Skip to main content

Dari mana datangnya rezeki? (3) | Kisah rezeki dan harta | Anda dan harta

Anta wa Maala.

Anda dan harta.

Syaikh Adann ath-Tharsyah.

Kisah rezeki dan harta.

Dari mana datangnya rezeki? (3)

Sesungguhnya Allah telah menciptakan langit dan bumi bertahun-tahun, sebelum Allah menciptakan manusia. Allah menjadikan bumi sebagai tempat tinggal manusia dan menyediakan makanan dan rezeki baginya, yang menjamin kehidupan dan kelanggengan manusia sampai datang ajalnya. Allah berfirman,

"Katakanlah! Apakah kalian benar-benar kufur pada Dzat yang menciptakan bumi dalam dua hari dan kalian menjadikan baginya musuh-musuh? Dialah Rabb alam semesta. Dia menciptakan gunung-gunung yang kokoh di atas bumi. Dia memberikan berkah dan Dia menentukan kadar makanan-makanan di muka bumi dalam empat masa. (Penjelasan itu sebagai jawaban) bagi orang-orang yang bertanya."
(Qur-an Surat Fushshilat: ayat 9-10)

Allah berfirman,

"Bumi sesudah itu dihamparkan-Nya. Dia memancarkan darinya mata air dan (menumbuhkan) tumbuh-tumbuhan. Gunung-gunung dipancangkan-Nya dengan kokoh. (Semua itu) untuk kesenangan kalian dan binatang-binatang ternak kalian."
(Qur-an Surat an-Nazi'at: ayat 30-33)

Allah telah menciptakan bumi dalam dua hari kemudian menghamparkannya selama dua hari lagi. Allah mengeluarkan dari bumi air, rumput, tanaman, pepohonan, buah-buahan dan segala sesuatu yang dibutuhkan oleh manusia dan binatang yang merupakan rezeki. Allah menjadikan di bumi ini sesuatu (tumbuhan) yang cocok di satu tempat dan tidak cocok di tempat lainnya. Seperti zaitun, dia cocok di satu tempat, tapi tidak di tempat yang lain. Demikian juga dengan tumbuh-tumbuhan, buah-buahan, biji-bijian, dan lain-lain. Semuanya itu memiliki tempat dan musim tertentu. Allah berfirman,

"Dialah Rabb yang membentangkan bumi dan menjadikan gunung-gunung dan sungai-sungai di atasnya. Menjadikan setiap buah-buahan di muka bumi berpasang-pasangan. Allah menutupkan malam pada siang. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang memikirkan. Di bumi ini terdapat bagian-bagian yang berdampingan dan kebun-kebun anggur, tanaman-tanaman dan pohon kurma yang bercabang dan tidak bercabang disirami dengan air yang sama. Kami melebihkan sebagian tanaman itu atas sebagian yang lain tentang rasanya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kebesaran Allah) bagi kaum yang berpikir."
(Qur-an Surat ar-Ra'du: ayat 3-4)

Jadi Allah telah menghamparkan bumi dan memanjangkannya. Memantapkannya dengan gunung-gunung yang kokoh dan tinggi sehingga kerak bumi tidak bergerak dan tidak terjadi gempa.

Allah mengalirkan sungai-sungai dan mata air di atas bumi untuk menumbuhkan buah-buahan yang berbeda-beda warnanya, bentuknya, rasanya dan wanginya. Segala sesuatu diciptakan berpasang-pasangan. Walaupun sungai-sungai itu berdekatan, tapi Allah menjadikan sebagiannya segar yang bisa menumbuhkan tanaman, dan sebagian yang lain keruh dan asin sehingga tidak layak untuk tumbuhan. Dalam perbedaan ini terdapat bukti keesaan Allah dan tanda-tanda bahwa Allah adalah Pelaku yang bebas. Tidak ada sesembahan selain Dia yang telah membeda-beda antara yang satu dengan yang lainnya dan menciptakan segala sesuatu berdasarkan kehendaknya. Yang demikian itu tanda kebesaran Allah bagi mereka yang berpikir.

Baca selanjutnya:

Kembali ke Daftar Isi Buku ini.

Kembali ke Daftar Buku Perpustakaan ini.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Anta wal maala, Penulis: Syaikh Adnan ath-Tharsyah, Penerbit: Maktabah Wahbah - Kairo, Judul terjemah: Anda dan harta, Penerjemah: Taufik Damas Lc, Penerbit: Pustaka al-Kautsar, Jakarta - Indonesia, Cetakan I, Juli 2004 M.

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT