Skip to main content

Cara melindungi diri dari fitnah dajjal

Cara melindungi diri dari fitnah dajjal

1. Ia meminta perlindungan kepada Allah dari fitnahnya (dajjal), memperbanyak do'a tersebut terutama ketika membaca tasyahhud akhir dalam shalatnya.

Sebab Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah bersabda:

"Jika salah seorang di antara kalian telah menyelesaikan bacaan tasyahhud akhirnya, hendaklah ia meminta perlindungan kepada Allah dari empat hal. Hendaknya ia berkata: Allaahunna innii a'uudzu bika min 'adzaabi jahannam, wa min 'adzaabil qabri, wa min fitnatil mah-yaa wal mamaati, wa min syarri fitnatil masiihid dajjaal (Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari siksa Neraka Jahannam, adzab kubur, fitnah (cobaan) hidup dan mati serta dari keburukan fitnah al-Masih ad-dajjal." (4)

Dan tersebut pula di dalam kitab ash-Shahihain (kitab Shahih al-Bukhari dan Shahih Muslim) -juga lainnya- yang diriwayatkan dari sejumlah Shahabat radhiyallaahu 'anhum (di antaranya 'Aisyah radhiyallaahu 'anhuma), bahwasanya Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam telah meminta perlindungan kepada Allah dari fitnahnya (dajjal). Bahkan beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan ummatnya secara umum agar memohon perlindungan dari fitnahnya (dajjal). Itu sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Zaid bin Tsabit radhiyallaahu 'anhu, ia berkata: "Ketika Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berada di dekat dinding kaum Bani Najjar sambil menaiki untanya -sedang kami besertanya- tiba-tiba unta tersebut lari dan hampir menjatuhkan Rasul Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dari punggungnya. Kemudian, saat itu terlihat olehnya enam, lima atau empat kuburan manusia. Kemudian beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Siapa yang mengetahui orang-orang yang ada di dalam kuburan ini?" Ada seseorang berkata: "Aku." Rasul Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Kapan mereka mati?" Orang laki-laki tersebut menjawab: "Mereka mati dalam keadaan musyrik." Dalam riwayat lain mengatakan: "Mati di masa jahiliyyah." Kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Sesungguhnya ummat ini (Islam) diuji di dalam kubur mereka. Sekiranya kalian tidak dimakamkan, niscaya aku mohonkan kepada Allah untuk memperdengarkan suara siksa kubur kepada kalian sebagaimana yang aku dengar." Kemudian Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menghadap ke arah kami seraya bersabda: "Berlindunglah kalian kepada Allah dari adzab Neraka." Kemudian mereka berkata: "Kami berlindung kepada Allah dari adzab Neraka." Kemudian beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Berlindunglah kepada dari adzab kubur." Mereka berkata: "Kami berlindung kepada Allah dari adzab kubur." Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam kemudian bersabda: "Berlindunglah kepada Allah dari fitnah-fitnah, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi." Mereka berkata: "Kami berlindung kepada Allah dari fitnah-fitnah, baik yang nampak ataupun yang tersembunyi." Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam kemudian bersabda: "Berlindunglah kepada Allah dari fitnah dajjal." Mereka berkata: "Kami berlindung kepada Allah dari fitnah dajjal." (5)

Bersambung...

===

(4) Lihat kitab Shifatush Shalah halaman 199 -cetakan 7.

(5) Dikeluarkan Imam Muslim 8/161, dan Imam Ahmad 5/190.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Qishshatu al-Masiihi ad-Dajjaali wa Nuzuuli 'Isa 'alaihish shalaatu was salaamu wa Qatlihi Iyyaahu, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, Penerbit: Maktabah al-Islamiyyah, 'Amman - Yordan, Cetakan I, 1421 H, Judul terjemahan: Kisah dajjal dan turunnya 'Isa 'alaihis salam untuk membunuhnya, Penerjemah: Beni Sarbeni, Penerbit: Pustaka Imam asy-Syafi'i, Cetakan I, 1426 H/ 2005 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT