Apakah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat Allah Subhaanahu wa Ta'aala? (2)
Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat Allah Subhaanahu wa Ta'aala?
Jika ditanyakan, apakah mungkin Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat Allah dengan mata kepada beliau sendiri? Berdasarkan keterangan di muka jawabannya, "Mungkin".
Tetapi betulkah beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat Allah saat bermi'raj?
Tentang hal ini, telah terjadi perbedaan pendapat di kalangan Shahabat radhiyallaahu 'anhum.
Ada pendapat yang disandarkan kepada Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhuma, bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat Rabb dengan mata kepala sendiri. (Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah dalam kitab at-Tauhid. Lihat kitab Syarh al-'Aqidah ath-Thahawiyyah halaman 197)
Sementara menurut Atha yang riwayatnya juga disandarkan kepada Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhuma, bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat Allah dengan mata hatinya.
Di sisi lain 'Aisyah radhiyallaahu 'anhuma menentang keras bila dikatakan, bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat Allah dengan mata kepalanya sendiri. (4)
Dalam hadits muttafaq 'alaih, dari Masruq, ketika bertanya kepada 'Aisyah radhiyallaahu 'anhuma, ia menjawab,
"Subhanallah, sungguh-sungguh bulu kudukku meremang mendengar apa yang kamu katakan. Barangsiapa yang menceritakan kepadamu bahwa Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat Rabbnya, maka sesungguhnya ia dusta."
(Riwayat gabungan kitab Shahih al-Bukhari/ kitab Fat-hul Bari 13/361 nomor 7380 dan kitab Shahih Muslim/ kitab Syarh Nawawi, Tahqiq Khalil Ma'mun Syiha 3/13 nomor 440. Lihat pula kitab Syarh al-'Aqidah ath-Thahawiyyah dan catatan kaki Imam al-Albani halaman 196)
Ada riwayat yang shahih dari Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhuma tentang firman Allah:
"Dan Kami tidak menjadikan penglihatan (terhadap hal-hal) yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia."
(Qur-an Surat al-Isra': ayat 60)
Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhuma berkata, "Yang dimaksudkan ialah penglihatan dengan mata kepala terhadap hal-hal yang telah ditunjukkan oleh Allah Subhaanahu wa Ta'aala pada malam isra'."
(Kitab Shahih al-Bukhari/ kitab Fat-hul Bari 8/398 nomor 4716)
Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullaah menjelaskan, riwayat Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhuma tersebut tidak secara tegas menerangkan apa yang dilihat oleh Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dengan mata kepala beliau. Selanjutnya Ibnu Hajar menjelaskan lagi, dengan menukil riwayat dari Sa'id bin Manshur dari jalan Abu Malik, "Yang dimaksudkannya ialah segala apa yang diperlihatkan kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dalam perjalanannya ke Baitul Maqdis." (5) Riwayat ini tidak secara tegas menerangkan, bahwa Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhuma berpendapat, Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat Allah dengan mata kepala beliau.
Pada sisi lain, riwayat yang menegaskan bahwa Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhuma berpendapat, Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat Allah dengan mata kepala beliau sendiri (terdapat pada riwayat Imam Ibnu Khuzaimah), dinyatakan dha'if oleh Imam al-'Allamah al-Albani rahimahullaah). (6)
Yang justru shahih ialah riwayat 'Atha dari Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhuma, bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam melihat Allah dengan mata hatinya. (7)
Bersambung...
===
(4) Lihat kitab Syarh al-'Aqidah ath-Thahawiyyah halaman 196, juga kitab Zaad al-Ma'ad 3/33, cetakan 3/ 1421 H/ 2000 M, tahqiq Syu'aib dan 'Abdul Qadir al-Arnauth.
(5) Lihat kitab Fat-hul Bari 8/398.
(6) Lihat catatan kaki kitab Syarh al-'Aqidah ath-Thahawiyyah halaman 197.
(7) Lihat kitab Shahih Muslim/ kitab Syarh Nawawi 3/8, tahqiq Khalil Ma'mun Syiha.
===
Maraji'/ Sumber:
Majalah as-Sunnah, Upaya menghidupkan sunnah, Edisi 06/ Tahun VI/ 1423-2002 M.
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT