Skip to main content

Sifat Kelima | Keutamaan Bulan Romadhon | Kajian Romadhon

Majaalisu Syahru Romadhoon.

Syaikh Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin rohimahullooh.

Kajian Romadhon.

Kajian pertama.

Keutamaan bulan Romadhon.

5. Sifat kelima.

ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala memberikan ampunan kepada ummat Muhammad shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam pada akhir malam di bulan ini (4) jika mereka mengerjakan apa yang seyogyanya mereka kerjakan pada bulan yang penuh barokah ini, yaitu 'ibadah puasa dan sholat malam (tarowih) dengan memberi pahala kepada mereka langsung setelah mereka selesai melaksanakan 'amalan. Orang yang bekerja itu diberi upah ketika ia selesai mengerjakan tugasnya.

ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala berkenan memberika pahala seperti ini kepada para hamba-NYA oleh karena adanya tiga hal:

Pertama: ALLOH telah mensyari'atkan berbagai 'amal sholih yang menjadi penyebab terampuninya dosa-dosa mereka dan meningkatnya derajat mereka. Kalau saja ALLOH tidak mensyari'atkan hal itu tentu saja mereka tidak boleh ber'ibadah kepada ALLOH dengan melaksanakan 'amalan itu. 'Ibadah hanya boleh dilaksanakan berdasarkan wahyu dari ALLOH kepada Rosul-NYA. Oleh karena ALLOH menolak siapa saja yang membuat syari'at (aturan 'ibadah) serta menganggap hal itu sebagai bentuk syirik. ALLOH berfirman: Apakah mereka mempunyai sembahan-sembahan selain ALLOH yang mensyari'atkan untuk mereka agama yang tidak diizinkan ALLOH? (Qur-an Suroh asy-Syuro (42): ayat 12)

Kedua: ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala memberikan petunjuk kepada mereka untuk mengerjakan 'amal sholih yang ditinggalkan oleh banyak manusia. Kalau saja bukan karena petolongan ALLOH kepada mereka dan petunjuk-NYA tentu mereka tidak mengerjakan 'amalan itu. Hanya milik ALLOH-lah segala karunia. ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman: Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan ke-Islaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan ke-Islamanmu, sebenarnya ALLOH, DIA-lah, yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar." (Qur-an Suroh al-Hujurot (49): ayat 17)

Ketiga: ALLOH berkenan memberikan pahala yang banyak. Kebaikan itu dibals dengan sepuluh hingga tujuh ratus lipat kebaikan (pahala) hingga ada yang tak terhingga. Karunia dan pahala dari ALLOH bisa diperoleh dengan cara mengerjakan 'amalan yang baik.

Saudaraku seiman, datangnya bulan Romadhon merupakan nikmat yang sangat besar bagi siapa saja yang mau menunaikan haknya dengan kembali kepada ALLOH dari bermaksiat kepada-NYA menuju keta'atan kepada-NYA, dari kelengahan menuju ingat kepada-NYA, dan dari keterjauhan dari-NYA untuk mendekat kepada-NYA,

Wahai orang yang tidak merasa cukup berbuat maksiat di bulan Rojab
Sehingga ia masih bermaksiat pula di bulan Sya'ban
Sungguh bulan puasa ini telah menaungimu sesudah keduanya
Karena itu jangan kau jadikan bulan ini sebagai bulan kemaksiatan
Bacalah al-Qur-an dan bertasbihlah di bulan ini dengan kesungguhan
Karena ia adalah bulan tasbih dan bulan al-Qur-an
Betapa engkau telah mengerti di antara orang yang berpuasa tahun lalu
Di antara keluarga, tetangga dan saudara-saudara
Kini telah dijemput oleh maut yang kini juga menunggu giliranmu
Karena itu, bergegaslah dengan 'amal sholih
Karena betapa dekatnya maut menjempit kita

Ya ALLOH, bangunkan kami dari kelengahan, dan berikan kami taufiq untuk bisa menambah ketaqwaan sebelum berpindah ke alam lain. Jadikanlah kami bisa mengisi waktu untuk melaksanakan kebaikan sebelum hilang kesempatan. Berilah kami ampunan, dan juga kedua orang tua kami serta seluruh kaum muslimin dengan rohmat-MU, wahai Dzat yang paling penyayang. Semoga sholawat dan salam tercurah kepada Nabi kita Muhammad shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam serta kepada keluarga dan para shohabat seluruhnya. Aamiiiin.

===

(4) Redaksi hadits yang serupa juga diriwayatkan oleh Imam al-Baihaqi yang berasal dari hadits Jabir rodhiyaLLOOHU 'anhu. Imam Mundziri mengatakan: "Sanadnya mendekati bobot hadits sebelumnya." Maksudnya adalah hadits Abu Huroiroh rodhiyaLLOOHU 'anhu di depan.

===

Maroji':
Kitab: Majaalisu Syahru Romadhoon, Penulis: Syaikh Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin, Penerbit: Daruts Tsuroyya lin Nasyr - Riyadh, Cetakan I, 1422 H/ 2002 M, Judul terjemahan: Kajian Romadhon, Penerjemah: Salafuddin Abu Sayyid, Penerbit: al-Qowam - Solo, Cetakan V, 2012 M.

===

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog