Skip to main content

Sifat pertama | Keutamaan Bulan Romadhon | Kajian Romadhon

Majaalisu Syahru Romadhoon.

Syaikh Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin rohimahullooh.

Kajian Romadhon.

Kajian Pertama.

1. Sifat pertama.

"Bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi ALLOH daripada aroma kesturi." 2) Yang dinamakan kholuuf atau khuluuf (bau mulut) adalah perubahan bau mulut ketika lambung tidak terisi makanan. Bau mulut ini tidak disukai oleh orang, akan tetapi di sisi ALLOH lebih harum daripada aroma kesturi. Sebab, ia muncul akibat mengerjakan 'ibadah kepada ALLOH dan melakukan keta'atan kepada-NYA. Segala hal yang tumbuh dari ber'ibadah kepada ALLOH dan dari melakukan keta'atan kepada-NYA, maka sesuatu itu dicintai oleh-NYA. ALLOH akan memberikan ganti kepada pemiliknya dengan yang lebih baik, lebih utama dan lebih bagus. Tidakkah kalian perhatikan orang yang mati syahid di jalan ALLOH yang hanya karena menginginkan agar kalimat ALLOH yang menang, maka pada hari Kiamat ia datang dengan luka yang mengalirkan darah, warnanya memang warna darah akan tetapi aromanya adalah aroma kesturi.

Berkenaan dengan hajji, ALLOH Sub-haanahu wa Ta'aala berbangga di hadapan para Malaikat dengan orang-orang yang sedang wuquf di padang 'Arofah, dengan mengatakan:

"Perhatikanlah para hamba-KU. Mereka datang kepada-KU dengan kusut dan penuh debu." (Hadits Riwayat Imam Ahmad dan Imam Ibnu Hibban dalam kitab Shohiih-nya) 3)

Keadaan kusut pun disukai oleh ALLOH di tempat ini, karena kekusutan itu disebabkan karena sedang melaksanakan keta'atan kepada ALLOH dengan menjauhi segala larangan ihrom serta menjauhi kemegahan hidup.

Baca selanjutnya: Sifat Kedua Keutamaan Bulan Ramadhan

===

2) Diriwayatkan oleh Imam al-Bukhori dan Imam Muslim.

3) Hadits shohih berdasarkan berbagai syawahid-nya.

===

Maroji':
Kitab: Majaalisu Syahru Romadhoon, Penulis: Syaikh Muhammad bin Sholih al-'Utsaimin rohimahullooh, Penerbit: Daruts Tsuroyya lin Nasyr, Riyadh - Saudi Arabia, Cetakan I, 1422 H/ 2002 M, Judul terjemahan: Kajian Romadhon, Penerjemah: Salafuddin Abu Sayyid, Penerbit: al-Qowam, Solo - Indonesia, Cetakan V, 2012 M.

===

Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog