Qiyam Romadhon (Sholat Tarowih)
Sebab Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam tidak terus menerus mengerjakan sholat tarowih berjama'ah
5- Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam tidak secara terus menerus selama sebulan mengerjakan sholat tarowih berjama'ah di bulan Romadhon karena Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam khawatir sholat itu diwajibkan atas mereka. Hingga nantinya mereka tidak sanggup mengerjakannya sebagaimana disebutkan dalam hadits 'Aisyah rodhiyaLLOOHU 'anhuma yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhori dan Imam Muslim serta yang lainnya. (11)
Kekhawatiran tersebut telah hilang seiring dengan wafatnya Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam, yakni setelah ALLOH menyempurnakan syari'at Islam ini. Dengan begitu hilanglah alasan Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam tidak mengerjakan sholat tarowih ini secara berjama'ah. Secara otomatis hukum yang lalu, yakni anjuran sholat tarowih berjama'ah, berlaku kembali. Maka dari itu, 'Umar bin al-Khoththob rodhiyaLLOOHU 'anhu menghidupkan sunnah itu kembali, sebagaimana diterangkan dalam kitab Shohih al-Bukhori dan lainnya. (12)
===
(11) Silahkan lihat takhrijnya dalam kitab Sholat Tarowih halaman 12-14.
(12) Silahkan lihat takhrijnya serta komentar Imam Ibnu 'Abdil Bar dan lainnya atas hadits tersebut dalam kitab Sholat Tarowih
Halaman 49-52.
===
Maroji':
Kitab: Qiyaamu Romadhoon, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani, Judul terjemahan: Qiyam Romadhon, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari dan Siti Khoiriyah, Penerbit: at-Tibyan - Solo, Cetakan I, 2001 M.
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
Kios Tas, Sepatu, Jaket, Baju, dll
http://SahlaAgency.blogspot.com
===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
Sebab Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam tidak terus menerus mengerjakan sholat tarowih berjama'ah
5- Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam tidak secara terus menerus selama sebulan mengerjakan sholat tarowih berjama'ah di bulan Romadhon karena Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam khawatir sholat itu diwajibkan atas mereka. Hingga nantinya mereka tidak sanggup mengerjakannya sebagaimana disebutkan dalam hadits 'Aisyah rodhiyaLLOOHU 'anhuma yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhori dan Imam Muslim serta yang lainnya. (11)
Kekhawatiran tersebut telah hilang seiring dengan wafatnya Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam, yakni setelah ALLOH menyempurnakan syari'at Islam ini. Dengan begitu hilanglah alasan Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam tidak mengerjakan sholat tarowih ini secara berjama'ah. Secara otomatis hukum yang lalu, yakni anjuran sholat tarowih berjama'ah, berlaku kembali. Maka dari itu, 'Umar bin al-Khoththob rodhiyaLLOOHU 'anhu menghidupkan sunnah itu kembali, sebagaimana diterangkan dalam kitab Shohih al-Bukhori dan lainnya. (12)
===
(11) Silahkan lihat takhrijnya dalam kitab Sholat Tarowih halaman 12-14.
(12) Silahkan lihat takhrijnya serta komentar Imam Ibnu 'Abdil Bar dan lainnya atas hadits tersebut dalam kitab Sholat Tarowih
Halaman 49-52.
===
Maroji':
Kitab: Qiyaamu Romadhoon, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani, Judul terjemahan: Qiyam Romadhon, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari dan Siti Khoiriyah, Penerbit: at-Tibyan - Solo, Cetakan I, 2001 M.
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
Kios Tas, Sepatu, Jaket, Baju, dll
http://SahlaAgency.blogspot.com
===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT