Skip to main content

Makan pada hari raya

Pembahasan ketiga

Makan pada hari raya

Disunnahkan makan di hari raya Fithri sebelum melaksanakan sholat dan tidak makan di hari raya Adh-ha sampai selesai sholat. Hal ini berdasarkan hadits dari Anas rodhiyaLLOOHU 'anhu, dia berkata:

"Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam dulu tidak berangkat pada hari 'idul Fithri sampai Beliau memakan beberapa butir kurma." (8)

Dan dari Buroidah rodhiyaLLOOHU 'anhu, dia berkata:

"Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam dahulu tidak keluar pada hari raya Fithri sampai Beliau makan dan pada hari raya Adh-ha (kurban) tidak makan sampai Beliau kembali, lalu Beliau makan dari sembelihan kurbannya." (9)

Para 'ulama menjelaskan hikmah mendahulukan makan pada hari raya Fithri atas sholat dan mengakhirkannya pada hari raya Adh-ha (kurban), mereka mengatakan, "Hari raya Fithri adalah hari diharomkannya puasa setelah diwajibkan, sehingga disunnahkan mempercepat (menyegerakan) berbuka untuk menampakkan sikap segera ta'at kepada ALLOH Ta'ala dan melaksanakan perintah-NYA untuk berbuka yang menyelisihi kebiasaan, sedangkan Adh-ha sebaliknya. Juga karena di hari 'idul Adh-ha disyari'atkan berkurban dan makan dari kurbannya sehingga disunnahkan berbuka dengan sebagian kecil dari kurbannya tersebut." (10)

Imam Ibnul Qoyyim rohimahuLLOOH mengatakan, "Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam dahulu sebelum keluar (untuk melaksanakan sholat) pada hari raya Fithri, Beliau memakan beberapa kurma dan memakannya dengan bilangan ganjil. Sedangkan di hari raya kurban, Beliau tidak makan sampai kembali dari tempat sholat (musholla), lalu Beliau makan dari sebagian daging kurbannya." (11)

===

(8) Hadits Riwayat Imam al-Bukhori, lihat kitab Fat-hul Baari 2/447.

(9) Hadits Riwayat Imam at-Tirmidzi nomor 542, dan Imam Ibnu Majah nomor 1756.

(10) Kitab al-Mughni 3/259.

(11) Kitab Zaadul Ma'aad 1/441.

===

Maroji':
Kitab: Ahkaamul 'Iidain wa 'Asyri Dzil Hijjah, Penulis: Dr. 'Abdulloh bin Muhammad bin Ahmad ath-Thoyyar, Penerbit: Darul 'Ashimah, Cetakan I, 1413 H/ 1992 M, Judul terjemahan: Lebaran, Menurut Sunnah yang Shohih, Penerjemah: Kholid Syamhudi Lc, Penerbit: Pustaka Ibnu Katsir - Bogor, Cetakan I, 1426 H/ 2005 M.

===

Jual kurma Nabi asli Madinah
Minat beli kurma ajwa?
Promo Kurma ajwah asli Madinah
Hubungi ARY
SMS 0857.7801.8878/ 0812.8964.7870
PIN BB 269C8299

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog