Skip to main content

Alam jin menurut al-Qur-an dan as-Sunnah: Catatan kedua puluh satu atas buku Dialog dengan jin Muslim

Alam jin menurut al-Qur-an dan as-Sunnah

Bab ketiga

Catatan atas buku Dialog dengan jin Muslim

Catatan kedua puluh satu:

Masih pada halaman 131, lanjutan dari perkataan jin Muslim:

Bagaimana tidak, kalau dia adalah pendamping Muhammad (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam). Ah, kalau kalian tahu siapa Muhammad (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) dan kedudukannya yang mulia dalam pandangan Allah, niscaya kalian semua akan mengikuti jalan yang dilaluinya dan tidak menetapkan hukum kecuali dengan apa yang beliau (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) bawa. Jin pendamping Nabi (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) memeluk agama Islam begitu beliau (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) menyampaikan ajarannya.

Saya berkata: Yang saya mau beri ta'liq adalah perkataannya, "Ah, kalau kalian tahu siapa Muhammad (Shallallaahu 'alaihi wa Sallam) dan kedudukannya yang mulia dalam pandangan Allah."

Jin ini mau membodohi kita sebagai kaum Muslimin, yang seolah-olah kita tidak tahu kedudukan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam di sisi Allah. Seolah-olah kita tidak bisa membaca al-Qur-anul Karim atau hadits Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, yang keduanya telah menerangkan kedudukan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam di sisi Allah. Dan Allah telah berfirman:

"Dan sesungguhnya kamu benar-benar berbudi pekerti yang agung."
(Qur-an Surat al-Qalam: ayat 4)

Allah juga telah berfirman:

"Dan Kami tidak mengutus kamu, melainkan kepada ummat manusia seluruhnya sebagai pembawa berita gembira dan sebagai pemberi peringatan, tetapi kebanyakan manusia tiada mengetahui."
(Qur-an Surat Saba': ayat 28)

Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman:

"Sesungguhnya Allah dan Malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya."
(Qur-an Surat al-Ahzab: ayat 56)

Kita tahu dan sangat tahu tentang kedudukan Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam di sisi Allah yang sangat tinggi sekali, yang tidak perlu diberitahukan lagi oleh jin tersebut.

Kemudian Muhammad Isa Dawud memberikan catatan kaki di akhir halaman 131 dengan membawakan hadits yang berbunyi, "Ajaklah manusia berbicara setingkat dengan intelektualitas mereka." (74)

Saya berkata: Ini merupakan sebuah hadits yang sering beredar dan saya mengira, banyak di antara kita yang telah mendengar hadits ini, akan tetapi hadits ini tidak ada asalnya sama sekali. Ini bukan hadits Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam tidak pernah bersabda demikian.

Dan saya telah menulis satu risalah khusus mengenai masalah hadits ini, bahwa ini bukan hadits Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam.

Bersambung...

===

(74) Ini adalah hadits yang tidak ada asalnya, diriwayatkan dengan lafazh:

"Aku diperintah untuk berbicara kepada manusia menurut kadar (kemampuan) akal-akal mereka."

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullaah dalam kitab Majmu' Fatawa 18/338-339 berkata, "Tidak seorangpun dari 'Ulama Islam yang meriwayatkan hadits tersebut dan tidak tercantum di satupun kitab-kitab mereka." Lihat kitab penulis (ustadz 'Abdul Hakim bin Amir Abdat) yang berjudul Hadits-hadits Dha'if dan Maudhu' jilid 1 halaman 69 nomor 20.

===

Maraji'/ Sumber:
Buku: Alam jin menurut al-Qur-an dan as-Sunnah, bantahan terhadap buku Dialog dengan jin Muslim, Penulis: Ustadz 'Abdul Hakim bin Amir Abdat hafizhahullaah, Penyusun: Ustadz Ibnu Saini bin Muhammad bin Musa rahimahullaah, Penerbit: Darul Qolam, Jakarta - Indonesia, Cetakan kedua, Tahun 1425 H/ 2004 M.

===

Layanan gratis estimasi biaya rangka atap baja ringan, genteng metal, dan plafon gypsum:
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog