Skip to main content

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Surat al-Baqarah (2/2)

Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Surat al-Baqarah (2/2)

Makna Muttaqin

Diriwayatkan dari Ibnu 'Abbas ra-dhiyallaahu 'anhu, ia berkata: "Al-muttaqiin adalah orang-orang mukmin yang sangat takut berbuat syirik kepada Allah dan senantiasa berbuat taat kepada-Nya."

Diriwayatkan juga dari Ibnu 'Abbas, ia berkata: "Al-muttaqiin adalah orang-orang yang senantiasa menghindari siksaan Allah Ta'ala dengan tidak meninggalkan petunjuk yang diketahuinya dan mengharapkan rahmat-Nya dalam mempercayai apa yang terkandung dalam petunjuk tersebut."

Qatadah berkata: "Al-muttaqiin adalah mereka yang disifati oleh Allah Sub-haanahu wa Ta'aala dalam firman-Nya: "(Yaitu) mereka yang beriman kepada yang ghaib dan mendirikan shalat," (QS. Al-Baqarah: 3) dan ayat selanjutnya.

Dan pendapat yang dipilih oleh Ibnu Jarir bahwa ayat ini mencakup semua itu, dan pendapat inilah yang benar.

At-Tirmidzi dan Ibnu Majah meriwayatkan dari 'Athiyyah as-Sa'di ra-dhiyallaahu 'anhu, ia berkata, "Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

'Tidaklah seorang hamba meraih derajat muttaqiin (orang-orang yang bertakwa) hingga ia meninggalkan apa yang boleh ia lakukan untuk menghindari apa yang tidak boleh ia lakukan.'"

At-Tirmidzi mengatakan: "Hadits ini hasan gharib." (21)

Hidayah (Petunjuk) itu Ada Dua Macam

Yang dimaksud dengan huda (petunjuk) adalah keimanan yang tertanam di dalam hati. Dan tidak ada yang dapat meletakkannya di hati manusia kecuali Allah Sub-haanahu wa Ta'aala. Dalam hal ini Allah berfirman: "Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi." (QS. Al-Qashash: 56)

Dia juga berfirman: "Bukanlah kewajibanmu menjadikan mereka mendapat petunjuk." (QS. Al-Baqarah: 272)

Dia juga berfirman: "Barangsiapa yang Allah sesatkan, maka baginya tidak ada orang yang memberi petunjuk." (QS. Al-A'raaf: 186)

Dan Dia berfirman: "Barangsiapa diberi petunjuk oleh Allah, maka dialah yang mendapat petunjuk, dan barangsiapa yang disesatkan-Nya, maka kamu tidak akan mendapat seorang pemimpin pun yang bisa memberi petunjuk kepadanya." (QS. Al-Kahfi: 17)

Dan masih banyak lagi ayat-ayat lainnya.

Juga dimaksudkan sebagai penjelasan tentang kebenaran, pembuktiannya, serta bimbingan menuju kepadanya. Allah Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman: "Dan sesungguhnya kamu benar-benar memberi petunjuk kepada jalan yang lurus." (QS. Asy-Syuuraa: 52)

Dia berfirman: "Sesungguhnya kamu hanyalah seorang pemberi peringatan, dan bagi tiap-tiap kaum ada orang yang memberi petunjuk." (QS. Ar-Ra'd: 7)

Dia juga berfirman: "Dan adapun kaum Tsamud, maka mereka telah Kami beri petunjuk tetapi mereka lebih menyukai kebutaan (kesesatan) dari petunjuk itu." (QS. Fushshilat: 17)

Dan Dia berfirman: "Dan Kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan." (QS. Al-Balad: 10)

Yang dimaksud dengan dua jalan adalah jalan kebaikan dan jalan keburukan, dan inilah yang lebih tepat. Wallaahu a'lam.

Makna Takwa

Takwa pada dasarnya berarti menjaga diri dari hal-hal yang dibenci, karena kata taqwa berasal dari kata al-wiqaayah (penjagaan).

Dikatakan bahwa 'Umar bin al-Khaththab ra-dhiyallaahu 'anhu pernah bertanya kepada Ubay bin Ka'ab ra-dhiyallaahu 'anhu mengenai takwa. Lalu Ubay bertanya kepadanya: "Apakah engkau pernah melewati jalan berduri?" 'Umar menjawab: "Ya." Ubay bertanya lagi: "Lalu apa yang engkau lakukan?" 'Umar menjawab: "Aku akan berusaha keras dan bersungguh-sungguh untuk menghindarinya." Lalu Ubay mengatakan: "Itulah takwa." (22)

Bersambung...

===

(21) Tuhfatul Ahwadzi 7/147 dan Ibnu Majah 2/1409. Dha'if: At-Tirmidzi no. 2451, Ibnu Majah no. 4215. Didha'ifkan oleh Syaikh al-Albani rahimahullaah dalam kitabnya Dha'iif at-Targhiib no. 1081.

(22) Tafsiir al-Baghawi 1/59, Jaami'ul 'Uluum wal Hikam 1/160.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
Telp/ SMS/ WA: 085778018878, BB: 269C8299
http://www.bajaringantangerang.com

===

As-Salamu 'alaikum pembaca setia baitulkahfitangerang.blogspot.com, bisakah anda menjadi agen properti?

Bisakah anda meraih keuntungan dengan memposisikan diri di antara pemilik dan pembeli? Jawab: BISA
1) tanpa punya pengalaman apapun di bidang properti
2) tanpa modal
3) tetap di pekerjaan atau bisnis anda sekarang
4) tetap tinggal di kota anda

Untuk info dan daftar GRATIS, klik: http://tinyurl.com/ppamr9b

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog