Skip to main content

Keutamaan Puasa | Kajian Ramadhan

Majaalisu Syahru Romadhoon.

Syaikh Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin rohimahullooh.

Kajian Romadhon.

Kajian kedua.

Keutamaan puasa.

Segala puji bagi ALLOH Yang Maha Lembut, Maha Penyantun, Maha Pemberi, Yang Maha Kaya, Maha Kuat, Maha Penyabar, Maha Mulia, Maha Pengasih, dan Maha Penyayang. DIA al-Awwal, tidak ada yang mendahului-NYA; al-Akhir, tidak ada yang sesudah-NYA; azh-Zhohir, tidak ada yang di atas-NYA; al-Bathin, tidak ada sesuatu di bawah-NYA; DIA mengetahui segala yang akan dan sudah terjadi. DIA berkuasa untuk membuat mulia dan membuat hina, dan membuat butuh dan tidak butuh. DIA melakukan apa saja yang DIA kehendaki berdasarkan hikmah dan kebijaksanaan-NYA. Setiap hari DIA mengatur urusan. DIA memancang bumi dengan gunung-gunung di berbagai penjuru serta mengirimkan awan yang berat dengan membawa air untuk dijatuhkan di bumi agar bumi itu menjadi hidup. ALLOH menetapkan seluruh penghuni bumi untuk memberikan balasan yang buruk kepada orang-orang yang berbuat buruk serta memberikan balasan kebaikan kepada orang-orang yang berbuat kebaikan.

Aku memuji ALLOH atas sifat-sifat-NYA yang sempurna dan baik. Aku juga bersyukur kepada-NYA atas nikmat-NYA yang sempurna. Dengan bersyukur, pemberian dan karunia dari ALLOH akan semakin bertambah. Aku bersaksi bahwa tidak ada sembahan yang benar kecuali ALLOH jua, tidak ada sekutu bagi-NYA, Raja yang memutuskan perkara. Aku bersaksi pula bahwa Muhammad shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam adalah hamba dan utusan-NYa yang diutus untuk sekalian manusia dan jin. Semoga sholawat dan salam senantiasa tercurah kepada Beliau dan para shohabat serta tabi'in yang senantiasa mengikuti mereka dengan berbuat baik hingga masa berganti masa.

Saudara sekalian, ketahuilah bahwa puasa merupakan bagian dari 'ibadah yang paling utama dan bentuk keta'atan yang paling agung. Banyak sekali hadits yang menyebutkan hal ini dan sudah banyak yang populer di kalangan masyarakat.

Di antara keutamaan puasa adalah bahwa ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala telah menetapkannya dan mewajibkannya atas seluruh ummat manusia. ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman: Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertaqwa. (Qur-an Suroh al-Baqoroh (2): ayat 183)

Kalau saja ia bukan merupakan 'ibadah agung yang mesti dilakukan oleh hamba untuk ber'ibadah kepada ALLOH berikut pahala besar yang bakal diterimanya, tentu ALLOH tidak mewajibkannya atas seluruh ummat.

Di antara keutamaan puasa di bulan Romadhon adalah bahwa ia menjadi penyebab diampuninya dosa dan dihapuskannya kesalahan-kesalahan. Dalam kitab Shohihain disebutkan riwayat hadits dari Abu Huroiroh rodhiyaLLOOHU 'anhu bahwa Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda:

"Barangsiapa mengerjakan puasa Romadhon atas dasar keimanan dan mengharap pahala, maka ia diberi ampunan atas dosa yang telah ia lakukan."

Artinya, pelaksanaan puasa yang didasari oleh keimanan kepada ALLOH dan kerelaan atas kewajiban puasa yang dibebankan atas dirinya serta karena mengharap dan menghitung pahala yang akan diberikan oleh ALLOH, tidak benci terhadap kewajiban ini dan juga tidak ragu terhadap pahalanya. Jika hal-hal tersebut dilakukan, maka ALLOH akan memberikan ampunan kepadanya atas dosa yang terlanjur ia lakukan.

Dalam kitab Shohiih Muslim disebutkan riwayat dari Abu Huroiroh rodhiyaLLOOHU 'anhu bahwa Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda:

"Sholat yang lima (waktu), jum'at ke jum'at berikutnya, Romadhon ke Romadhon berikutnya, menghapuskan (dosa-dosa) yang ada di antara keduanya, jika dosa-dosa besar dijauhi."

Baca selanjutnya: Keutamaan Puasa (2)

===

Maroji':
Kitab: Majaalisu Syahru Romadhoon, Penulis: Syaikh Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin, Penerbit: Daruts Tsuroyya lin Nasyr - Riyadh, Cetakan I, 1422 H/ 2002 M, Judul terjemahan: Kajian Romadhon, Penerjemah: Salafuddin Abu Sayyid, Penerbit: al-Qowam - Solo, Cetakan V, 2012 M.

===

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog