Skip to main content

Anda dan Harta: Bagaimana Anda Mendapatkan Harta? Do'a (2)

Anda dan Harta

Bagaimana Anda Mendapatkan Harta?

5. Do'a (2)

Karena dalam do'a kita menunjukkan kelemahan, kebutuhan dan kehinaan kita di hadapan Allah dan kekuasaan-Nya. Ibadah tidak diperintahkan kecuali untuk tunduk dan menunjukkan kerendahan di hadapan Allah. Adapun meninggalkan do'a dan meminta pada Allah, maka itulah kesombongan. Ini tidak diperkenankaan bagi seorang hamba. Indahnya sebuah syair yang berbunyi:

"Allah marah jika engkau tidak meminta-Nya.
Anak Adam marah ketika diminta."

Yang demikian itu karena Allah senang jika dimintai karunia-Nya. Allah berjanji akan memberi orang yang meminta kepada-Nya. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Rabb kita turun setiap hari ke langit dunia ketika malam tinggal sepertiga terakhir. Allah berfirman, 'Barangsiapa berdo'a pada-Ku, maka Aku kabulkan. Barangsiapa meminta pada-Ku, maka Aku memberinya. Barangsiapa memohon ampunan, maka Aku ampuni.'" (1)

Sedangkan jika ada orang berdo'a kemudian tidak dikabulkaan, itu karena sebab yang ada pada diri orang itu sendiri atau adanya cacat dari syarat-syarat dikabulkannya do'a. Seseorang bila berdo'a kepada Allah dan dalam do'anya tidak ada salah satu dari tiga perkara yang menghalangi dikabulkannya do'a, maka do'aa akan terkabulkan. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Tidak seorangpun yang berdo'a kepada Allah, kecuali akan dikabulkan. Mungkin dipercepat di dunia, mungkin pula disimpan untuknya di akhirat. Mungkin juga dosanya diampuini sesuai dengan kadar do'anya, selama tidak berdo'a untuk dosa, memutuskan tali persaudaraan atau meminta dipercepat." Para shahabat (ra-dhiyallaahu 'anhum) bertanya, "Wahai Rasulullah, bagaimana meminta dipercepat itu?" Rasulullah (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) bersabda, "Orang itu berkata, 'Aku berdo'a kepada Rabbku, tapi Dia tidak mengabulkannya.'" (2)

Ucapan, "Aku berdo'a kepada Rabbku, tapi Dia tidak mengabulkannya," bisa berarti menganggap terlambatnya dikabulkannya do'a, atau bisa berarti putus asa. Kedua-duanya tercela. Adapun yang pertama, karena dikabulkannya do'a memiliki waktu tertentu seperti dikabulkannya do'a Musa dan Harun 'alaihimas salaam atas fir'aun setelah empat puluh tahun. Adapun sikap putus asa, maka tidak boleh putus asa dari rahmat Allah kecuali orang-orang kafir.

Dikabulkannta do'a itu bermacam-macam. Di antaranya:

Dikabulkan sesuai permintaan dan sesuai waktu yang diminta. Atau dikabulkan pada waktu lin sesuai hikmah Allah, seperti untuk menghilangkn bahaya dari orang yang berdo'a, atau memberinya dengan yang lebih baik, atau ditunda sampai waktu dimana ia sangat membutuhkan, atau untuk melebur dosa-dosa sesuai kadar do'anya.

Jadi yang diharapkan dari orang yang berdo'a adalah jangan sampai bosan dalam berdo'a, berdo'a dengan benar dan khusyu' dan yakin akan dikabulkan. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Berdo'alah kepada Allah dan kalian yakin akan dikabulkan. Ketahuilah, sesungguhnya Allah tidak akan mengabulkan do'a dari hati yang lalai dan lupa." (3)

===

(1) HR. Al-Bukhari, kitab at-Tahajud, bab ad-Du'a wa ash-Shalah min Akhir al-Laili.

(2) Shahih Sunan at-Tirmidzi 2852.

(3) Shahih Sunan at-Tirmidzi 2766.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Anta wal maala, Penulis: Syaikh Adnan ath-Tharsyah, Penerbit: Maktabah Wahbah - Kairo, Judul terjemah: Anda dan harta, Penerjemah: Taufik Damas Lc, Editor: H. Abdurrahman Kasdi Lc, Penerbit: Pustaka al-Kautsar, Jakarta - Indonesia, Cetakan Pertama, Juli 2004 M.

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT