Skip to main content

Kisah dajjal dan turunnya Nabi 'Isa untuk membunuhnya: Takhrij hadits secara umum

Kisah dajjal dan turunnya Nabi 'Isa 'alaihis salaam untuk membunuhnya

Bagian kedua

Takhrij hadits secara umum

Hadits tersebut -dengan redaksi yang lengkap sebagaimana di atas- dikeluarkan oleh Imam Ibnu Majah (2/512-516) juga Imam ar-Rauyani, namun dengan sedikit diringkas (30/8/2-9/2 dan 10/1) dari Isma'il bin Rafi', dari Abu Zar'ah as-Saibani Yahya bin Abi 'Amr (dari 'Amr bin 'Abdillah al-Hadhrami), dari Abu Umamah al-Bahili (ra-dhiyallaahu 'anhu), ia berkata: "Suatu ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menyampaikan khutbah kepada kami. Mayoritas isi khutbah yang disampaikan adalah tentang dajjal dan beliau memperingatkan kami tentangnya. Di antara yang disampaikan adalah..." kemudian Abu Umamah al-Bahili menuturkan hadits di atas secara panjang (semuanya).

Aku (penulis, -Imam al-Albani-) berkata: "Isnad ini lemah, sebab tidak ada yang meriwayatkan hadits 'Amr bin 'Abdillah al-Hadhrami selain as-Saibani dan tidak ada yang memberinya gelar tsiqah (terpercaya) selain Imam Ibnu Hibban (1/185), oleh sebab itu al-Hafizh Ibnu Hajar menggelarinya "maqbul" (bisa diterima). Di sisi lain Isma'il bin Rafi' lemah hafalannya, namun riwayat ini didukung (dikuatkan) oleh Dhamrah bin Rabi'ah, yang menyampaikan: "Riwayat ini disampaikan oleh as-Saibani kepada kami kecuali ucapannya, 'Qaaluu yaa Rasulullah! Wamaa yurakhishul farasa... (Wahai Rasulullah, apa yang menyebabkan harga kuda perang murah?)' hingga akhir hadits.

Hadits ini juga diriwayatkan oleh Imam Hanbal bin Ishaq asy-Syaibani -anak paman Imam Ahmad- dalam kitab al-Fitan (Q/1-53/2), juga Tamam dalam buku al-Fawaid (3/371-38/1), Imam al-Ajurri dalam kitab asy-Syari'ah halaman 375 (akan tetapi ia tidak secara penuh menyebutkan lafazhnya) namun menggabungkannya dengan hadits an-Nawwas berikut. Imam Ibnu 'Ashim juga termasuk meriwayatkan hadits ini dalam kitab as-Sunnah (no. 391 yang dilengkapi tahqiq dariku), 'Abdullah bin Ahmad dalam kitab as-Sunnah (halaman 138-139), Abu Dawud (2/213), Imam ath-Thabrani dalam kitab al-Mu'jamul Kabir (8/7645 dan 15/295/48) dan Ibnu 'Asakir dalam kitab at-Tarikh (1/611-614/Tha').

Aku (penulis) berkata: "Imam al-Hafizh berkomentar tentang Dhamrah bin Rabi'ah: 'Ia orang jujur, akan tetapu terkadang lupa sedikit.' Ia dikuatkan oleh 'Atha al-Khurasani dari riwayat Yahya, kecuali ucapan Rasulullah (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam): 'Tsummaa Shalluu, fayakuunu 'Isa Ibni Maryama fii Ummati Hakama... (Kemudian shalatlah.' Di tengah ummatku, 'Isa bin Maryam 'alaihis salaam menjadi hakim yang adil...)' hingga akhir hadits. Hadits di atas juga dikeluarkan oleh Imam al-Hakim (4/536-537) dan ia berkata: 'Hadits ini shahih sesuai syarat Muslim,' dan penilaian itu disetujui oleh Imam adz-Dzahabi."

Aku (penulis) berkata: "Penilaian demikian termasuk kesalahan dari keduanya, sebab Imam Muslim sama sekali tidak mentakhrij hadits dari 'Amr al-Hadhrami, sedang 'Atha -anak Abu Muslim al-Khurasani- meski Imam Muslim mentakhrij hadits darinya, akan tetapi ia seringkali salah dan kadang-kadang melakukan tadlis (menyembunyikan cacat hadits) dan juga meriwayatkan hadits dengan mu'an'an (diriwayatkan dengan lafazh 'an, 'an yang menunjukkan tidak bertemu), maka bagaimana mungkin riwayatnya disebut 'shahih'?"

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Qishshatu al-Masiihi ad-Dajjaali wa Nuzuuli 'Isa 'alaihish shalaatu was salaamu wa Qatlihi Iyyaahu, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, Penerbit: Maktabah al-Islamiyyah, 'Amman - Yordan, Cetakan I, 1421 H, Judul terjemahan: Kisah dajjal dan turunnya 'Isa 'alaihis salam untuk membunuhnya, Penerjemah: Beni Sarbeni, Pengedit Isi: Abu 'Azzam, Penerbit: Pustaka Imam asy-Syafi'i - Indonesia, Cetakan Pertama, 1426 H/ 2005 M.

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT