Skip to main content

Para 'ulama Ahlus Sunnah tidak melarang kaum muslimin untuk beribadah kepada Allah, akan tetapi para 'ulama Ahlus Sunnah melarang kaum muslimin dari perbuatan bid'ah dalam agama (4)

Para 'ulama Ahlus Sunnah tidak melarang kaum muslimin untuk beribadah kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala, akan tetapi para 'ulama Ahlus Sunnah melarang kaum muslimin dari perbuatan bid'ah dalam agama (4)

Atsar keempat:

Imam Suyuthi rahimahullaah telah menyebutkan di dalam kitabnya yang berjudul Miftahul Jannah fil I'tishami bis Sunnah halaman 67 nomor 120 sebuah riwayat Ibnu 'Abbas radhiyallaahu 'anhuma bersama Thawus:

Dari Hisyam bin Hujair, ia berkata: Bahwasanya Thawus biasa melaksanakan shalat dua raka'at setelah shalat 'Ashar, ketika Ibnu 'Abbas melihatnya, maka beliau berkata kepada Thawus: Tinggalkanlah hal itu. Tapi Thawus justru berkata: Aku tidak akan meninggalkannya (154). Ibnu 'Abbas berkata lagi: Sesungguhnya Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam telah melarang kita untuk melaksanakan shalat setelah shalat 'Ashar, dan aku tidak tahu; apakah orang yang melaksanakan shalat setelah shalat 'Ashar itu akan diberikan ganjaran atau justru akan diadzab, karena Allah telah berfirman: "Dan tidaklah patut bagi laki-laki yang mukmin dan tidak (pula) bagi perempuan yang mukmin, apabila Allah dan Rasul-Nya telah menetapkan suatu ketetapan, akan ada bagi mereka pilihan (yang lain) tentang urusan mereka."
(Qur-an Surat al-Ahzab (33): ayat 36) (155)

Bersambung...

===

(154) Yang disebutkan di dalam riwayat Imam al-Baihaqi dan yang lainnya bahwa Thawus berkata: Bahwa larangan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam itu dikhususkan bagi mereka yang menjadikan shalat itu sebagai bentuk kesia-siaan. Wallahu a'lam.

(155) Hasan: Diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi 2/453, Imam al-Hakim 1/110, dan telah dishahihkan olehnya dan disetujui oleh Imam adz-Dzahabi, Imam al-Khatib al-Baghdadi di dalam kitab al-Faqih wal Mutafaqqih 1/146-147. Dan atsar ini telah dihasankan sanadnya oleh Syaikh Badr bin 'Abdillah al-Badr di dalam catatan kakinya atas kitab Miftahul Jannah halaman 67-68, dan Imam Syafi'i telah meriwayatkannya juga di dalam kitabnya ar-Risalah halaman 443 dengan sanad yang lainnya.

===

Maraji'/ Sumber:
Judul buku: Benarkah Shalahuddin al-Ayubi merayakan Maulid Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam?, Penulis: Ustadz Ibnu Saini bin Muhammad bin Musa rahimahullaah, Muraja'ah: Ustadz 'Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullaah, Penerbit: Maktabah Mu'awiyah bin Abi Sufyan, Jakarta - Indonesia, Cetakan ketiga, Syawwal 1435 H/ Agustus 2014 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog