Skip to main content

Pergi ke tempat sholat dengan diam (tidak bertakbir)

Bab I

Kesalahan-kesalahan seputar dua hari raya

9. Pergi ke tempat sholat dengan diam (tidak bertakbir)

Sebagian kaum muslimin pergi ke lapangan tempat pelaksanaan sholat dengan diam tidak bertakbir, hingga mereka selesai melaksanakan sholat. Hal ini adalah keliru, yang benar adalah hendaknya seorang muslim bertakbir sejak berangkat keluar dari rumahnya, hingga sampai ke musholla (lapangan tempat pelaksanaan sholat), dengan mengeraskan suara takbir, mensyi'arkan syi'ar Islam yang agung ini. ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala berfirman:

"Demikianlah (perintah ALLOH). Dan barangsiapa mengagungkan syi'ar-syi'ar ALLOH, maka sesungguhnya itu timbul dari ketaqwaan hati."
(Qur-an Suroh al-Hajj: 32)

Imam Ibnu Abi Syaibah telah meriwayatkan dengan sanad yang shohih, dari az-Zuhri rohimahuLLOOH bahwa Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam berangkat keluar pada hari 'idul Fithri dengan bertakbir, hingga sampai ke tempat sholat." (15)

Nafi rohimahuLLOOH berkata, "Abdulloh bin 'Umar rodhiyaLLOOHU 'anhuma berangkat keluar pada pagi hari 'id dengan mengeraskan takbirnya, hingga dia sampai ke musholla (lapangan tempat pelaksanaan sholat)." (16)

Ibnu Abi Musa rohimahuLLOOH berkata, "Orang-orang bertakbir saat mereka berangkat keluar dari rumah-rumah mereka untuk sholat 'id dengan menjahrkan (mengeraskan) suara takbirnya." (17)

Imam Ahmad rohimahuLLOOH berkata, "(Seseorang itu) bertakbir dengan mengeraskan suara, ketika berangkat keluar dari rumahnya, hingga tiba di musholla (lapangan tempat pelaksanaan sholat)." (18)

Imam Ibnu Qudamah rohimahuLLOOH berkata, "Hal tersebut diriwayatkan dari 'Ali, Ibnu 'Umar, Abu Umamah, Abu Ruhm, dan para Shohabat Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam." (19)

Hal itu pun termasuk pendapat 'Umar bin 'Abdil 'Aziz, Aban bin 'Utsman, dan Abu Bakar bin Muhammad, dan di'amalkan oleh an-Nakho'i, Sa'id bin Jubair, dan Ibnu Abi Laila. Juga merupakan pendapat Imam al-Hakim, Hammad, Imam Malik, Ishaq, dan Abu Tsaur.
===

(15) Shohih mursal. Imam al-Albani berkata dalam kitab al-Irwaa' 3/123, "Shohih mursal dan hadits ini memiliki hadits penguat dalam riwayat Imam al-Baihaqi 3/279, dari hadits Ibnu 'Umar rodhiyaLLOOHU 'anhuma."

(16) Hasan. Hadits Riwayat Imam al-Baihaqi 3/279 dengan sanad yang hasan.

(17) Kitab al-Mughni 256 dan 262.

(18) Kitab al-Mughni.

(19) Kitab al-Mughni.

===

Maroji':
Kitab: al-Kalimaatun Naafi'ah fil Akhthoo-isy Syaa-i'ah: Khomsuun Khotho-an fii Sholaatil 'Iidain, Penulis: Syaikh Wahid 'Abdus Salam Baali, Penerbit: Dar Ibni Rojab, Cetakan II, 1424 H/ 2003 M, Judul terjemahan: 50 Kesalahan dalam Berhari Raya, Penerjemah: Mufti Hamdan, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir - Bogor, Cetakan I, 1426 H/ 2005 M.

===

Jual kurma Nabi asli Madinah
Minat beli kurma ajwa?
Promo Kurma ajwah asli Madinah
Hubungi ARY
SMS 0857.7801.8878/ 0812.8964.7870
PIN BB 269C8299

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT