Skip to main content

Sifat Shalat Nabi: Salah paham dan jawabannya (2)

Pendahuluan

Edisi Pertama

5. Salah Paham dan Jawabannya (2)

Kedua, sebagian lain berkata, jika perselisihan dan perbedaan pendapat dalam agama dilarang, lalu bagaimana pendapat engkau terhadap perbedaan dan perselisihan pendapat di kalangan para Shahabat radhiyallaahu 'anhum, para imam, dan 'ulama-ulama sesudahnya rahimahumullaah? Adakah perbedaan antara perselisihan dan perbedaan faham yang terjadi di kalangan mereka dan di kalangan 'ulama-ulama mutaakhir (zaman sekarang)?

Jawab: Memang ada perbedaan mendasar di antara kedua perbedaan tersebut. Hal ini dapat dikemukakan penjelasannya sebagai berikut:

1. Tentang sebab-sebabnya, dan
2. Tentang dampaknya.

Perbedaan di kalangan para Shahabat radhiyallaahu 'anhum terjadi karena semata-mata darurat dan merupakan hal yang naluriah dalam memahami sesuatu, bukan sebagai sesuatu yang sengaja diciptakan untuk berselisih dan berbeda pendapat. Di samping itu, ada faktor-faktor lain yang mendorong munculnya perbedaan itu pada masa mereka. Memang muncul pada mereka perbedaan pendapat, tetapi kemudian hilang (43). Perbedaan pendapat semacam ini memang tidak mungkin diselesaikan seluruhnya dan mereka yang berbeda pendapat ini tidaklah dapat dikatakan berbuat tercela karena menyalahi ayat-ayat di atas atau ayat lain yang semakna dengan itu, sebab mereka melakukan hal tersebut tidaklah dengan sengaja atau bermaksud mempertahankan perbedaan dan perselisihan. Oleh karena itu, para Shahabat radhiyallaahu 'anhum tidak dikatakan berbuat salah.

Adapun perbedaan dan perselisihan pendapat yang terjadi di kalangan kaum muqallid (pembeo imam atau 'ulama) pada umumnya adalah perbuatan yang tidak dapat dimaafkan. Demikianlah sebab mereka ada yang sudah mengetahui adanya keterangan dari al-Qur-an dan Sunnah Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam yang bertentangan dengan pendapat mereka, tetapi ternyata mereka menggunakan ayat-ayat itu untuk mendukung madzhabnya sendiri dan menyalahkan madzhab yang lain. Jadi, perselisihan dan perbedaan pendapat di sini bukan karena dalil, tetapi karena perbedaan madzhab itu sendiri. Yang menjadi sumber perselisihan dan perbedaan adalah madzhab itu sendiri. Seakan-akan madzhab mereka itulah yang benar atau merupakan agama yang dibawa oleh Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, sedang madzhab lainnya adalah agama-agama yang telah dihapuskan oleh madzhab mereka.

Yang lain lagi punya pendapat sebaliknya. Mereka memandang bahwa semua madzhab dengan segala macam perbedaan yang begitu banyak adalah sebagai Syari'at yang berbeda-beda. Hal ini sesuai dengan yang dikatakan oleh sebagian 'ulama mutaakhir (44): "Tidaklah salah bila seorang Muslim mengambil pendapat mana saja yang disukainya dan meninggalkan yang lain, karena semua itu ada Syari'at juga." Mereka melestarikan perbedaan dan perselisihan pendapat yang terjadi di antara madzhab-madzhab itu dengan alasan hadits yang bathil: "Perselisihan pendapat di ummatku adalah rahmat." Alangkah seringnya hadits ini kita dengar sebagai dalil mereka.

Sebagian lagi mengakui lemahnya hadits ini, tetapi mengemukakan alasan bahwa perselisihan dan perbedaan pendapat memang merupakan rahmat, karena memperluas cakrawala ummat dan memberikan kelonggaran. Alasan semacam ini jelas bertentangan dengan ayat-ayat tersebut di atas dan fatwa para imam madzhab sebelumnya.

Bersambung...

===

(43) Bacalah kitab al-Ihkam fi Ushul al-Ahkam oleh Imam Ibnu Hazm, kitab Hujjatullahi al-Balighah oleh Imam Dahlawi atau kitab khusus dia yang membahas masalah ini dengan judul Aqdu al-Jayyid fi Ahkami al-Ijtihad wa at-Taqlid.

(44) Bacalah kitab Faidhu al-Qadir, oleh Imam Munawi 1/209, dan kitab adh-Dha'ifah hadits nomor 76-77.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Shifatu Shalaati an-Nabiyyi Shallallaahu 'alaihi wa Sallama min at-Takbiiri ilaa at-Tasliimi Ka-annaka Taraaha, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, Penerbit: Maktabah al-Ma'aarif, Riyadh - Kerajaan Arab Saudi, Cetakan Kedua Edisi Revisi, Tahun 1996 M/ 1417 H, Judul terjemahan: Sifat Shalat Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, Penerjemah: Muhammad Thalib, Penerbit: Media Hidayah, Yogyakarta - Indonesia, Cetakan 13.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog