Bagian Pertama
Sekilas Tentang Bekam
Berbagai Bukti Kemujaraban Bekam dalam Menyembuhkan Penyakit
Patofisiologi dan Cara Kerja Bekam
Patofisiologi dan cara kerja bekam memang sulit dipahami dengan pendekatan ilmiah medis. Sehingga banyak kalangan medis menganggap terapi bekam itu mengada-ada, tidak ilmiah, dan mistik. Pendapat ini tidak sepenuhnya salah. Karena dasar patofisiologi kedokteran modern dengan kedokteran tradisional sangat berbeda. Kalau kedokteran modern, sebelum menemukan teori pengobatan, terlebih dahulu dilakukan pengujian-pengujian terhadap pasien. Setelah itu, baru dimunculkanlah teori metode pengobatan tersebut. Sedangkan kedokteran tradisional muncul dari pengalaman dan kebiasaan ahli pengobatan yang pernah mengobati ribuan pasien. Dari pengalaman dan kebiasaan tersebut terbentuklah teori. Jadi, tidak melalui pengujian dan pembuktian ilmiah. Walaupun begitu, tidak berarti bekam tidak bisa menyembuhkan. Dari beberapa pengalaman dan beberapa buku, bisa dibuktikan bahwa bekam bisa mengobati beberapa penyakit yang belum bisa diatasi dengan pengobatan medis modern. Namun, bekam pun masih membutuhkan pengobatan modern.
Saat ini, cara paling mudah untuk mempelajari kedokteran tradisional, termasuk bekam, adalah dengan memakai konsep patofisiologi akupunktur. Karena pengobatan akupunktur sudah dibukukan teori patofisiologinya dan sudah banyak buku-buku yang membahasnya. Sedangkan metode pengobatan lain belum banyak yang menuliskannya dalam buku.
Konsep dasar patofisiologi bekam, didasarkan pada ilmu china kuno, yang berpatokan pada teori "Zang Xiang", yang merupakan pengembangan dari teori "Lima Eleman" dan teori "Ying Yang" yang mengakar pada filosofi kuno. Zang berarti organ tubuh bagian dalam yang tidak terlihat langsung. Xiang berarti penampilan luar yang bisa diamati. Zang atau Zang Fu berarti fungsi dari lima organ bagian dalam atau organ padat, yang terdiri dari jantung, hati, paru-paru, ginjal, limpa. Fu berarti organ luar atau organ yang berongga seperti: usus kecil, kandung empedu, usus besar, kandung kencing dan lambung. Hubungan harmonis antara organ luar dan dalam dan keseluruhan bagian tubuh manusia menentukan kondisi kesehatan jiwa raganya. Hubungan ini dikenal sebagai aliran chi atau meridian. Jika chi terhambat, maka penyakit mudah timbul. Untuk mengobatinya, salah satunya dengan menstimulasi beberapa titik meridian. Bekam bisa digunakan untuk menstimulasi titik meridian ini.
Seperti diketahui, alam semesta selalu dalam keadaan berpasangan. Siang-malam, gelap-terang, basah-kering, pria-wanita, atas-bawah, kronis-akut, lembab-kering, hiper-hipo, diare-sembelit, dan seterusnya. Demikian juga tubuh manusia selalu berpasangan, sehingga akan terjadi keseimbangan dalam tubuh. Apabila yang satu berlebih, maka akan terjadi ketidakseimbangan tubuh. Demikian juga, bila yang lain berkurang, akan terjadi ketidakseimbangan. Sebagai contoh, bila dalam tubuh manusia kelebihan gula akan terjadi hiperglikemia, yang sering ditemui pada penderita kencing manis. Sedangkan bila kekurangan gula akan terjadi hipoglikemia yang menyebabkan penderita tidak sadar. Karena itu, kadar gula dalam darah harus seimbang. Ketidakseimbangan tubuh inilah yang menimbulkan penyakit. Jadi, agar penyakit tersebut hilang, maka bagian tubuh yang tidak seimbang harus diseimbangkan. Yang kelebihan dikurangi dan yang kekurangan ditambahi; yang lemah dikuatkan, yang terlalu kuat dilemahkan; dan yang terlalu tinggi diturunkan, yang terlalu rendah dinaikkan. Dengan kembalinya tubuh dalam keseimbangan, maka penyakit akan lenyap, dan tercapailah kembali kesehatan tubuh.
===
Maraji'/ sumber:
Buku: Sembuh dengan Satu Titik, Penulis: dr. Wadda' A. Umar, Editor: Effendy Abu Ahmad, Penerbit: Al-Qowam, Solo - Indonesia, Cetakan XIV, Nopember 2012 M/ Muharram 1434 H.
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT