Skip to main content

Anda dan Harta: Bagaimana Anda Mendapatkan Harta? 2. Takwa pada Allah

Anda dan Harta

Bagaimana Anda Mendapatkan Harta?

2. Takwa pada Allah

Allah berfirman,

"Barangsiapa takwa kepada Allah, Allah akan menjadikan jalan keluar banginya. Allah memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka." (QS. Ath-Thalaq: 2-3)

Takwa adalah siaga dan usaha keras untuk taat kepada Allah. Takwa akan tercapai dengan ketetapan hati akan keagungan Allah, takut pada-Nya dan selalu merasa diawasi. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,

"Takwa itu di sini." Beliau (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) menunjuk ke arah dadanya tiga kali. Dalam riwayat lain: "Sesungguhnya Allah tidak melihat pada fisik kalian, juga tidak melihat rupa kalian. Akan tetapi Allah melihat pada hati kalian." Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menunjuk dengan jari ke dadanya. (1)

Dikatakan, orang yang takwa adalah orang yang dengan perbuatan baiknya, ikhlas berdo'a, dan dia takut akan adzab Allah. Dikatakan, seorang yang takwa, maka artinya adalah orang yang takut. Ibnu 'Abbas (ra-dhiyallaahu 'anhuma) berkata, "Mereka (orang-orang yang bertakwa) adalah orang-orang yang beriman yang takut akan menyekutukan Aku (Allah) dan berbuat taat kepada-Ku." Ibnu 'Abbas berkata lagi, "Mereka adalah orang-orang yang hati-hati akan siksa Allah jika meninggalkan petunjuk yang mereka ketahui dan mengharap rahmat Allah dalam membenarkan apa yang datang dari-Nya." Dikatakan bahwa 'Umar bin al-Khaththab ra-dhiyallaahu 'anhu pernah bertanya kepada Ubay bin Ka'ab (ra-dhiyallaahu 'anhu) tentang takwa. Ubay menjawab, "Bayangkan engkau melewati jalan yang berduri." 'Umar berkata, "Iya." Ubay berkata, "Apa yang akan engkau lakukan?" 'Umar menjawab, "Aku akan waspada dan berusaha keras." Ubay berkata, "Itulah takwa."

Allah sangat mencintai orang yang takwa dan dia sangat mulia di sisi Allah. Allah berfirman,

"Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertakwa." (QS. At-Taubah: 4)

"Sesungguhnya orang yang paling mulia di antara kalian adalah orang yang paling takwa." (QS. Al-Hujurat: 13)

Di dalam takwa terdapat berbagai kebaikan. Ini adalah wasiat Allah pada orang-orang terdahulu dan orang-orang yang terakhir. Dengan takwa manusia mendapatkan manfaat yang banyak. Allah berfirman,

"Dan siapkanlah bekal. Sesungguhnya bekal terbaik adalah takwa." (QS. Al-Baqarah: 197)

Ketika takwa menjadi sebab keuntungan dan kesuksesan di dunia dan akhirat, maka Allah memerintahkan hamba-Nya untuk bertakwa. Allah berfirman,

"Bertakwalah pada Allah agar kalian sukses." (QS. Al-Baqarah: 189)

Begitu juga Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan takwa. Beliau bersabda, "Bertakwalah kepada Allah di mana saja kamu berada." (2)

Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah memebacakan kepada Abu Dzar (ra-dhiyallaahu 'anhu) ayat ini, "Barangsiapa bertakwa kepada Allah, maka Allah menjadikan jalan keluar baginya dan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka-sangka." Kemudian beliau (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) berkata kepada Abu Dzar, "Wahai Abu Dzar, seandainya seluruh manusia bertakwa, maka mereka akan kecukupan." (3) Maksudnya, seandainya seluruh manusia benar-benar bertakwa dan tawakkal, maka mereka akan kecukupan dalam berbagai kebutuhan hidupnya, baik kebutuhan duniawi maupun kebutuhan agama. Allah berfirman,

"Barangsiapa bertakwa kepada Allah, maka Allah akan menjadikan segala urusannya mudah." (QS. Ath-Thalaq: 4)

Selain itu, Allah memberitahukan bahwa Dia menjadi wali bagi orang yang takwa. Dia selalu bersamanya. Dia menerima segala kebaikannya. Dia melebur segala kejelekannya dan memberikan pahala yang besar baginya. Dia menyelamatkannya. Tidak ada ketakutan dan kesedihan bagi orang yang takwa. Akhirat untuk orang yang bertakwa dan dialah orang yang sukses. Allah berfirman,

"Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa di dalam Surga dan sungai. Di tempat duduk yang benar di sisi Raja Yang Maha Kuasa." (QS. Al-Qamar: 54-55)

===

(1) HR. Muslim, kitab al-Birr, bab Tahrim Zhulmi al-Muslim wa Khadzlihi wa Ihtiqarihi.

(2) Shahih Sunan at-Tirmidzi 1618.

(3) Musnad Ahmad 21443. Hamzah Ahmad az-Zain berkata: Isnadnya shahih.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Anta wal maala, Penulis: Syaikh Adnan ath-Tharsyah, Penerbit: Maktabah Wahbah - Kairo, Judul terjemah: Anda dan harta, Penerjemah: Taufik Damas Lc, Penerbit: Pustaka al-Kautsar, Jakarta - Indonesia, Cetakan I, Juli 2004 M.

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT