Bagaimana Anda Mendapatkan Harta?
5. Do'a (3)
Dan hendaknya menjauhi sebab-sebab ditolaknya do'a, seperti tiga hal yang telah disebutkan tadi, yaitu: do'a untuk dosa, do'a untuk memutus hubungan persaudaraan dan meminta dikabulkannya do'a dengan cepat. Termasuk sebab-sebab ditolaknya do'a adalah segala perbuatan haram atau yang sejenisnya. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
"Seseorang yang bepergian jauh, sangat kusut dan berdebu mengangkat kedua tangannya ke langit, 'Wahai Rabbku, wahai Rabbku.' Sedang makanannya dari yang haram, minumannya dari yang haram, pakaiannya dari yang haram, dan makan dari yang haram, bagaimana mungkin do'anya dikabulkan?" (1)
Dikatakan pada Ibrahim bin Adham, "Mengapa do'a tidak dikabulkan?" Ibrahim bin Adham berkata, "karena sesungguhnya kalian mengenal Allah tapi tidak mentaatinya. Kalian mengenal Rasulullah (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) tapi tidak mengikuti sunnahnya. Kalian mengenal al-Qur-an tapi tidak mengamalkannya. Kalian memakan nikmat Allah tapi tidak mensyukurinya. Kalian mengenal Surga tapi tidak memintanya. Kalian mengenal Neraka tapi tidak lari darinya. Kalian mengenal setan tapi tidak memeranginya, bahkan sepakat dengannya. Kalian mengenal mati tapi tidak mempersiapkan diri. Kalian mengubur orang mati tetapi tidak mengambil pelajaran. Kalian melupakan aib kalian dan kalian sibuk dengan aib orang lain."
Begitu juga, orang tidak boleh menggunakan kata-kata yang tidak pantas dalam berdo'a, seperti: "Wahai Allah, jika Engkau mau." Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
"Jika salah satu dari kalian berdo'a, maka pastikanlah permintaannya. Sungguh, jangan berkata, 'Wahai Allah, jika Engkau mau, maka berilah aku.' Karena yang demikian itu tidak pantas untuk Allah." (2)
Bagi orang yang berdo'a hendaknya dia melakukannya dengan sungguh-sungguh dan sangat berharap dikabulkan do'anya. Tidak putus asa dari rahmat Allah, karena Allah Maha Pemurah. Ibnu Uyanah berkata, "Jangan sekali-kali orang tidak berdo'a karena tahu bahwa dirinya banyak kekurangan. Sesungguhnya Allah mengabulkan do'a keburukan Iblis ketika meminta pada Allah, 'Wahai Rabbku, tundalah aku sampai hari mereka dibangkitkan.' Allah berfirman, 'Sesungguhnya kamu termasuk orang-orang yang ditundakan.' (QS. Al-A'raf: 15)"
Perlu diketahui bahwa do'a memiliki waktu-waktu utama dan kondisi-kondisi dimana do'a pasti dikabulkan. Seperti sepertiga malam yang terakhir, waktu antara adzan dan iqamat, waktu sujud, hari Jum'at, dalam kondisi terjepit dan lain-lain. Hendaknya orang yang berdo'a melakukannya dengan sungguh-sungguh dan mengulang-ulanginya. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sering kali mengulang-ulangi do'anya tiga kali. Dari Ibnu Mas'ud ra-dhiyallaahu 'anhu, "Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam suka mengulangi do'anya tiga kali. Beliau bersabda,
'Wahai Allah, atas-Mu kaum Quraisy, wahai Allah, atas-Mu kaum Quraisy, wahai Allah, atas-Mu kaum Quraisy." (3) Terakhir, hendaknya orang yang berdo'a jangan lupa bahwa sedikitnya do'a itu menghasilkan pahala karena do'a adalah ibadah.
Bagian dari rahmat Allah bahwa Allah mengabulkan do'a orang yang dalam kondisi terjepit. Allah berfirman,
"Siapakah yang mengabulkan do'a orang yang dalam kondisi terjepit ketika berdo'a pada-Nya, dan yang menyingkirkan keburukan?" (QS. An-Naml: 62)
Maksudnya adalah bahwa hanya kepada Allah-lah orang yang dalam kondisi terjepit, baik mukmin atau kafir, akan berlindung, dan hanya Allah-lah yang akan menyingkirkan keburukan.
Jadi Allah akan mengabulkan permintaan orang yang dalam kondisi terjepit jika berdo'a kepada Allah dengan harapan, keikhlasan dan dari lubuk hatinya yang paling dalam. Seorang laki-laki datang kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam daan berkata, "Wahai Rasulullah, kepada siapa engkau berdo'a?" Rasulullah (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) bersabda, "Aku berdo'a hanya kepada Allah yang jika engkau ditimpa bahaya, kemudian engkau berdo'a pada-Nya, maka Dia akan menyingkirkan bahaya itu darimu. Dia yang jika engkau tersesat di tanah yang tak berpenghuni, kemudian engkau berdo'a pada-Nya, maka Dia akan mengembalikan engkau. Dia yang jika engkau dilanda paceklik satu tahun, kemudian engkau berdo'a pada-Nya, maka Dia akan menumbuhkan tanaman untukmu."
===
(1) HR. Muslim, kitab az-Zakat.
(2) HR. Al-Bukhari, kitab as-Da'wat.
(3) HR. Muslim, kitab al-Jihad wa as-Sair.
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Anta wal maala, Penulis: Syaikh Adnan ath-Tharsyah, Penerbit: Maktabah Wahbah - Kairo, Judul terjemah: Anda dan harta, Penerjemah: Taufik Damas Lc, Editor: H. Abdurrahman Kasdi Lc, Penerbit: Pustaka al-Kautsar, Jakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Juli 2004 M.
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT