Skip to main content

Kajian Ramadhan: Hikmah Puasa (3)

Kajian Ramadhan

Kajian Kesembilan

Hikmah Puasa (3)

Hikmah puasa lainnya adalah bahwa hati akan benar-benar terfokuskan untuk berpikir dan berdzikir. Sebab, sebaliknya, memenuhi syahwat akan melahirkan kelalaian, dan bahkan barangkali akan membuat hati menjadi keras dan membutakannya dari melihat kebenaran. Oleh karena itu, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam memberikan petunjuk agar makan dan minum ala kadarnya. Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Tidak ada bejana yang lebih jelek yang diisi anak Adam dari perut. Cukuplah kiranya beberapa suap makanan baginya untuk menegakkan tulang punggungnya. Jika tidak dapat dihindarkan, maka sepertiga isi perutnya itu untuk makanan, sepertiganya untuk minuman dan sepertiganya lagi untuk pernapasan." (Hadits Riwayat Imam Ahmad, Imam an-Nasa-i, Imam Ibnu Majah) (16)

Dalam kitab Shahih Muslim disebutkan riwayat bahwa Hanzhalah al-Usaidi, salah seorang penulis Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah berkata kepada Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam: "Hanzhalah telah berbuat kemunafikan." Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Mengapa demikian?" Ia menjawab: "Ya Rasulullah, ketika kami berdiri di sisimu engkau mengingatkan kami akan Neraka dan Surga, seakan kami benar-benar melihatnya dengan mata kepala. Namun ketika kami telah pergi dari sisimu, kami bergelut lagi dengan isteri, anak dan pekerjaan sehingga akhirnya kami banyak lupa lagi." Selanjutnya disebutkan bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Tapi, wahai Hanzhalah, memang harus bertahap waktu demi waktu." Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mengatakan hal ini sampai tiga kali.

Abu Sulaiman ad-Darani berkata: "Jiwa itu jika lapar dan dahaga, maka hatinya akan menjadi jernih dan halus. Akan tetapi jika ia kenyang, hati pun menjadi buta."

Bersambung...

===

(16) Diriwayatkan juga oleh Imam at-Tirmidzi, ia mengatakan sebagai hadits hasan shahih. Dishahihkan pula oleh Imam al-Hakim.

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Majaalisu Syahru Ramadhaan, Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah, Penerbit: Daruts Tsurayya lin Nasyr - Riyadh, Cetakan I, 1422 H/ 2002 M, Judul terjemahan: Kajian Ramadhan, Penerjemah: Salafuddin Abu Sayyid, Penerbit: al-Qowam - Solo, Cetakan V, 2012 M.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog