Skip to main content

Sembuh dengan Satu Titik: Sejarah Perkembangan Bekam

Sembuh dengan Satu Titik

Bagian Pertama

Sekilas Tentang Bekam

Sejarah Perkembangan Bekam

Sesungguhnya bekam sudah dikenal bangsa-bangsa purba sejak kerajaan sumeria berdiri, sekitar 4.000 tahun sebelum masehi, lalu bekam berkembang di babilonia, mesir, saba' dan persia. Sumeria adalah daerah yang masuk wilayah irak, yaitu negeri yang dialiri sungai eufrat dan sungai trigis. Pada saat itu, para tabib menggunakan bekam untuk pengobatan para raja. Tabib-tabib termasyhur hanya menurunkan 'ilmu pengobatannya kepada murid-murid terpilih. Sedangkan di cina, bekam berkembang sekitar 2.500 tahun sebelum masehi, sebelum berkuasanya kaisar yao. Dan di cina inilah bekam berkembang dengan berdasarkan titik-titik akupunktur.

Di mesir, bekam sudah ada sejak zaman kekuasaan fir'aun, sekitar 2.500 tahun sebelum masehi. Pada masa kekuasaan fir'aun ramses II, kira-kira 1.200 tahun sebelum masehi, secara tidak sengaja pada masa itu banyak orang-orang yang dilempari batu, lalu terjadi lebam. Setelah dikeluarkan darahnya, ternyata banyak yang sembuh penyakitnya. Pengobatan bekam sudah umum dipakai para tabib di sana bersama-sama dengan jenis pengobatan lainnya. Dalam melakukan bekam, para tabib memakai pedoman titik-titik tertentu di tubuh pasien. Dalam menentukan titik-titik itu, mereka menggunakan pedoman dalam lembaran papyrus. Di dalamnya telah digambarkan titik-titik ath-tha' atau at-ta' ataupun tun, namun belum lengkap. Tidak ada perbedaan antara titik-titik besar atau titik-titik kecil. Gambar-gambar tersebut dipergunakan oleh tabib untuk pedoman pengobatan. Titik-titik ini kemudian berkembang hingga ke yunani, saba', romawi, figria, bulgaria, dan isbanji.

Pada zaman Nabi Yusuf 'alaihis salaam, di mesir terdapat kaum Israil. Di antara mereka ada yang terkenal sebagai ahli pengobatan dengan bekam ini. Namun, hanya orang-orang tertentu yang berobat dengan menggunakan metode ini.

Di persia -yakni bangsa persi merupakan bangsa yang serumpun dengan bangsa aria, india, yunani, romawi, isbanji, jerman, maupun rumpun aria eropa lainnya, yang hidup sekitar 3.000 tahun sebelum masehi- bekam berkembang bersama pengobatan fashid, yaitu pengobatan untuk mengeluarkan darah dari tubuh. Bekam juga sudah ada di daerah suriah dan iskandariyah bersama pengobatan fashid, kay, pembedahan, ramuan herba, tumbuh-tumbuhan laut, akar-akaran, biji-bijian, bunga dan getah-getahan.

Di zaman Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, bekam sudah banyak dikerjakan para Shahabat radhiyallaahu 'anhum. Bahkan menjadi sunnah dan kebiasaan mereka. Nabi Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa Sallam selain memerintahkan ummatnya untuk berobat dengan bekam, juga memberikan petunjuk tentang tempat-tempat yang sangat baik untuk dibekam. Walaupun Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sendiri bukan tabib, namun semua perbuatannya berdasarkan petunjuk Allah Subhaanahu wa Ta'aala. Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bisa memberikan arahan kepada ummatnya untuk melakukan bekam pada titik-titik tertentu. Beberapa titik yang diajarkan Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sangat baik untuk dibekam, di antaranya adalah hammah, naqrah, qamahduwah, akhdza'ain, kahil, mankib, dziqn, udzn, tsadyu, qithan, bathn, shadr, maq'idah, rukbah, fakhdzu, saq, rusgh, nakhid, qadam, iltiwa', wirik, na'is, katifain, dan lain sebagainya. (Akan dikupas pada pembahasan Titik Bekam Nabi, insya Allah, -ed)

Di masa perkembangan Islam sekitar 300 hijriyah, di baghdad, bekam merupakan pengobatan yang paling maju saat itu. Mereka menggunakan bekam bersama al-kayy bakar, fashid, dan bekam jubb, yaitu bekam yang khusus terbuat dari gelas kaca yang indah, pisaunya pun khusus, bentuknya yang kecil dan tajam. Pisau itu direbus dahulu untuk mensterilkan. Para juru bekamnya pun bermacam-macam, dari yang hanya belajar karena turun-temurun, bekam jalanan, hingga ahli bekam yang berpendidikan tinggi seperti di lembaga kedokteran tinggi jundi syahpur, harran, syam, maupun iskandariyah. Namun, banyak juga yang berasal dari madrasah fikih. Karena itu, bekam dan fashid yang dilakukan berdasarkan 'ilmu kedokteran saat itu, sangat berbeda dengan bekam yang dilakukan para juru bekam yang tak berpendidikan kedokteran.

Bersambung...

===

Maraji'/ sumber:
Buku: Sembuh dengan Satu Titik, Penulis: dr. Wadda' A. Umar, Penerbit: Al-Qowam, Solo - Indonesia, Cetakan XIV, Nopember 2012 M/ Muharram 1434 H.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog