Skip to main content

Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah: Pengantar (3)

Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah

Pengantar (3)

4. Para Syaikh

Imam Hafizh Ibnu Hajar al-Asqalani sangat gemar mencari ilmu hingga berguru kepada sekian banyak syaikh. Dengan demikian beliau mempunyai banyak guru dalam sekali waktu. Bila menghadapi persoalan, beliau langsung berkonsultasi kepada mereka. Pada masa itu jarang sekali ada orang yang mampu berguru kepada sekian banyak orang, tetapi beliau mampu mengumpulkan para syaikh itu untuk menjadi gurunya.

Setiap syaikh yang dijadikan gurunya mempunyai kemampuan keilmuan yang hebat, dan mempunyai spesialisasi dalam bidang yang dikuasainya. Di antara para syaikh beliau adalah Ibrahim bin Ahmad at-Tanukhi al-Ba'labaki, yang terkenal dengan ilmu qira'atnya, az-Zain al-Iraqi, terkenal dengan ilmu hadits. Al-Haitsami, al-Balqayuni, dan Majdi ad-Din al-Fairuz Abadi, dalam bidang bahasa Arab. Al-Izz bin Jama'ah, dengan penguasaan bermacam-macam ilmu. Beliau juga mempelajari ilmu tentang Abu 'Abbas dari Ahmad bin 'Umar al-Baghdadi, tentang Abu Hurairah dari 'Abdurrahman bin al-Hafizh adz-Dzahabi, dan Ibnu Arafah al-Maliki. Beliau juga ilmu dari kalangan perempuan, seperti Sayyidah Maryam binti al-Adzra'i.

Ibnu Hajar rahimahullaah mengumpulkan biografi para syaikhnya itu dalam kitab al-Majma' al-Mu'assas bi al-Mu'jam al-Mufahras. Dalam kitab tersebut Ibnu Hajar menulis nama-nama syaikhnya dengan susunan abjad, layaknya sebuah kamus dan membagi mereka ke dalam dua bagian. Bagian pertama adalah kelompok orang-orang yang mengajari beliau tentang ilmu riwayat. Dan bagian kedua adalah kelompok orang-orang yang mengajari beliau ilmu dirayat. Selain itu, Ibnu Hajar juga membagi mereka ke dalam lima tingkatan, sesuai dengan keutamaan (keitimewaan) mereka. Metode yang digunakannya dalam menulis biografi tersebut adalah dengan mendengar langsung dari setiap syaikh tentang diri mereka, sehingga apa yang disusun dalam daftar tersebut sesuai dengan cerita yang disampaikan para syaikh tersebut.

5. Murid-murid

Di antara para muridnya yang kemudian berhasil menjadi 'ulama besar adalah Zakaria bin Muhammad al-Anshari, Syamsuddin Muhammad bin 'Abdurrahman as-Sakhawi, Jamal Ibrahim al-Qalqasynadi, al-Izz bin Fadh, al-Burhan al-Baqa'i, dan asy-Syarf 'Abdulhaq as-Sanbathi, dan lainnya.

Imam Ibnu Hajar memberikan pelajaran dalam sebuah majelis, duduk dengan tenang memberikan fatwa dan kuliah. Beliau juga dipercaya menjadi syaikh di banyak madrasah, seperti al-Hasaniah, al-Mansuriah, al-Birbisiyah, dan lainnya.

Beliau dipercaya masyarakat untuk menetapkan perkara hukum. Selain itu beliau masih menyempatkan diri untuk menulis beberapa karya yang bermanfaat. Imam Ibnu Hajar juga menjadi rujukan utama sebagai seorang ahli di bidang ilmu hadits.

Di samping itu, Imam Ibnu Hajar juga aktif mendiktekan hafalannya tidak kurang pada seribu majelis. Dan juga mendiktekannya di daerah lembah di Birbis, yang berlangsung hingga sekitar dua puluh tahun. Beliau pernah diminta Raja al-Muayyid untuk menjadi Qadhi (Hakim) di Daar asy-Syaamiyah beberapa kali, tetapi beliau menolaknya. Pada masa Raja al-Asyraf beliau sempat secara langsung menangani lembaga peradilan di Mesir.

6. Sifat Keilmuan

Di antara sifat keilmuan yang dimilikinya, seperti kecepatan membaca, merupakan anugerah Allah yang tak terhingga kepadanya. Beliau mampu membaca kumpulan hadits al-Bukhari dalam sepuluh kali duduk, dengan rentang waktu dari ba'da Zhuhur hingga shalat 'Ashar. Kumpulan hadits Muslim diselesaikan dalam lima kali duduk dengan rentang waktu dua setengah hari.

Yang lebih menakjubkan lagi adalah beliau mampu menghabiskan bacaan Mu'jam ash-Shagiir karya ath-Thabraani dalam sekali duduk, pada waktu shalat Zhuhur dan 'Ashar di tengah-tengah perjalanannya menuju Syam. Beliau juga membaca sekitar seratus jilid karya para 'ulama dengan menuliskan beberapa komentarnya, ketika beliau tinggal di Damaskus sekitar dua bulan, dan tiga minggu.

Bersambung...

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Menguak Misteri Khidir Dalam Pandangan Sunnah, Penulis: Ibnu Hajar al-Asqalani, Penerjemah: H.M. Nasri, Lc, Penerbit: IIMaN dan Hikmah, Jakarta - Indonesia, Cetakan I, Januari 2003 M/ Dzulqa'adah 1423 H.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
Telp/ SMS/ WA: 085778018878, BB: 269C8299
http://www.bajaringantangerang.com

===

As-Salamu 'alaikum pembaca setia baitulkahfitangerang.blogspot.com, bisakah anda menjadi agen properti?

Bisakah anda meraih keuntungan dengan memposisikan diri diantara pemilik dan pembeli? Jawab: BISA
1) tanpa punya pengalaman apapun dibidang properti
2) tanpa modal
3) tetap di pekerjaan atau bisnis anda sekarang
4) tetap tinggal dikota anda

Untuk info dan daftar GRATIS, klik: http://tinyurl.com/ppamr9b

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog