Skip to main content

Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam telah menjelaskan keutamaan sholat tarowih

Fasal I

Pendahuluan, Tentang Disunnahkannya Sholat Tarowih Berjama'ah

(c). Adapun penjelasan Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam tentang keutamaan sholat tarowih, adalah berdasarkan hadits Abu Dzar al-Ghiffari rodhiyaLLOOHU 'anhu:

"Kami shoum Romadhon bersama Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam, dan Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam tidak melakukan qiyamul lail berjama'ah bersama kami, hingga hitungan puasa tinggal 7 hari (malam ke-23), maka Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam mengajak kami untuk qiyamul lail berjama'ah hingga berlalu sepertiga malam, lalu Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam tidak menegakkannya lagi ketika Romadhon sisa 6 hari (malam ke-24) dan berjama'ah kembali ketika sisa lima hari (malam ke-25) sampai berlalu pertengahan malam, kami pun lantas bertanya: 'Wahai Rosululloh, apakah tak sebaiknya engkau sisakan sebagian malam ini agar kami sholat sendiri?' Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam pun bersabda:


'Sesungguhnya, barangsiapa yang sholat bersama imam hingga selesai sholat, ia akan mendapatkan ganjaran sholat semalam suntuk'."

Demikian juga yang disebutkan oleh Imam Ibnu Nashr halaman 90 dari Imam Ahmad. Kemudian Imam Abu Dawud melanjutkan kisahnya: "Imam Ahmad juga pernah ditanya dan aku mendengarnya sendiri: 'Bagaimana kalau seseorang itu mengakhirkan waktu sholatnya (pada waktu yang paling utama)?' Dia menjawab: 'Tidak baik, termasuk sunnah kaum muslimin adalah sholat berjama'ah, hal itu lebih aku sukai." (8)

===

(8) [Yakni berjama'ah dalam sholat tarowih itu meski di awal waktu, tetap lebih baik menurut pandangannya (Imam Ahmad) dibandingkan dengan sholat sendirian meskipun di akhir malam. Padahal sholat malam di akhir waktu itu memiliki keutamaan tersendiri. Namun sholat berjama'ah tetap lebih utama. Karena Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam sendiri menegakkan sholat berjama'ah itu pada malam-malam yang telah disebutkan. Dimana Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam menghidupkan malam-malam itu di masjid bersama manusia, sebagaimana juga telah dikisahkan dalam hadits 'Aisyah dan yang lainnya rodhiyaLLOOHU 'anhum. Maka dari itu, kaum muslimin masih terus melaksanakannya semenjak zaman 'Umar rodhiyaLLOOHU 'anhu hingga hari ini.]

===

Maroji':
Kitab: Sholatut Tarowih, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani, Judul terjemahan: Sholat Tarowih, Penerjemah: Abu Umar Basyir al-Maidani, Penerbit: at-Tibyan - Solo, Cetakan IV, 2000 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT