bukti Kemujaraban Bekam dalam Menyembuhkan Penyakit
Patofisiologi dan Cara Kerja Bekam (2)
Agar tubuh seimbang, maka harus ada suatu sistem untuk menyeimbangkannya. Tubuh manusia mempunyai energi. Dengan energi inilah manusia hidup, bergerak, bernafas, bermetabolisme, dan kegiatan lainnya. Energi ini dalam pandangan kedokteran tradisional disebut dengan chi. Apabila ada bagian tubuh yang lemah, maka chi akan bergerak ke bagian yang lemah untuk kemudian dengan energi yang ada, chi akan menguatkannya. Dengan pergerakan chi ini, akan tercapailah keseimbangan dan kesehatan. Chi ini harus selalu ada dalam tubuh manusia. Karena itu, sejak dalam kandungan, Allah Sub-haanahu wa Ta'aala telah memberikan chi itu pada setiap janin yang akan terus ada sepanjang kehidupan manusia. Namun, chi yang diberikan Allah pada manusia berbeda kadarnya. Sehingga kesehatan manusia juga berbeda-beda antara satu orang dengan orang lain. Ada orang yang mudah sakit, namun ada pula yang jarang sakit. Selain itu, makanan dan minuman yang dikonsumsi sehari-hari juga akan menambah energi chi. Makanan yang baik (halal dan thayyib) akan menambah chi. Makanan yang haram dan tidak baik, akan mengurangi chi. Dengan energi listrik, gelombang elektromagnetik, laser, dan lain-lainnya, manusia bisa memasukkan energi tersebut ke dalam tubuh manusia, sehingga chi dalam tubuh selalu terjaga.
Sekarang ini banyak pengobatan yang memadukan teknologi modern dengan metode pengobatan tradisional. Namun, yang perlu diwaspadai adalah saat ini banyak metode terapi yang memasukkan jin ke dalam tubuh manusia dengan cara ini. Mereka mengatakan bahwa ini penyelarasan energi, padahal sesungguhnya hal itu hanyalah jin yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia.
Berbagai alat dan metode diciptakan agar bisa menyeimbangkan chi pada tubuh. Chi dapat diseimbangkan dengan berbagai cara. Bisa melalui makanan dan minuman, yang dikenal dengan terapi herbal. Sebab, sumber energi chi yang paling utama berasal dari makanan. Bisa juga chi langsung dimasukkan ke dalam tubuh, misalnya dengan penghangatan tubuh, penyinaran, pemijatan, menghirup bau-bauan, fisioterapi dan lainnya. Bisa juga melalui titik-titik meridian bekam, yang merupakan metode terapi untuk menyelaraskan chi dengan memakai alat tabung, dan dilakukan pada titik-titik meridian. Tentu saja, tidak hanya titik meridian saja, bekam bisa juga dilakukan pada titik lainnya seperti titik tha', titik ki, titik Nabi, titik refleksi, dan lainnya. Bisa juga dilakukan langsung pada tubuh tanpa perlu melihat titiknya. Namun, hal ini tidak efektif dan efisien. Efek penyembuhannya pun lebih lama dan lebih sulit dibanding kalau dilakukan tepat pada titik-titik tadi.
Kenapa kulit yang dibekam? Seperti diterangkan di atas, bahwa dalam tubuh manusia terdapat suatu sistem menyerupai saluran atau jala-jala yang disebut cing luo, meridian, jala, habel, khattuz zawaal, atau tha'. Nah, saluran tadi terletak membujur dan melintang pada tubuh, baik di permukaan tubuh maupun di dalam tubuh manusia. Dengan adanya saluran ini, maka bagian tubuh yang satu dengan yang lainnya akan terhubung. Misalnya, antara permukaan tubuh dengan organ tubuh, antara organ dengan organ, antara organ dengan jaringan penunjang (limfe, fascia, otot, syaraf, dll), dan antara jaringan penunjang satu dengan yang lainnya.
Dengan adanya saluran tersebut, maka patogen dan penyakit dari luar tubuh dapat masuk ke dalam tubuh melalui saluran tadi. Masuknya penyakit melalui saluran meridian tersebut akan menimbulkan keluhan-keluhan sepanjang meridian. Misalnya, bila penyakit masuk ke dalam organ lambung, maka sepanjang saluran meridian tadi akan menimbulkan keluhan-keluhan pada lambung. Demikian juga sebaliknya, patogen penyakit yang ada di dalam organ tubuh akan dimanifestasikan ke permukaan tubuh melalui saluran meridian tadi. Dengan adanya hubungan ini, maka bisa dilakukan pengobatan pada titik-titik tersebut. Sebab, chi dari pemukaan tubuh akan mengalir sepanjang meridian menuju organ yang sakit. Dengan demikian, saluran tadi bisa berfungsi untuk menyelaraskan chi dan mengobati bagian tubuh yang tidak seimbang.
===
Maraji'/ sumber:
Buku: Sembuh dengan Satu Titik, Penulis: dr. Wadda' A. Umar, Editor: Effendy Abu Ahmad, Penerbit: Al-Qowam, Solo - Indonesia, Cetakan XIV, Nopember 2012 M/ Muharram 1434 H.
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT