Kisah rezeki dan harta
Langgengnya rezeki di bumi (6)
Jika rezeki hewan saja dijamin oleh Allah, apalagi rezeki manusia yang lebih mulia dari hewan. Allah berfirman,
"Sungguh telah Kami muliakan Bani Adam dan Kami angkat mereka di darat dan di laut. Kami memberi rezeki yang baik-baik untuk mereka dan Kami muliakan mereka di atas makhluk Kami yang lainnya dengan kelebihan."
(Qur-an Surat al-Isra': ayat 70)
Adapun kelaparan yang kita dengar dan kita lihat di sebagian negara, tidak lain karena kezhaliman manusia itu sendiri atas saudaranya. Karena, jika negara yang kaya membantu negara yang miskin, maka tidak akan terjadi kelaparan di negara tersebut. Begitu juga jika orang-orang kaya memberi makan orang-orang miskin, maka tidak akan ada yang kelaparan. Sebagaimana Allah menguji manusia dengan zakat yang diserahkan pada orang-orang miskin, Allah juga menguji negara-negara kaya dengan rezeki yang ada pada mereka yang dibutuhkan oleh negara-negara miskin.
Terkadang kelaparan yang terjadi di sebuah negara merupakan kesengajaan yang dilakukan oleh negara lain dengan embargo ekonomi yang diterapkan. Tujuannya adalah agar negara tersebut tunduk pada kemauan negara yang mengembargo, dipaksa menerima program tertentu yang ditawarkan atau dipaksa menganut pemikiran atau ideologi tertentu, dimana mereka tidak akan menerimanya jika mereka tidak kelaparan. Bahkan kejahatan manusia sampai pada upaya negara tertentu merusak komoditas untuk mengontrol harga supaya lebih tinggi di pasar. Semua itu dilakukan karena kerakusan dan pengetahuan mereka bahwa naik turunnya harga sebuah komoditas berdasarkan stok dan permintaan.
Sebagai bukti bahwa rezeki itu akan langgeng sampai akhir zaman adalah harta banyak sekali sehingga andaikata diserahkan begitu saja pada orang lain, maka akan ditolaknya. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
"Demi Dzat yang jiwaku berada dalam genggamannya. Dapat dipastikan bahwa akan turun di antara kalian Putera Maryam sebagai hakim yang adil. Dia akan mematahkan salib, membunuh babi, dan menetapkan pajak. Harta akan berlimpah sehingga orang tidak mau menerimanya. Ketika itu, sujud satu kali lebih baik dari dunia dan segala isinya." (1)
Jumlah harta begitu banyak ketika itu, sehingga kehilangan fungsinya. Manusia lebih suka melakukan shalat yang saat itu menjadi lebih baik dari dunia dan isinya, karena manusia menyadari dekatnya waktu Kiamat setelah turunnya 'Isa 'alaihis salaam. Sebagian sebab-sebab berlimpahnya harta adalah turunnya berkah, kebaikan dan bumi mengeluarkan segala simpanannya. Allah menyediakan di dalam bumi kekayaan yang cukup bagi seluruh manusia, sejak Adam 'alaihis salaam sampai Kiamat. Inilah keadilan Allah pada Bani Adam, baik yang mukmin maupun yang kafir. Allah berfirman,
"Ketika Ibrahim berdo'a, "Rabbku, jadikanlah negeri ini aman, berilah rezeki buah-buahan kepada penduduknya yang beriman kepada Allah dan hari Akhir." Allah berfirman, "Juga orang-orang yang kufur. Aku akan memberi sedikit nikmat padanya kemudian Aku paksa mereka dengan adzab Neraka. Itulah sejelek-jelek tempat kembali."
(Qur-an Surat al-Baqarah: ayat 126)
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
"Akan datang di akhir ummatku seorang yang meraup (untuk dibelanjakan/ disumbangkan) harta tanpa menghitung-hitungnya." (2)
Bersambung...
===
(1) Hadits Riwayat Imam al-Bukhari, kitab Ahadits al-Anbiya', bab Nuzul 'Isa bin Maryam 'alaihis salaam.
(2) Hadits Riwayat Imam Muslim, kitab al-Fitan wa Asyrath as-Sa'ah.
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Anta wal maala, Penulis: Syaikh Adnan ath-Tharsyah, Penerbit: Maktabah Wahbah - Kairo, Judul terjemah: Anda dan harta, Penerjemah: Taufik Damas Lc, Penerbit: Pustaka al-Kautsar, Jakarta - Indonesia, Cetakan I, Juli 2004 M.
===
Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT