Skip to main content

Sebab-sebab Masuk Neraka (Lanjutan) (2) | Kajian Ramadhan

Majaalisu Syahru Ramadhaan.

Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah.

Kajian Kedua Puluh Tujuh.

Kajian Ramadhan.

Sebab-sebab Masuk Neraka (Lanjutan) (2).

Kedua, Memutus Hubungan Kekerabatan.

Yaitu bila seseorang memutus hubungan kekerabatannya dengan menghalangi apa yang harus diberikannya kepada mereka, baik yang berkaitan dengan hak-hak keagamaan atau kebendaan.

Dalam Shahihain disebutkan riwayat dari Jubair bin Muth'im ra-dhiyallaahu 'anhu bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Tidak akan masuk Surga orang yang memutus." Sufyan mengatakan: "Yang dimaksud adalah memutus tali silaturahim (kekerabatan)."

Dalam Shahihain juga disebutkan riwayat dari Abu Hurairah ra-dhiyallaahu 'anhu bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Sesungguhnya rahim (tali kekerabatan) nanti akan berdiri (pada hari Kiamat) lalu berkata kepada Allah Sub-haanahu wa Ta'aala: 'Ini adalah tempat berdiri pemohon perlindungan kepada-Mu dari tindakan pemutusan hubungan?' Allah menjawab: 'Ya. Apakah engkau ridha bila Aku menyambung hubungan dengan orang yang menyambungmu dan memutus hubungan dengan orang yang memutusmu?' Ia menjawab: 'Tentu.' Allah berfirman: 'Yang demikian itu adalah untukmu.'" Selanjutnya Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: "Jika kalian mau, bacalah firman Allah Sub-haanahu wa Ta'aala: '(Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan? Mereka itulah orang-orang yang dilaknat Allah dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka).' (QS. Muhammad (47): 22-23)."

Yang memprihatinkan adalah bahwa banyak kaum Muslimin pada hari ini melalaikan kewajiban untuk menunaikan hak kedua orang tua dan kerabat serta memutus tali hubungan silaturahim. Alasan sebagian dari mereka adalah karib kerabatnya tidak mau menyambungnya. Alasan ini sama sekali tidak bisa dipakai. Sebab, jika ia hanya menyambung hubungan dengan orang yang menyambungnya, maka itu berarti bahwa jalinan hubungan yang ia lakukan bukan karena Allah, akan tetapi hanya merupakan balas budi saja.

Dalam Shahih al-Bukhari disebutkan hadits dari 'Abdullah bin Amru bin Ash ra-dhiyallaahu 'anhu bahwa Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Yang namanya orang yang menyambung hubungan bukanlah orang yang membalas budi, akan tetapi yang disebut orang yang menyambung hubungan adalah orang yang jika kekerabatannya diputus, maka ia menyambungnya."

Baca selanjutnya: Sebab-sebab Masuk Neraka (Lanjutan) (3)

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Majaalisu Syahru Ramadhaan, Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah, Penerbit: Daruts Tsurayya lin Nasyr - Riyadh, Cetakan I, 1422 H/ 2002 M, Judul terjemahan: Kajian Ramadhan, Penerjemah: Salafuddin Abu Sayyid, Penerbit: al-Qowam - Solo, Cetakan V, 2012 M.

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog