Skip to main content

Kajian Ramadhan: Keutamaan Membaca al-Qur-an dan Macam-macamnya (5)

Kajian Ramadhan

Kajian Kelima

Keutamaan Membaca al-Qur-an dan Macam-macamnya (5)

Kesebandingan dalam hal keutamaan itu tidak berarti bahwa ia bisa menggantinya. Oleh karena itu, seandainya ia (surat al-Ikhlash) dibaca tiga kali dalam shalat, maka ia tetap saja tidak bisa menggantikan al-Fatihah. Keberadaan sesuatu sebanding dengan lainnya dalam hal keutamaan itu tidak harus berarti bahwa ia bisa menggantikannya. Dalam kitab Shahihain disebutkan riwayat dari Abu Ayub al-Anshari radhiyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Barangsiapa membaca 'laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu' (Tidak ada sembahan yang benar kecuali Allah, tiada sekutu bagi-Nya. Dia adalah pemilik kerajaan dan segala pujian) sepuluh kali, maka ia seperti orang yang memerdekakan empat jiwa dari kalangan anak keturunan Nabi Isma'il."

Sekalipun demikian, seandainya ia mempunyai tanggungan kafarat membebaskan empat orang budak, maka dzikir ini tetap tidak bisa menggantikan pembebasan budak, sekalipun sebanding dalam hal keutamaan.

Surat lainnya yang mempunyai keutamaan tersendiri adalah surat al-Falaq dan an-Nas, atau yang biasa disebut Mu'awwidzatain. Diriwayatkan dari Uqbah bin Amir radhiyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Tahukah kamu beberapa ayat yang diturunkan pada hari ini yang belum pernah ada yang sebanding dengannya? Yaitu 'Qul a'udzu bi Rabbil falaq', dan 'Qul a'udzu bi Rabbin nas'."
(Hadits Riwayat Imam Muslim)

Sedangkan dalam riwayat Imam an-Nasa-i disebutkan bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memerintahkan Uqbah agar membaca keduanya, dan selanjutnya beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Tidak ada peminta yang meminta dengan semisal permintaan dengan menggunakan keduanya, dan tidak ada pemohon perlindungan yang memohon perlindungan semisal dengan permohonan dengan menggunakan keduanya."

Oleh karena itu, bersungguh-sungguhlah kalian untuk memperbanyak membaca al-Qur-an yang penuh berkah, apalagi pada bulan Ramadhan ini yang menjadi bulan diturunkannya al-Qur-an. Banyak membacanya mempunyai keistimewaan tersendiri. Jibril biasa datang kepada Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam setiap tahun untuk memperdengarkan bacaannya kepada beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dan mendengarkan bacaan beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Pada tahun dimana beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam wafat, maka Jibril melakukan hal ini dua kali dalam setahun. Ini dimaksudkan untuk meneguhkan dan mengukuhkan.

Kaum Salafush Shalih dahulu selalu memperbanyak bacaan al-Qur-an di bulan Ramadhan, baik ketika shalat maupun lainnya. Zuhri rahimahullaah ketika bulan Ramadhan tiba selalu mengatakan bahwa ia adalah bulan untuk membaca al-Qur-an dan memberi makanan. Sedangkan Imam Malik rahimahullaah jika Ramadhan tiba, maka beliau berhenti dari membaca hadits dan majelis-majelis 'ilmu (berhenti mengajar) untuk kemudian berganti membaca al-Qur-an dari mushaf. Qatadah rahimahullaah selalu mengkhatamkan bacaan al-Qur-an setiap tujuh hari sekali, sedangkan pada bulan Ramadhan mengkhatamkannya setiap tiga hari sekali, dan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan mengkhatamkannya setiap hari.

Ibrahim an-Nakha-i rahimahullaah mengkhatamkan al-Qur-an pada bulan Ramadhan setiap tiga hari sekali, sedangkan pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan mengkhatamkannya setiap hari.

Aswad rahimahullaah selalu membaca al-Qur-an sampai khatam setiap dua hari sekali setiap bulannya.

Teladanilah orang-orang pilihan itu, dan ikutilah jalan mereka sehingga kalian akan bersama orang-orang baik lagi suci. Gunakanlah sebaik-baiknya setiap kesempatan yang ada, baik di waktu siang maupun malam dengan amalan-amalan yang bisa mendekatkan kalian kepada Allah Yang Maha Perkasa dan Maha Pengampun. Usia ini akan terlipat dengan begitu cepatnya, sedangkan waktu akan terus berlalu seperti satu jam dari waktu siang saja.

Ya Allah, berikanlah kekuatan kepada kami untuk senantiasa bisa membaca Kitab-Mu dalam bentuk yang Engkau ridhai. Tunjukkan kami ke jalan keselamatan, keluarkan kami dengannya dari kegelapan menuju cahaya, serta jadikan ia sebagai hujjah (alasan, bukti penguat) yang menguntungkan kami dan tidak yang memberatkan kami, wahai Rabb semesta alam.

Ya Allah, angkatlah derajat kami dengan al-Qur-an, dan selamatkanlah kami dengannya dari lembah kehinaan. Hapuskanlah dosa-dosa kami dengan al-Qur-an. Ampunilah kami, kedua orang tua kami, dan seluruh kaum muslimin dengan rahmat-Mu, wahai Dzat yang paling Penyayang. Semoga Allah mencurahkan rahmat dan kesejahteraan kepada Nabi kita, Muhammad, serta kepada keluarga dan para shahabat beliau seluruhnya.

Bersambung...

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Majaalisu Syahru Ramadhaan, Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah, Penerbit: Daruts Tsurayya lin Nasyr - Riyadh, Cetakan I, 1422 H/ 2002 M, Judul terjemahan: Kajian Ramadhan, Penerjemah: Salafuddin Abu Sayyid, Penerbit: al-Qowam - Solo, Cetakan V, 2012 M.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog