Skip to main content

Shahih Tafsir Ibnu Katsir: Surat al-Faatihah (7/2)

Shahih Tafsir Ibnu Katsir

Surat al-Faatihah (7/2)

Orang-orang yang diberikan nikmat oleh Allah 'Azza wa Jalla itu adalah mereka yang tersebut dalam surat an-Nisaa', Dia berfirman:

"Dan barangsiapa yang mentaati Allah dan Rasul(-Nya), mereka itu akan bersama-sama dengan orang-orang yang dianugerahi nikmat oleh Allah, yaitu para Nabi, para shiddiiqiin, orang-orang yang mati syahid dan orang-orang shalih. Dan mereka itulah teman yang sebaik-baiknya. Semua itu adalah karunia dari Allah, dan Allah Maha Mengetahui." (QS. An-Nisaa': 69-70)

Dan firman-Nya, Ghairil magh-dhuubi 'alaihim wa ladh-dhaalliin "Bukan jalan mereka yang dimurkai dan bukan pula jalan mereka yang sesat." Maknanya, tunjukkanlah kepada kami jalan yang lurus, yakni jalan orang-orang yang telah Engkau berikan nikmat kepada mereka. Yaitu mereka yang memperoleh hidayah, istiqamah, dan ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya, serta melaksanakan semua perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, bukan jalan orang-orang yang mendapat murka, yang kehendak mereka telah rusak, hingga meskipun mereka mengetahui kebenaran, namun mereka menyimpang darinya. Bukan pula jalan orang-orang yang sesat, yaitu mereka yang tidak memiliki ilmu, sehingga mereka berada dalam kesesatan serta tidak mendapatkan jalan menuju kebenaran.

Pembicaraan di sini dipertegas dengan kata "laa" (bukan), untuk menunjukkan bahwa di sini terdapat dua jalan yang rusak. Yaitu jalan orang-orang yahudi dan jalan orang-orang nashrani. Juga untuk membedakan antara kedua jalan itu, agar setiap orang menjauhkan diri darinya.

Jalan orang-orang yang beriman itu mencakup pengetahuan tentang kebenaran dan pengamalannya. Sementara orang-orang yahudi tidak memiliki amal. Adapun orang-orang nashrani tidak memiliki ilmu (agama). Oleh karena itu kemurkaan untuk orang-orang yahudi dan kesesatan untuk orang-orang nashrani. Karena orang yang berilmu namun tidak mengamalkannya maka dia berhak mendapatkan kemurkaan, berbeda dengan orang yang tidak memiliki ilmu.

Sedangkan orang-orang nashrani, ketika mereka hendak melakukan sesuatu (tujuan mulia), mereka tidak memperoleh petunjuk kepada jalannya. Karena mereka tidak menempuhnya melalui jalan yang semestinya, yaitu mengikuti kebenaran. Maka masing-masing dari mereka sesat dan mendapatkan murka. Sifat kaum yahudi yang paling khusus adalah mendapat kemurkaan, sebagaimana firman Allah Sub-haanahu wa Ta'aala tentang mereka: "Yaitu orang-orang yang dikutuk dan dimurkai Allah." (QS. Al-Maa-idah: 60)

Sedangkan sifat kaum nashrani yang paling khusus adalah kesesatan, sebagaimana firman Allah tentang diri mereka: "Orang-orang yang telah sesat dahulunya (sebelum kedatangan Nabi Muhammad) dan mereka telah menyesatkan kebanyakan (manusia), dan mereka tersesat dari jalan yang lurus." (QS. Al-Maa-idah: 77)

Masalah ini banyak disebutkan dalam hadits serta atsar, dan hal itu sudah cukup jelas.

Imam Ahmad meriwayatkan dari 'Adi bin Hatim ra-dhiyallaahu 'anhu, ia berkata: "Datanglah pasukan berkuda Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, lalu mereka menawan bibiku dan beberapa orang lainnya. Ketika pasukan membawa mereka ke hadapan Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, mereka berbaris di hadapan beliau. Bibiku berkata, 'Ya Rasulullah, utusan telah menjauh dan anak telah terputus. Sementara aku hanyalah wanita tua. Aku tidak mampu mengerjakan apa-apa. Lepaskanlah aku, semoga Allah memberkahimu.' Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bertanya kepadanya: 'Siapakah utusanmu?' Ia menjawab: 'Adi bin Hatim!' Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Orang yang melarikan diri dari Allah dan Rasul-Nya?' Bibiku berkata: 'Bebaskanlah aku!' Ketika Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam kembali, seorang laki-laki yang berada di samping beliau sepertinya -sepertinya orang itu adalah 'Ali- berkata: 'Mintalah terus kepada beliau.' Bibiku berkata: 'Aku pun terus memintanya kepada beliau.' Akhirnya beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam membebaskannya. Lalu bibiku menemuiku, ia berkata: 'Sungguh engkau telah melakukan satu perbuatan yang tidak pernah dilakukan oleh ayahmu! Sungguh telah datang kepada beliau si fulan dan ia mendapat bagian dari beliau, lalu datang di fulan lainnya dan ia pun mendapat bagian dari beliau.' Maka aku pun mendatangi beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam, ternyata di sisi beliau ada seorang wanita dan beberapa anak kecil. Ia menyebutkan keakraban mereka dengan Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam." 'Adi berkata: "Barulah aku tahu bahwa beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam bukanlah seperti raja kisra atau kaisar. Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam bersabda: 'Hai 'Adi, apa yang menyebabkanmu lari ketika dikatakan 'Laa ilaaha illallaah'? Bukankah tidak ada ilah selain Allah? Apa yang membuatmu lari ketika dikatakan: 'Allaahu Akbar'. Adakah sesuatu yang lebih besar selain Allah 'Azza wa Jalla?'"

'Adi melanjutkan: "Maka aku pun masuk Islam dan aku lihat wajah beliau shallallaahu 'alaihi wa sallam gembira. Beliau bersabda:

'Sesungguhnya orang yang dimurkai adalah yahudi dan orang yang sesat adalah nashrani.'

Kemudian ia menyebutkan kelanjutan hadits tersebut." Diriwayatkan oleh at-Tirmidzi dan ia berkata: "Hasan gharib." (68)

Bersambung...

===

(68) Ahmad 4/378 dan Tuhfatul Ahwadzi 8/289. Shahiih: at-Tirmidzi no. 2953. Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani rahimahullaah dalam kitabnya Shahiihul Jaami' no. 8202.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: al-Mishbaahul Muniiru fii Tahdziibi Tafsiiri Ibnu Katsiir, Penyusun: Tim Ahli Tafsir di bawah pengawasan Syaikh Shafiyyurrahman al-Mubarakfuri, Penerbit: Daarus Salaam lin Nasyr wat Tauzi', Riyadh - Kerajaan Saudi Arabia, Cetakan terbaru yang telah direvisi dan disempurnakan, April 2000 M/ Muharram 1421 H, Judul terjemahan: Shahih Tafsir Ibnu Katsir Jilid 1, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir, Jakarta - Indonesia, Jumadal Awwal 1436 H/ Maret 2015 M.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
Telp/ SMS/ WA: 085778018878, BB: 269C8299
http://www.bajaringantangerang.com

===

As-Salamu 'alaikum pembaca setia baitulkahfitangerang.blogspot.com, siapa tau anda - atau ada temen yang tertarik dengan properti Bali dibawah ini:

kesempatan yang langka untuk memiliki tanah "ngantong" di pantai Tanjung Benoa (beach front). Luas tanah 1,5 hektar, lebar depan 25m dan lebara belakang 100m menghadap pasir putih, tanah keren ini cocok untuk bangun hotel bintang 4-5.

Lihat denah dan informasi klik http://tinyurl.com/ovtvhhc

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT