Tafsir wanita
Surat al-Baqarah
Kedua: Nifas
Definisi
Nifas secara bahasa adalah wanita yang habis melahirkan. Tsa'lab berkata, "Wanita yang nifas disebut dengan nufasa', sedangkan masdarnya adalah nifas, nafasah dan nifas."
Tsa'lab berkata, "Nufasa' adalah perempuan tua, wanita hamil, dan wanita haidh." Jika disebutkan nafasat al-mar'ah, tanfasu dengan harkat fathah, maksudnya wanita itu sedang mengalami haidh.
Di antara yang sesuai dengan makna ini, adalah hadits Ummu Salamah (ra-dhiyallaahu 'anha), "Tatkala kami berada bersama-sama dengan Rasulullah (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) di atas beludru. Tiba-tiba aku datang bulan, maka aku beranjak dengan sembunyi-sembunyi dan aku mengambil kain untuk haidh. Lalu Rasulullah (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) bersabda, 'Apakah kamu datang bulan (nifas)?'" Yakni, "Apakah kamu sedang haidh?" (1)
Sedangkan nifas secara istilah syara' adalah darah yang keluar sehabis melahirkan. Sebatas definisi ini tidak ada perselisihan. Sedangkan madzhab Maliki -dalam definisi yang paling kuat- menambahkan: bersamaan dengan kelahiran. Sedangkan madzhab Hambali menyebutkan: bersamaan dengan kelahiran dan sebelumnya selama dua atau tiga hari. Darah nifas adalah darah haidh. Darah nifas adalah darah yang terhalang untuk keluar pada masa kehamilan karena dia berubah menjadi bahan makanan bagi si bayi. Jika kehamilan selesai dan saluran-saluran darah telah lepas, maka dia keluar kembali dari vagina.
===
(1) HR. Al-Bukhari 298, dan Muslim 296.
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Tafsir al-Qur-an al-Azhim li an-Nisa', Penulis: Syaikh Imad Zaki al-Barudi, Penerbit: al-Maktabah at-Taufiqiyyah, Kairo - Mesir, Judul terjemahan: Tafsir wanita, Penerjemah: Samson Rahman MA, Editor: Farida Muslich Taman, Penerbit: Pustaka al-Kautsar, Jakarta - Indonesia, Cetakan pertama, Juni 2004 M.
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Surat al-Baqarah
Kedua: Nifas
Definisi
Nifas secara bahasa adalah wanita yang habis melahirkan. Tsa'lab berkata, "Wanita yang nifas disebut dengan nufasa', sedangkan masdarnya adalah nifas, nafasah dan nifas."
Tsa'lab berkata, "Nufasa' adalah perempuan tua, wanita hamil, dan wanita haidh." Jika disebutkan nafasat al-mar'ah, tanfasu dengan harkat fathah, maksudnya wanita itu sedang mengalami haidh.
Di antara yang sesuai dengan makna ini, adalah hadits Ummu Salamah (ra-dhiyallaahu 'anha), "Tatkala kami berada bersama-sama dengan Rasulullah (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) di atas beludru. Tiba-tiba aku datang bulan, maka aku beranjak dengan sembunyi-sembunyi dan aku mengambil kain untuk haidh. Lalu Rasulullah (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) bersabda, 'Apakah kamu datang bulan (nifas)?'" Yakni, "Apakah kamu sedang haidh?" (1)
Sedangkan nifas secara istilah syara' adalah darah yang keluar sehabis melahirkan. Sebatas definisi ini tidak ada perselisihan. Sedangkan madzhab Maliki -dalam definisi yang paling kuat- menambahkan: bersamaan dengan kelahiran. Sedangkan madzhab Hambali menyebutkan: bersamaan dengan kelahiran dan sebelumnya selama dua atau tiga hari. Darah nifas adalah darah haidh. Darah nifas adalah darah yang terhalang untuk keluar pada masa kehamilan karena dia berubah menjadi bahan makanan bagi si bayi. Jika kehamilan selesai dan saluran-saluran darah telah lepas, maka dia keluar kembali dari vagina.
===
(1) HR. Al-Bukhari 298, dan Muslim 296.
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Tafsir al-Qur-an al-Azhim li an-Nisa', Penulis: Syaikh Imad Zaki al-Barudi, Penerbit: al-Maktabah at-Taufiqiyyah, Kairo - Mesir, Judul terjemahan: Tafsir wanita, Penerjemah: Samson Rahman MA, Editor: Farida Muslich Taman, Penerbit: Pustaka al-Kautsar, Jakarta - Indonesia, Cetakan pertama, Juni 2004 M.
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT