Skip to main content

Shahih Fiqih Sunnah: Apakah menggunting kuku, memotong kumis, mencabut bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan dijadwalkan pada waktu tertentu?

Shahih Fiqih Sunnah

Jilid 1

Kitab Thaharah

Sunan al-Fithrah

Apakah menggunting kuku, memotong kumis, mencabut bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan dijadwalkan pada waktu tertentu?

Perkara-perkara fithrah tersebut tidak ditetapkan pada waktu tertentu, tetapi batasannya adalah kebutuhan. Kapan saja waktu diperlukan untuk melakukannya, maka itulah waktunya.

Akan tetapi hendaklah ia tidak meninggalkan salah satu dari perkara fithrah tersebut melebihi empat puluh hari. Dasarnya adalah hadits Anas bin Malik ra-dhiyallaahu 'anhu, ia berkata:

"Kami diberi waktu (oleh Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) untuk memotong kumis, menggunting kuku, mencabut bulu ketiak, dan mencukur bulu kemaluan, agar kami tidak membiarkan lebih dari empat puluh hari." (179)

===

(179) Shahih, diriwayatkan oleh Muslim 257 dan selainnya.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Shahih Fiqh as-Sunnah, wa adillatuhu wa taudhih madzahib al-a'immah, Penulis: Syaikh Abu Malik Kamal bin as-Sayyid Salim, Ta'liq: Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, Syaikh 'Abdul 'Aziz bin 'Abdillah bin Baz, Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahumullaah, Penerbit: Maktabah at-Taufiqiyah, Kairo - Mesir, tanpa keterangan cetakan, Tahun 1424 H/ 2003 M, Judul terjemah: Shahih Fiqih Sunnah Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka at-Tazkia, Jakarta - Indonesia, Cetakan Keempat, Syawwal 1430 H/ September 2009 M.

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog