Kisah Isra' Mi'raj yang shahih
Disusun oleh Muslim Atsari
Berbagai kejadian nyata di dunia ini, ketika telah diceritakan dari mulut ke mulut sering menjadi beda dengan kenyataannya. Baik karena pengurangan, penambahan, atau perubahan. Baik dengan sengaja atau tidak disengaja. Termasuk peristiwa isra' mi'raj Rasulullah Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Suatu kejadian yang termasuk tanda terbesar yang menunjukkan kebenaran beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sebagai seorang Nabi. Banyak kaum Muslimin yang melakukan bid'ah peringatan isra' mi'raj Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, mengadakan ceramah-ceramah seputarnya dengan tanpa rujukan yang benar.
Maka -insya Allah- kami akan menyampaikan kisah isra' mi'raj berdasarkan hadits-hadits shahih, sehingga kita terhindar dari kisah-kisah yang tidak benar berkaitan dengan peristiwa besar tersebut.
Permulaan isra'
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda (yang artinya): (1)
* Atap rumahku di Makkah dibuka, lalu Jibril turun. Kemudian dia membuka dadaku, lalu mencucinya dengan air zam-zam.
* Kemudian dia datang membawa bejana terbuat dari emas, yang penuh dengan hikmah dan iman. Lalu menumpahkannya ke dalam dadaku, lalu menutup (dadaku) kembali. (Pada riwayat lain, ketika aku sedang berbaring di al-Hatim/ al-Hijr/ Ka'bah, antara tidur dan jaga, lalu majulah seorang lelaki di antara dua laki-laki (semua tiga laki-laki, mereka ini adalah Malaikat). Lalu didatangkan kepadaku bejana terbuat dari emas, yang penuh dengan hikmah dan iman. Lalu dia membelah (dadaku) dari leher sampai ke perut bagian bawah. Lalu dia mencuci hatiku dengan air zam-zam, kemudian (hatiku) dipenuhi dengan hikmah dan iman, kemudian dikembalikan ke tempatnya). (2)
* Kemudian didatangkan kepadaku seekor binatang (yakni buraq) yang lebih rendah dari bighal tetapi lebih tinggi dari himar/ keledai, langkahnya sejauh pandangannya. Lalu aku dinaikkan di atasnya. (3) (Pada riwayat lain, didatangkan buraq kepadaku, yaitu seekor binatang yang putih dan panjang, lebih tinggi dari himar/ keledai tetapi lebih rendah dari bighal, ia meletakkan telapak kakinya sejauh batas pandangannya. Lalu aku menaikinya sampai aku mendatangi Baitul Maqdis. Lalu aku mengikatnya pada rantai yang para Nabi mengikatkan padanya). (4) (Pada riwayat yang lain dari Qatadah, dari Anas, dia berkata, "Pada malam Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam diisra'kan, didatangkan buraq yang diberi kekang dan diberi pelana, lalu buraq menjadi sulit (diatur) terhadap Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Maka Jibril berkata kepada buraq, 'Apakah kamu bersikap seperti ini kepada Muhammad? Tidak ada seorangpun menaikimu yang lebih mulia di sisi Allah daripada dia.' Maka buraqpun bercucuran keringat." (5) Kemudian kami berangkat, sampai kami datang di Baitul Maqdis). (6)
Bersambung...
===
(1) Saya akan menyebutkan arti hadits, dan saya mengurutkan peristiwa isra' mi'raj ini satu persatu agar lebih mudah difahami. Hadits shahih yang saya terjemahkan ini dicantumkan Imam al-Albani dalam kitabnya Isra' Mi'raj halaman 9-14, diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari nomor 349, 1636, 3342, Imam Muslim nomor 263, dan lainnya dari jalan az-Zuhri, dari Anas bin Malik, dari Abu Dzar al-Ghifari dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Jika ada tambahan dari hadits lain -insya Allah- akan saya sebutkan yang meriwayatkan secara ringkas. Semua ini saya ringkaskan dari kita Isra' Mi'raj karya Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, Penerbit Maktabah al-Islamiyah, 'Amman - Yordania, Cetakan I, Tahun 2000 M/ 1421 H.
(2) Hadits Riwayat Imam al-Bukhari nomor 3207, 3393, 3430, 3887, Imam Muslim nomor 264, 265, Imam Ahmad 4/207-210, dan Imam Ibnu Jarir 15/3, dari jalan Qatadah, dari Anas bin Malik, dari Malik bin Sha'sha'ah, dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Kitab Isra' Mi'raj halaman 14-21.
(3) Lihat catatan kaki nomor 2.
(4) Hadits Riwayat Imam Ahmad 3/148, Imam Muslim nomor 259, dari jalan Hammad bin Salamah dari Tsabit al-Banani dari Anas bin Malik dari Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.
(5) Hadits Riwayat Imam Ahmad 3/164, Imam at-Tirmidzi nomor 3131, Imam Ibnu Jarir 15/15, sanadnya shahih. Kitab Isra' Mi'raj halaman 37.
(6) Lihat catatan kaki nomor 2.
===
Maraji'/ Sumber:
Majalah as-Sunnah, Upaya menghidupkan sunnah, Edisi 06/ Tahun VI/ 1423-2002 M.
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT