Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah.
Kajian Kedua Puluh Tujuh.
Kajian Ramadhan.
Sebab-sebab Masuk Neraka (Lanjutan) (6).
Kesepuluh, Melukis Sesuatu yang Bernyawa.
Ini bisa dalam bentuk manusia atau hewan. Diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas ra-dhiyallaahu 'anhuma bahwa ia berkata: Aku telah mendengar Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Setiap pelukis akan masuk Neraka. Setiap gambar yang dilukisnya akan diberi nyawa (dihidupkan) lalu akan menyiksa pelukisnya di Neraka Jahannam." (HR. Muslim)
Dalam riwayat al-Bukhari disebutkan:
"Siapa yang membuat lukisan (bernyawa), maka kelak Allah akan menyiksanya sampai ia meniupkan ruh (nyawa) kepadanya, padahal selamanya ia tidak akan bisa meniupkannya."
Adapun melukis pepohonan, tumbuh-tumbuhan, buah-buahan yang telah diciptakan oleh Allah, adalah tidak mengapa, berdasarkan pendapat jumhur ulama. Namun di antara mereka masih tetap ada yang melarangnya berdasarkan hadits yang disebutkan oleh al-Bukhari dalam kitab Shahihnya dari Abu Hurairah ra-dhiyallaahu 'anhu bahwa ia berkata: Aku telah mendengar Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Allah Sub-haanahu wa Ta'aala telah berfirman: 'Siapakah yang lebih zhalim dari orang yang mencoba mencipta seperti penciptaan-Ku. Maka cobalah mereka menciptakan satu atom atau menciptakan satu bijian atau gandum!?"
Kesebelas, Orang yang Kasar, Bakhil, dan Sombong
Yaitu orang yang disebutkan dalam hadits yang dicantumkan dalam Shahihain dari Haritsah bin Wahb ra-dhiyallaahu 'anhu bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Maukah aku tunjukkan kalian tentang penghuni Neraka? Yaitu setiap orang yang keras dan kasar, sangat bakhil dan sombong."
Yang dimaksud orang yang keras dan kasar adalah orang yang tidak pernah bisa lunak untuk menerima kebenaran dan tidak lembut terhadap sesama makhluk. Orang yang bakhil (al-jawwazh) adalah orang yang kikir, tidak mau memberi kepada orang lain dan sukanya mengumpul-ngumpulkan harta. Sedangkan orang yang sombong (mustakbir) adalah orang yang menolak kebenaran dan tidak mau merendah di hadapan sesama makhluk. Ia selalu melihat bahwa dirinya lebih tinggi dari manusia lain serta melihat bahwa pandangan dan pendapatnya lebih benar.
Kedua Belas, Menggunakan Bejana Emas dan Perak Ketika Makan dan Minum
Ini berlaku baik bagi kaum pria maupun wanita. Dalam Shahihain disebutkan hadits Ummu Salamah ra-dhiyallaahu 'anha bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:
"Orang yang minum dari bejana perak, maka sebenarnya ia mengocok api Jahannam di dalam perutnya."
Dalam riwayat Muslim disebutkan:
"Sesungguhnya orang yang makan atau minum dengan menggunakan bejana dari emas dan perak, maka sebenarnya ia sedang mengocok api Jahannam di dalam perutnya."
Maka dari itu, saudara sekalian, waspadailah hal-hal yang bisa menyebabkan kita masuk ke dalam Neraka. Sebaliknya, lakukanlah hal-hal yang akan menjauhkan kita darinya sehingga kita kelak bisa meraih keberuntungan di kampung kedamaian. Ketahuilah bahwa dunia ini adalah kesenangan yang sangat kecil dan sedikit serta mudah lenyap dan rusak. Marilah kita memohon kepada Allah, agar berkenan meneguhkan kita di atas kebenaran hingga mati, dan kemudian menghimpun kita bersama orang-orang yang telah diberi nikmat oleh Allah dari golongan mukminin dan mukminat.
Ya Allah, teguhkanlah kami di atas kebenaran dan matikanlah kami di atasnya. Berilah kami ampunan, juga kedua orang tua kami serta seluruh kaum Muslimin dengan rahmat-Mu, wahai Dzat yang paling penyayang. Semoga Allah senantiasa mencurahkan shalawat dan salam kepada Nabi kita Muhammad, serta kepada keluarga dan para Shahabat seluruhnya.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Majaalisu Syahru Ramadhaan, Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah, Penerbit: Daruts Tsurayya lin Nasyr - Riyadh, Cetakan I, 1422 H/ 2002 M, Judul terjemahan: Kajian Ramadhan, Penerjemah: Salafuddin Abu Sayyid, Penerbit: al-Qowam - Solo, Cetakan V, 2012 M.
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT