At-Tuhfah Al-Washabiyyah (4) وَمَعنى (الوَضعُ العَرَبِيُّ): أن تَكونَ الألفاظُ الَّتي نَتَكَلَّمُ بِها مِنَ الألفاظِ الَّتي وَضَعَتها العَرَبُ لِلدَّلالَةِ على مَعنًى مِنَ المَعاني Makna "ditetapkan oleh orang Arab" adalah lafazh-lafazh yang kita ucapkan termasuk dari lafazh-lafazh yang ditetapkan oleh orang Arab yang menunjukkan suatu makna. نَحوُ: (قامَ) -مَثَلًا- فَإنَّهُ لَفظٌ عَرَبِيٌّ جَعَلَتهُ العَرَبُ دالًّا على مَعنًى، وَهو القِيامُ في الزَّمَنِ الماضي. Contoh: قامَ "telah berdiri", maka sesungguhnya ia adalah lafazh yang orang Arab menggunakannya untuk menunjukkan sebuah makna, yaitu berdiri di waktu lampau. وَمِثلُهُ (زَيدٌ) فَإنَّهُ لَفظٌ عَرَبِيٌّ جَعَلَتهُ العَرَبُ دالًّا على مَعنًى وَهو الذّاتُ الَّتي وَضَعَ عَلَيها لَفظُ (زَيدٍ). Contoh lain: زَيدٌ, maka sesungguhnya ia adalah lafazh 'Arab yang orang Arab menggunakannya untuk menunjukkan sebuah makna, yaitu suatu dzat yang mengenakan atasnya lafazh Zaid. فَإذا قُلتُ (قامَ زَيدٌ)، كُنتَ قَد استَعم...
At-Tuhfah Al-Washabiyyah (3) وَمَعنى (المُفيدُ): ما أفادَ فائِدَةً تامَّةً يَحسُنُ سُكوتُ المُتَكَلِّمُ عَلَيها، Makna "berfaidah" adalah setiap lafazh yang memberikan faidah sempurna, yang diamnya si pembicara padanya menjadi benar. بِحَيثُ لا يَبقى السامِعُ مُنتَظِرًا لِشَيءٍ آخَرَ، Sehingga si pendengar tidak lagi menunggu-nunggu perkataan lain, نَحوُ: (حَضَرَ زَيدٌ) فَهذا الكَلامُ مُفيدٌ؛ Contoh: حَضَرَ زَيدٌ "Zaid telah hadir", maka ini adalah kalam yang berfaidah, لِأنَّهُ أفادَ فائِدَةً تامَّةً يَحسُنُ سُكوتُ المُتَكَلِّمِ عَلَيها. Karena ia memberikan faidah sempurna, yang diamnya si pembicara padanya menjadi benar. وَهي الإخبارُ بِحُضورِ زَيدٍ. Maknanya adalah mengabarkan kedatangan Zaid. فَإنَّ السّامِعُ إذا سَمِعَ ذلك لا يَنتَظِرُ شَيئًا آخَرَ، Si pendengar jika mendengar itu, ia tidak lagi menunggu ucapan berikutnya, وَيَعُدُّ سكوتَهُ حَسَنًا. Dan si pendengar akan menganggap bahwa diamnya si pembicara sudah benar. فَخَرَجَ (بِالمُفيدِ) غَيرُ المُفيدِ كَ...