Skip to main content

Ringkasan Shahih Bukhari (84)

Ringkasan Shahih Bukhari

3. Kitab 'Ilmu

50. Bab: Mengkhususkan Suatu Ilmu Kepada Sebagian Orang Karena Khawatir yang Lainnya Tidak Dapat Memahaminya

84. Dari Qatadah, ia berkata: Anas bin Malik (ra-dhiyallaahu 'anhu) menceritakan kepada kami bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam -dan Mu'adz diboncengnya di atas seekor tunggangan- bersabda, "Hai Mu'adz bin Jabal!" Mu'adz menyahut, "Aku wahai Rasulullah." Nabi (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) bersabda lagi, "Hai Mu'adz!" Mu'adz menyahut lagi, "Aku wahai Rasulullah." (Sampai tiga kali). Nabi (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) bersabda, "Siapa yang bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah (dengan benar) selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah, dengan kesaksian yang benar-benar jujur dari hati sanubarinya, maka Allah akan mengharamkannya dari api Neraka." Mu'adz bertanya, "Wahai Rasulullah! Apakah tidak lebih baik berita itu aku sampaikan kepada orang-orang supaya mereka gembira?" Beliau (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) bersabda, "Kalau begitu, mereka akan bersikap pasrah." Namun pada akhirnya Mu'adz menyampaikan ini ketika telah dekat ajalnya, karena ia takut berdosa (sebab menyembunyikan hadits).

(Dalam suatu riwayat melalui jalur lain disebutkan: Dari Anas (ra-dhiyallaahu 'anhu), ia berkata: Diceritakan kepadaku (78), bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda kepada Mu'adz, "Barangsiapa menghadap Allah dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, maka dia masuk Surga." Mu'adz berkata, "Tidakkah lebih baik jika kusampaikan kepada orang-orang?" Beliau (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) bersabda, "Jangan! Aku khawatir mereka akan berpasrah diri." (79)

===

(78) Al-Hafizh Ibnu Hajar (rahimahullaah) berkata, "Anas (ra-dhiyallaahu 'anhu) tidak menyebutkan siapa yang menceritakan itu kepadanya dalam semua jalur periwayatan yang aku teliti." Aku katakan, bahwa aku heran terhadap beliau {al-Hafizh}, karena hadits ini diriwayatkan Qatadah dari Anas, dan dalam riwayat Ahmad (5/242) disebutkan darinya dari Anas, bahwa Mu'adz bin Jabal (ra-dhiyallaahu 'anhu) menceritakan kepadanya. Diikuti pula oleh Abu Sufyan dari Anas, ia berkata, "Kami mendatangi Mu'adz bin Jabal, lalu kami katakan, 'Ceritakan kepada kami di antara keanehan-keanehan hadits Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.' Ia berkata, 'Baiklah. Aku dibonceng beliau (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) di atas seekor keledai, beliau bersabda, 'Wahai Mu'adz... dst.''" Ahmad (rahimahullaah) meriwayatkannya (5/228, 236) dan isnadnya shahih. Hal yang lebih mengherankan dari semua ini, bahwa al-Hafizh tidak mencantumkan di sini, sementara pengarang (al-Bukhari) sendiri meriwayatkannya pada kitab ke 81 bab 36 dari jalur pertama: Dari Qatadah, "Anas bin Malik menceritakan kepada kami, dari Mu'adz bin Jabal, ia berkata..." Selanjutnya pengarang menyebutkan hadits tersebut. Oleh karena itu aku memisahkan pengulangannya, karena yang satu dari sanad Anas, dan yang satu lagi dari sanad Mu'adz. Memang, seandainya al-Hafizh menyebutkan komentar ini pada akhir hadits yang berasal dari jalur pertama, tentulah tidak mengherankan, karena Anas tinggal di Madinah ketika Mu'adz meninggal di Syam. Demikian sebagaimana disebutkan oleh al-Hafizh sendiri, tapi beliau tidak meletakkannya pada tempatnya.

(79) Diriwayatkan oleh Muslim (1/45), dari Abu Hurairah dan Ubadah bin ash-Shamit (ra-dhiyallaahu 'anhuma), (1/43).

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari Jilid 1, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Editor: Abu Rania, Abu Fahmi Huaidi, Fajar Inayati, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M.

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog