Skip to main content

Sembuh dengan Satu Titik: Berbagai Bukti Kemujaraban Bekam dalam Menyembuhkan Penyakit

Sembuh dengan Satu Titik

Bagian Pertama

Sekilas Tentang Bekam

Berbagai Bukti Kemujaraban Bekam dalam Menyembuhkan Penyakit

Allah Sub-haanahu wa Ta'aala telah menciptakan alam semesta, termasuk organ-organ tubuh manusia dalam keadaan seimbang. Apabila salah satu berlebihan atau menguat, dan yang lainnya berkurang atau melemah, maka akan terjadi ketidakseimbangan. Ketidakseimbangan inilah yang menimbulkan penyakit pada tubuh manusia. Karena itu, ada istilah hiper atau exses (berlebihan atau meningkat), dan hipo atau defisensi (kekurangan atau menurun). Seperti hipertensi untuk kelebihan tekanan darah, dan hipotensi untuk kekurangan tekanan darah, hiperglikemia untuk kelebihan gula pada kencing manis, dan hipoglikemia, bila kekurangan gula.

Agar fungsi tubuh kembali seimbang, maka harus dilakukan penyeimbangan kembali. Bagian yang berlebihan dikurangi dan yang kurang ditambah. Nah, bagian tubuh yang sangat berperan dalam menyeimbangkan tadi adalah hormon, darah, limfe dan syaraf. Menurut falsafah tradisional, masih ada satu lagi yang ikut menyeimbangkan fungsi tubuh, yaitu meridian, atau dalam istilah pengobatan kuno Arab disebut habl.

Meridian adalah gambaran sistem saluran dalam tubuh yang terdiri dari saluran yang membujur dan melintang pada seluruh tubuh, yang menghubungkan permukaan tubuh dengan organ, organ dengan organ, organ dengan jaringan penunjang, jaringan penunjang satu dengan lainnya, tubuh bagian kanan dengan yang kiri, tubuh yang atas dengan yang bawah, yang luar dengan yang dalam, organ tubuh dengan anggota gerak, sehingga membentuk suatu kesatuan yang saling berhubungan dan beraksi bersama-sama apabila mendapatkan rangsangan penyakit dari luar tubuh atau penyakit dari dalam tubuh. Melalui meridian inilah mengalir energi yang disebut chi yang berperan dalam menyeimbangkan fungsi tubuh tadi. Dengan mengaktifkan titik-titik dari meridian, maka energi chi akan mengalir sepanjang meridian menuju bagian tubuh yang tidak seimbang atau mengalami kelainan, selanjutnya ia akan mengembalikan bagian tubuh ke kondisi sehat seperti semula.

Dengan demikian, meridian berfungsi sebagai tempat masuknya penyakit atau patogen dari luar tubuh, sehingga bila ada penyakit yang masuk, maka meridian akan berperan mengusirnya. Bila patogen tersebut sangat kuat, maka meridian akan mengalami kelainan. Di samping itu, meridian juga merupakan tempat manifestasi fenomena organ-organ, baik yang normal maupun tidak normal. Sebab, setiap kelainan dari organ akan dipancarkan ke meridian, sehingga kelainan organ dalam tubuh bisa diketahui dari luar tubuh melalui meridian. Sebaliknya, setiap ada kelainan pada meridian, maka dapat ditularkan ke dalam organ. Kelainan pada tubuh yang satu dapat mempengaruhi bagian tubuh yang lain, atau bahkan seluruh tubuh. Karena itu, dengan mengaktifkan titik-titik pada meridian, akan mengalirlah energi chi dari satu tempat ke tempat lain, dari permukaan - organ - jaringan, sehingga dapat mencapai seluruh organ tubuh, tulang belulang, otot, tendon, fascia, kulit, bulu dan jaringan lain. Dengan demikian, akan bisa menyembuhkan bagian tubuh yang sakit.

Sedangkan titik meridian atau titik tha' adalah titik tempat munculnya meridian-meridian dalam tubuh. Titik ini berbeda dengan titik dari jaringan pembuluh darah, limfe maupun syaraf yang dapat terlihat pada anatomi tubuh manusia. Titik meridian merupakan titik imajiner yang tidak terlihat. Namun, fungsinya bisa dibuktikan dengan penyuntikan suatu radioisotop pada titik meridian dari organ tertentu, yang ternyata bisa dilihat pada organ dari meridian tersebut. Secara tradisional, titik meridian bisa dibuktikan dengan menekan bagian tubuh, bila tepat pada titik meridian, maka bagian yang ditekan akan terasa ngilu.

Bekam adalah cara pengobatan dengan membekam titik-titik di permukaan kulit. Titik yang dibekam bisa berupa titik akupunktur, akupresur, refleksi, titik tung, tha' dan sebagainya. Namun, yang sedang berkembang di Indonesia saat ini adalah membekam pada titik-titik meridian akupunktur dan titik-titik bekam Nabi (Prophet Potent Point).

Titik meridian adalah bagian tertentu dari tubuh yang sangat sensitif. Di tempat tersebut banyak impuls biolistrik, yang menurut tradisional Cina, impuls listrik itu disebut chi, dan di Jepang disebut ki. Dalam kedokteran kuno disebut tha'. Ada yang menyebut trigger points, titik ah shi, tender point, potent point dan lain sebagainya. Dari penelitian ternyata titik itu mengandung kumpulan syaraf dan motor-neuron dan pembuluh darah mikrovaskuler. Titik ini juga disebut motor point yang terletak pada pelekatan otot-syaraf (neuromuscular attachements). Otot-otot dengan titik tadi mempunyai keistimewaan karena mengandung banyak mitokondria, banyak pembuluh darah, warnanya lebih merah, mengandung banyak mioglobin, dan sebagian besar menggunakan metabolisme oksidatif sehingga tahan dari kelelahan. Jaringan di sekitar titik juga sangat istimewa karena banyak mengandung mast sel dan kelenjar limfe, kapiler dan venula halus yang merupakan sel untuk pertahanan tubuh. Juga banyak ditemukan bundle dan pleksus saraf. Dengan demikian, titik-titik tadi sangat sensitif dengan rangsangan bekam. Asalkan bekam dilakukan tepat pada titik-titik tadi, maka akan terjadi proses pada kapiler dan arteriola, peningkatan jumlah leukosit, limfosit dan sistem retikulo-endothelial, pelepasan ACTH, kortison, endorphin, enkefalin, dan faktor humoral lain. Juga, terjadi efek anti peradangan, penurunan serum lemak trigliserida, fosfolipida dan kolesterol LDL, merangsang proses liposis jaringan lemak dan mengatur kadar glukosa darah agar normal.

Jadi, proses penyembuhan terjadi apabila bekam dilakukan pada titik-titik meridian tadi, dimana titik ini akan bekerja langsung pada sistem endokrin, metabolisme dan peningkatan sistem imunitas. Selain itu, apabila seseorang membekam titik ini, maka akan terjadi pelepasan zat neurokimia seperti endorphin yang bisa mengurangi nyeri. Nyeri ini akan hilang disertai dengan peningkatan oksigen dan aliran darah dari titik yang dibekam tadi. Ini menyebabkan otot menjadi rileks dan tercipta kesehatan.

Secara mudah, titik meridian ini bisa diibaratkan tombol listrik yang bila dipijat akan mengalirkan listrik ke seluruh tubuh. Jadi, dari titik itulah energi chi akan mengalir ke seluruh tubuh. Demikian juga patogen atau penyakit dari organ tubuh akan dialirkan melalui meridian, sehingga patogen tadi dapat muncul pada meridian dari organ yang bersangkutan. Dan, energi chi inilah yang menjaga sistem keseimbangan dan homeostasis tubuh. Energi chi ini terbentuk dari sari makanan dan dari udara paru-paru. Makanan diolah dalam lambung, sisa makanannya dibuang dalam bentuk air kencing (urin) atau berak (feses). Sari makanan bersama hawa udara bersih dan oksigen, bertemu di paru-paru, berubah menjadi energi chi. Lalu energi chi menyebar di seluruh tubuh bersama cairan tubuh, sehingga manusia dapat melakukan kegiatan. Sebagian energi tersebut disimpan dalam ginjal. Menurut traditional medicine, ginjal merupakan sumber cadangan energi paling besar, yang akan digunakan jika tubuh memerlukan, baik untuk kelangsungan hidup, maupun diturunkan (genetik) pada generasi berikutnya.

Selain itu, pada setiap proses penghisapan kulit, akan diikuti dengan pengumpulan jaringan bawah kulit, dan darah dengan segala komponen yang ada di bawah kulit. Ini mempunyai potensi untuk menyembuhkan penyakit. Penghisapan akan merangsang syaraf-syaraf pada permukaan kulit. Rangsangan ini akan dilanjutkan pada cornu posterior medulla spinalis melalui syaraf A-delta dan C, serta traktus spino thalamikus ke arah thalamus yang akan menghasilkan endorphin. Sedangkan sebagian rangsangan akan diteruskan melalui serabut aferen simpatik menuju ke motor neuron dan menimbulkan refleks intubasi simpatis, sehingga menimbulkan intubasi nyeri secara general melalui siklus endorphin dan segmental simpatis. Efek lain yang ditimbulkan adalah pengumpulan darah di bawah kulit yang disertai dengan dilatasi pembuluh darah kulit, peningkatan kerja jantung sekaligus membuka pori-pori kulit. Sedangkan akibat tekanan negatif yang ditimbulkan dari penghisapan menyebabkan congesti pasif dari jaringan lokal di permukaan superfisial dan meningkatkan dilatasi pembuluh darah. Ini akan meningkatkan volume aliran darah dan mempercepat sirkulasi darah, sehingga suplai darah ke kulit menjadi lebih baik. Dengan demikian, sel-sel di permukaan kulit dan jaringan bawah kulit dapat dipertahankan daya vitalitasnya. Pengaruh lainnya adalah terjadinya peningkatan permeabilitas dinding pembuluh darah dan fagositosis sel-sel darah, peningkatan suhu lokal, menguatnya kekuatan, daya tahan tubuh serta imunitas. Ini akan menjaga tubuh dari serangan penyakit.

Pada bekam basah, hijamah damamiyah atau hijamah rathbah, dimana setelah penghisapan kulit akan dilanjutkan dengan mengeluarkan darah, maka suhu kulit di area lokal akan meningkat. Hal ini disertai dengan dilatasi kapiler, peningkatan permeabilitas, pembuluh darah, sehingga menghasilkan perbaikan metabolisme. Secara tradisional, proses ini mengakibatkan perbaikan sirkulasi darah, membuang stasis darah, membuang patogen angin dan patogen basah, melancarkan chi dan darah, membuang patogen dingin dan meredakan nyeri. Di bawah efek penghisapan dan penarikan kulit karena tekanan negatif ini, akan terjadi proses penekanan titik-titik tadi tepat di bawah kulit di sepanjang meridian. Dengan demikian, dapat dikatakan bahwa efek terapi tidak hanya mengenai bagian permukaan kulit yang dibekam saja, tetapi bisa menembus ke dalam jaringan di bawahnya. Dengan demikian, terapi bekam ini akan bekerja di sepanjang meridian, dari permukaan tubuh ke organ, organ ke organ, organ ke jaringan penunjang, ke bagian tubuh kanan dan kiri, atas dan bawah, keempat anggota gerak, ke jaringan penunjang yang satu dengan lainnya, dan seterusnya.

===

Maraji'/ sumber:
Buku: Sembuh dengan Satu Titik, Penulis: dr. Wadda' A. Umar, Penerbit: Al-Qowam, Solo - Indonesia, Cetakan XIV, Nopember 2012 M/ Muharram 1434 H.

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog