Skip to main content

Dari mana datangnya rezeki? (2) | Kisah rezeki dan harta | Anda dan harta

Anta wa Maala.

Anda dan harta.

Syaikh Adnan ath-Tharsyah.

Kisah rezeki dan harta.

Dari mana datangnya rezeki?

Persoalan rezeki sangat penting, sehingga kalimat rezeki disebut berulang kali dalam al-Qur-an sampai lebih dari seratus kali. Rezeki merupakan salah satu perbuatan yang membuktikan adanya rububiyah (Ketuhanan Allah) dan bukti besar akan adanya Allah Ta'ala. Oleh karena itu al-Hawariyun (pengikut Nabi 'Isa 'alaihis salaam) meminta Nabi 'Isa 'alaihis salaam, jika Rabbnya mampu menurunkan hidangan dari langit untuk mereka makan dan menenangkan hati mereka. Dengan demikian mereka mengetahui kebenaran 'Isa 'alaihis salaam dan mereka bersaksi bahwa turunnya hidangan dari langit adalah bukti dari Allah. Allah Ta'ala berfirman,

"Ketika Hawariyun berkata, 'Wahai 'Isa putera Maryam, apakah Rabbmu mampu menurunkan hidangan dari langit untuk kami?' 'Isa menjawab, 'Takutlah kepada Allah jika kalian orang-orang yang beriman.' Mereka berkata, 'Kami ingin memakan hidangan itu agar hati kami tenang dan kami mengetahui bahwa engkau benar, dan kami termasuk orang-orang yang menyaksikan yang demikian itu.' 'Isa putera Maryam berkata, 'Ya Allah, ya Rabb kami, turunkanlah pada kami hidangan dari langit sebagai pesta bagi kami, baik yang awal dari kami atau pun yang akhir dan sebagai bukti dari Engkau. Berilah kami rezeki. Engkau adalah sebaik-baik pemberi rezeki.' Allah berfirman, 'Aku menurunkannya buat kalian. Barangsiapa di antara kalian yang kufur setelah peristiwa ini, maka akan Aku siksa dengan adzab yang tidak pernah Aku timpakan pada seorangpun di dunia ini'."
(Qur-an Surat al-Maa-idah: ayat 112-115)

Sungguh Nabi 'Isa 'alaihis salaam telah menasehati mereka untuk bersikap menerima pada apa yang sudah diberikan oleh Allah pada mereka di muka bumi ini. Tidak perlu hidangan dari langit. Karena, jika hidangan itu diturunkan dari langit, akan menjadi bukti dan cobaan bagi mereka. Mereka menolak dan tetap meminta Nabi 'Isa 'alaihis salaam melakukan itu. Maka Nabi 'Isa 'alaihis salaam berdo'a pada Rabbnya agar menurunkan hidangan dari langit. Sumber rezeki dan Yang Maha Pemberi rezeki yang sesungguhnya kepada Nabi 'Isa 'alaihis salaam adalah Allah Ta'ala. Allah berfirman,

"Katakanlah! Siapakah yang memberi rezeki pada kalian dari langit dan bumi? Katakanlah, Allah."
(Qur-an Surat Saba': 24)

Allah berfirman,

"Sesungguhnya Allah Maha Pemberi rezeki."
(Qur-an Surat adz-Dzariyat: ayat 58)

Ar-Razzaq (Maha Pemberi rezeki) adalah salah satu dari nama-nama Allah yang mulia. Allah lah yang menciptakan orang-orang yang mencari rezeki, menciptakan rezeki bagi mereka, menghubungkan mereka dengan rezekinya dan menciptakan sebab-sebab kenikmatan rezeki. Ar-Razzaq adalah sifat yang tidak bisa disandang oleh siapapun kecuali Allah Ta'ala. Rezeki tidak diharapkan kecuali dari-Nya, dan tidak ada tawakkal dalam rezeki kecuali kepada-Nya. Allah menegaskan bahwa segala sesuatu yang disembah oleh orang-orang musyrik tidak memiliki dan tidak mampu mendatangkan rezeki. Allah memerintahkan untuk meminta rezeki hanya kepada-Nya, beribadah hanya kepada-Nya saja dan mensyukuri atas rezeki yang ada. Allah berfirman,

"Mereka menyembah sesuatu selain Allah, yang tidak memiliki rezeki sedikitpun bagi mereka dari langit dan bumi, dan tidak mampu mendatangkan rezeki."
(Qur-an Surat an-Nahl: ayat 73)

Allah berfirman,

"Sesungguhnya kalian menyembah berhala-berhala selain Allah, dan kalian membuat kebohongan. Sesungguhnya berhala-berhala yang kalian sembah selain Allah tidak memiliki rezeki bagi kalian. Maka, carilah rezeki itu di sisi Allah, sembahlah Dia, dan bersyukurlah kepada-Nya. Hanya kepada-Nya kalian akan kembali."
(Qur-an Surat al-'Ankabut: ayat 17)

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Anta wal maala, Penulis: Syaikh Adnan ath-Tharsyah, Penerbit: Maktabah Wahbah - Kairo, Judul terjemah: Anda dan harta, Penerjemah: Taufik Damas Lc, Penerbit: Pustaka al-Kautsar, Jakarta - Indonesia, Cetakan I, Juli 2004 M.

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog