Skip to main content

Kajian Ramadhan: Klasifikasi Manusia Berkenaan dengan Kewajiban Puasa (6/3)

Kajian Ramadhan

Kajian Ketujuh

Klasifikasi Manusia Berkenaan dengan Kewajiban Puasa (6/3)

Jika seorang musafir merasa keberatan untuk menjalankan puasa, maka sebaiknya ia berbuka dan tidak usah berpuasa dalam perjalanan. Dalam hadits Jabir radhiyallaahu 'anhu sebelumnya disebutkan bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berbuka puasa manakala orang-orang merasa keberatan untuk menjalankan puasa, maka dikatakan kepada beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam: "Sebagian orang tetap berpuasa!" Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pun bersabda: "Mereka adalah orang-orang yang 'melanggar', mereka adalah orang-orang yang 'melanggar'."
(Hadits Riwayat Imam Muslim)

Dalam kitab Shahihain disebutkan juga riwayat dari Jabir radhiyallaahu 'anhu: Bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam dalam sebuah perjalanan melihat keramaian dan ada seorang lelaki yang dipayungi (dari sengatan matahari). Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda: "Ada apa ini?" Mereka menjawab: "Orang ini sedang berpuasa." Beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam kemudian bersabda:

"Berpuasa ketika sedang melakukan perjalanan merupakan hal yang tidak baik."

Jika seorang yang berpuasa itu mengadakan perjalanan di tengah hari, lalu ia merasa keberatan untuk melanjutkan puasanya hingga sempurna, maka ia boleh berbuka jika ia keluar dari kampung halamannya. Sebab, Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pernah menjalankan puasa dan orang-orang pun turut berpuasa menyertai beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam sampai di daerah Kura' al-Ghamim. Ketika beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam mendapat kabar bahwa mereka keberatan untuk melanjutkan puasa, maka beliau Shallallaahu 'alaihi wa Sallam pun berbuka dan orang-orang pun turut berbuka pula. Kura' al-Ghamim adalah sebuah gunung hitam berbatu yang membentang sampai di sebuah lembah yang dinamakan lembah al-Ghamim. Lembah ini terletak antara 'Usafan dan Marr azh-Zhahran.

Jika seorang musafir tiba di kampung halamannya pada siang Ramadhan dalam keadaan tidak berpuasa, maka puasanya tidak bisa menjadi sah pada hari itu hingga sorenya. Sebab, pada permulaan hari tersebut ia tidak berpuasa, sedangkan puasa wajib itu tidak sah kecuali dimulai dari terbit fajar. Tapi, apakah ia harus berpuasa di sisa hari tersebut?

Para 'ulama berbeda pendapat mengenai hal itu. Sebagian dari mereka berpendapat bahwa ia wajib berpuasa pada sisa hari tersebut sebagai bentuk penghormatan terhadap waktu puasa Ramadhan, namun ia tetap wajib mengqadh puasanya, karena puasa yang dilakukannya pada hari itu tidak sah. Hal ini populer di kalangan madzhab Imam Ahmad.

Sebagian 'ulama lain mengatakan bahwa ia tidak wajib melakukan puasa pada sisa hari tersebut, karena puasa di sisa hari itu tidak akan berguna sedikit pun, karena ia sudah punya kewajiban sendiri untuk mengqadhanya. Penghormatan terhadap waktu puasa Ramadhan sudah tidak berarti lagi karena ia boleh berbuka sejak pagi hari secara lahir maupun batin. 'Abdullah bin Mas'ud radhiyallaahu 'anhu berkata: "Siapa makan di awal hari, maka hendaklah ia makan pula di akhir hari." Maksudnya, siapa yang dibolehkan makan di pagi hari karena suatu alasan, maka ia tetap boleh makan di sore hari. Ini adalah pendapat madzhab Imam Malik dan Imam Syafii serta sebuah riwayat dari Imam Ahmad. Akan tetapi, ia tidak boleh menampakkan makan dan minumnya, karena barangkali orang tidak tahu mengenai penyebab ia tidak berpuasa, sehingga orang akan berburuk sangka terhadapnya atau malah mengikutinya.

Bersambung...

===

Maraji'/ sumber:
Kitab: Majaalisu Syahru Ramadhaan, Penulis: Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin rahimahullaah, Penerbit: Daruts Tsurayya lin Nasyr - Riyadh, Cetakan I, 1422 H/ 2002 M, Judul terjemahan: Kajian Ramadhan, Penerjemah: Salafuddin Abu Sayyid, Penerbit: al-Qowam - Solo, Cetakan V, 2012 M.

===

Layanan GRATIS Konsultasi, Estimasi Biaya, dan Survei Lokasi: Rangka Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog