Skip to main content

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Surat al-Faatihah (7/5)

Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Surat al-Faatihah (7/5)

Dan diriwayatkan dari Bilal ra-dhiyallaahu 'anhu, bahwa ia berkata: "Wahai Rasulullah, jangan dahului aku mengucapkan 'aamiin.'" Diriwayatkan oleh Abu Dawud. (75)

Abu Nashr al-Qusyairi menukil dari al-Hasan dan Ja'far ash-Shadiq bahwa keduanya mentasydid huruf mim pada 'aamiin' (menjadi aammiin) sebagaimana dalam firman Allah (surat al-Maa-idah ayat 2).

Sahabat-sahabat kami dan juga yang lainnya mengatakan: "Disunnahkan juga mengucapkan 'aamiin' bagi orang yang membacanya di luar shalat. Dan lebih ditekankan bagi orang yang mengerjakan shalat, baik ketika shalat sendirian, maupun sebagai imam ataupun makmum, serta dalam keadaan bagaimanapun. Berdasarkan hadits dalam Shahiih al-Bukhari dan Shahiih Muslim dari Abu Hurairah ra-dhiyallaahu 'anhu bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Jika seorang imam mengucapkan 'aamiin', maka ucapkanlah 'aamiin'. Sesungguhnya barangsiapa yang ucapan 'aamiin'nya bertepatan dengan ucapan 'aamiin' Malaikat, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (76)

Dalam riwayat Muslim, Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Jika salah seorang dari kalian mengucapkan 'aamiin' dalam shalat, sementara Malaikat di langit juga mengucapkan 'aamiin', lalu ucapan aamiin keduanya bertepatan, maka akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu." (77)

Ada yang mengatakan bahwa maknanya adalah waktu ucapan 'aamiin'nya bersamaan dengan 'aamiin' yang diucapkan oleh Malaikat. Ada juga yang berpendapat bahwa maksudnya adalah bersamaan dalam pengabulannya. Dan ada yang berpendapat, bahwa kesamaan itu dalam hal keikhlasannya.

Dalam Shahiih Muslim diriwayatkan sebuah hadits marfu' dari Abu Musa ra-dhiyallaahu 'anhu, bahwa Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Apabila imam telah membaca ghairil magh-dhuubi 'alaihin wa ladh-dhaalliin, maka ucapkanlah 'aamiin', niscaya Allah akan mengabulkan permohonan kalian." (78)

At-Tirmidzi mengatakan bahwa makna 'aamiin' adalah: "Jangan sia-siakan harapan kami."

Dan kebanyakan ulama mengatakan bahwa maknanya: "Ya Allah, perkenankanlah untuk kami."

Bersambung...

===

(75) Abu Dawud 1/576. Dha'if: Abu Dawud no. 937. Lihat Dha'iif Sunan Abi Dawud no. 198.

(76) Fat-hul Baari 11/203 dan Muslim 1/307. Al-Bukhari no. 780, Muslim no. 410(70).

(77) Muslim 1/307. Muslim no. 410 (74, 75).

(78) Muslim 1/303.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
Telp/ SMS/ WA: 085778018878, BB: 269C8299
http://www.bajaringantangerang.com

===

As-Salamu 'alaikum pembaca setia baitulkahfitangerang.blogspot.com, siapa tau anda - atau ada temen yang tertarik dengan properti Bali di bawah ini:

Tanah bagus di jalan utama, sangat dekat dengan Central Parker dan Bali Bakery. Luas 1475m2, lebar depan 12.6m.

Untuk melihat denah dan informasi, www.balikey.com/p/1406/aa5420

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog