Skip to main content

Muqoddimah penulis (2)

Adalah wajar sekali aku menemukan manfaat yang banyak sekali dari hadits-hadits yang aku teliti (takhrij) tentang 'Isa 'alayhis salam serta dajjal yang buta sebelah mata, yang itu aku dapatkan dalam hadits Abu Umamah. Terlebih jumlah hadits tentang itu mencapai sekitar tiga puluh buah hadits yang diriwayatkan lebih dari dua puluh Shohabat rodhiyaLLOOHU 'anhum. Ada sebagian atau sebuah hadits yang diriwayatkan dari seorang Shohabat melalui beberapa jalur periwayatan, khususnya hadits dari Abu Huroiroh rodhiyaLLOOHU 'anhu. Aku telah menemukan sepuluh jalur periwayatan dari dirinya (Abu Huroiroh). Pada masing-masing jalur terdapat faidah serta tambahan yang tidak ada pada jalur yang lainnya.

Oleh karena itu, sesudah aku merampungkan studi hadits tersebut dan redaksinya serta menyelesaikan pula takhrij hadits-hadits lain sebagai syawahidnya, lalu aku tuliskan pada bukuku Silsilatul Ahaadiits ash-Shohiihah dengan nomor 2457, maka muncullah dalam benakku gagasan bagus, yaitu menyelidiki faidah-faidah yang aku maksud di muka untuk kemudian mengumpulkannya di tempat yang sesuai dengan apa yang ada di hadits Abu Umamah rodhiyaLLOOHU 'anhu untuk dirangkai menjadi satu rangkaian hadits (yang utuh), sebagaimana hal itu pernah aku lakukan dalam penulisan buku Hajjatun Nabi shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam kamaa Rowaaha Jabir rodhiyaLLOOHU 'anhu meski ada perbedaan menonjol antara kedua hadits tersebut. Buku yang pertama Hajjatun Nabi khusus hadits-hadits yang diriwayatkan oleh Jabir rodhiyaLLOOHU 'anhu sendiri dan tidak ditambahi dengan riwayat-riwayat Shohabat selainnya. Aku telah meneliti hadits-hadits tersebut, lalu setiap ada tambahan ( di hadits lain) yang shohih aku letakkan pada tempatnya sesuai untuk kemudian menyuguhkan dan menuliskan hadits Jabir rodhiyaLLOOHU 'anhu sebagai hasil riwayat Imam Muslim dari Abu Ja'far al-Baqir, dari Jabir rodhiyaLLOOHU 'anhu.

Adapun hadits Abu Umamah rodhiyaLLOOHU 'anhu, aku telah menggabungkan padanya sejumlah hadits dari riwayat-riwayat Shohabat lain yang shohih yang jumlah mereka lebih dari dua puluh orang Shohabat sebagaimana telah aku singgung di muka.

Ide serta gagasan yang aku maksud di atas senantiasa menghampiriku dan berputar-putar di pikiran, hingga akhirnya ia menguat dan mendorongku untuk merealisasikannya. Itu aku lakukan sesudah aku melihat urgensinya dan tuntutan yang mendesak untuk disampaikan kepada khalayak manusia dalam bentuk pemaparan yang baik lagi mudah dijangkau dan dimengerti oleh mereka -sesuai latar belakang pendidikan, ke'ilmuan serta status sosial masing-masing- dan menyatukan hadits-hadits yang bercerai-berai yang sangat sulit bisa dipahami isinya oleh orang-orang khusus (berpendidikan), lebih-lebih oleh orang-orang awam.

Di antara hal yang mendorongku melakukan hal ini adalah sebagai berikut:

Pertama, keraguan sebagian besar orang yang menisbahkan diri sebagai ahli 'ilmu -bahkan sebagai da'i Islam, lebih-lebih orang-orang yang tidak memiliki pengetahuan cukup tentang Islam baik kalangan muda terdidik atau yang awam- terhadap ihwal turunnya 'Isa 'alayhis salam yang kemudian akan membunuh dajjal di akhir zaman. Bahkan menurut hematku, kebanyakan mahasiswa alumni Universitas al-Azhar, termasuk orang yang meragukan hal itu -jika tidak disebut malah mengingkarinya. Aku dapat mengetahui itu semua setelah beberapa kali melakukan dialog dengan sebagian mereka secara langsung, juga dari fatwa-fatwa sebagian mereka yang sempat aku telaah serta komentar-komentar mereka terhadap sebagian karya orang lain.

Yang paling terkenal di antara mereka adalah Syaikh Muhammad 'Abduh. Komentarnya terhadap hadits tentang turunnya 'Isa 'alayhis salam, kadang-kadang ia berkata: "Itu hadits ahad (sedikit riwayatnya)." Ucapan ini tentu sesuai dengan kadar pengetahuannya tentang hadits. Menurut hematku, dia adalah 'Ulama modern yang komentarnya terhadap hadits tersebut paling jauh dari paling jauh kebenaran. Terkadang dia menakwilkan turunnya 'Isa 'alayhis salam dan berkuasanya di muka bumi dengan kemenangan ruh serta rahasia risalahnya atas manusia seluruhnya; yaitu ajarannya yang menonjol berupa perintah kepada sekalian manusia agar berkasih sayang, saling mencintai dan hidup damai dan aman antar sesama. Inilah yang disitir Sayyid Muhammad Rosyid Ridho dalam buku tafsirnya al-Manar juz 3 halaman 317. Meski ia sendiri menyangkal pendapat itu sesudahnya dengan ucapan: "Akan tetapi zhohir hadits-hadits tentang itu menolak pendapat tersebut." Di samping itu ia juga membantah pendapat tersebut dengan ucapan berikutnya: "Hendaknya bagi para ahli takwil berkata, 'Sesungguhnya hadits-hadits ini telah dinukil (diriwayatkan) secara maknanya sebagaimana mayoritas hadits-hadits yang ada, dan orang yang menukil secara makna berarti ia menukil apa yang ia pahami." Suatu ketika Muhammad 'Abduh ditanya tentang al-Masih dajjal dan terbunuhnya dia oleh 'Isa 'alayhis salam? Jawabnya: "Sesungguhnya dajjal merupakan simbol bagi khurofat, kedustaan dan keburukan-keburukan yang akan sirna dengan ditegakkannya syari'at di hadapannya..."

Anehnya, pendapat atau penakwilan semacam ini telah ada sebelumnya, yaitu pendapat yang dilontarkan oleh sang pengaku Nabi Mirza Ghulam Ahmad dari Qodian India. Dia senantiasa mengulang-ulang takwil semacam itu dalam sejumlah buku dan risalahnya. Dia juga menakwilkan sejumlah ayat al-Qur-an seperti takwil di atas. Dia merubah makna ayat-ayat tersebut untuk dijadikan bukti dan hujjah atas kenabiannya. Misalnya ia menakwilkan firman ALLOH tentang 'Isa: "Wamubasyiron birosuulin ya'tii min ba'dii ismuhuu Ahmad" (... dan memberi kabar gembira dengan (datangnya) seorang Rosul yang akan datang sesudahku, yang namanya Ahmad (Muhammad)). Mirza mengklaim dirinyalah yang dimaksud dengan Ahmad dalam ayat tersebut. Dia (Mirza Ghulam Ahmad) banyak memiliki model takwil semacam itu dan pendapat-pendapat yang sangat lemah terhadap ayat-ayat al-Qur-an. Hal itu sebagaimana yang Rosyid Ridho katakan sendiri dalam rangka menyangkal pendapatnya, yaitu dalam tafsirnya juz 6 halaman 58, ia berkata: "Ia telah mengikuti cara para pengikut aliran al-Mahdawiyyah dari kalangan kaum Syi'ah Iran, seperti kelompok al-Baha dan al-Baab dalam menyimpulkan dalil-dalil yang lemah dari al-Qur-an untuk mendukung dakwahnya. Bahkan sampai-sampai ia mengambil iru dari suroh al-Faatihah." Khusus dalam menafsirkan suroh ini (al-Faatihah), ia memiliki sebuah buku yang sangat hina sebab ia mengaku al-Faatihah tersebut sebagai mukjizatnya. Ia menjadikan suroh tersebut sebagai pemberi kabar gembira atas kemunculannya (Mirza) dan bahwa ia sebagai al-Masih ummat ini."

Setelah itu Sayyid Rosyid Ridho berkata: "Sesungguhnya yang membuka pintu penakwilan al-Qur-an yang aneh ini di tengah ummat, juga upaya merubah muatan lafazh-lafazh dari makna yang semestinya kepada makna-makna yang nampak aneh yang tidak mirip dan tidak cocok untuknya, adalah orang-orang zindiq dari kalangan majusi dan pengikut-pengikutnya yang meletakkan dasar-dasar ajaran kelompok 'al-Bathiniyyah', yang kemudian menjadi laku keras hingga di kalangan kaum Shufi."

Aku (Muhammad Nashiruddin al-Albani) berkata: "Jika demikian, apa perbedaan takwil kelompok al-Bathiniyyah terhadap ayat al-Qur-an, dengan takwil kelompok al-Qoodiyaaniyyah serta Muhammad Abduh dan pengikutnya terhadap hadits-hadits tentang turunnya 'Isa 'alayhis salam dan munculnya dajjal dengan model takwil yang jelas-jelas bathil sebagaimana disebutkan di muka? Lalu mengapa Sayyid Rosyid Ridho juga berdiam diri terhadapnya (membiarkannya) bahkan memberikan takwil baru atas model takwil mereka itu, yaitu bahwa hadits-hadits tersebut diriwayatkan secara maknanya? Sekiranya demikian, apakah itu kemudian mengesampingkan dan menolak riwayat yang shohih yang diriwayatkan secara makna oleh para Shohabat rodhiyaLLOOHU 'anhum, dan bahkan secara mutawatir dari mereka?

Sebagai misal, jika ada riwayat yang mutawatir dari para Shohabat rodhiyaLLOOHU 'anhum bahwa Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam mengharomkan sesuatu, misalnya daging keledai yang dipelihara di rumah-rumah. Ini tentu bentuk periwayatan secara makna. Apakah dengan demikian, makna yang mereka riwayatkan tersebut semestinya ditolak dengan menggunakan salah satu bentuk takwil, sehingga seakan-akan larangan itu tidak pernah datang dari Rosul shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam sama sekali? Sungguh, ini adalah kesesatan yang nyata. Kita memohon kepada ALLOH agar memelihara kita dari perbuatan demikian.

Berikut contoh lain dari 'penakwilan' terhadap teks yang menghinggapi sebagian penulis masa kini alumni al-Azhar. Syaikh Muhammad Fahim Abu 'Ubayyah berkata dalam bukunya ketika mengomentari kitab 'Nihaayatul Bidaayah wan Nihaayah' juz 1 halaman 71: "Apakah 'Isa 'alayhis salam masih hidup hingga kini, kemudian akan turun ke bumi untuk kemudian melakukan pembaharuan terhadap dakwah kepada ALLOH secara sendirian? Ataukah maksud dari turunnya 'Isa 'alayhis salam adalah menangnya agama yang haq dan menyebarnya kembali agama tersebut, yang disampaikan oleh orang-orang yang sangat ikhlash bekerja untuk membebaskan masyarakat dari segala bentuk perbuatan buruk dan dosa? Dalam hal ini ada dua pendapat. Masing-masing didukung oleh sekelompok 'Ulama.

===

Maroji':
Kitab: Qishshotu al-Masiih ad-Dajjal wa Nuzuuli 'Isa 'alayhish sholaatu was salaam wa Qotlihi Iyyaahu, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rohimahuLLOOH, Penerbit: Maktabah al-Islamiyyah, 'Amman - Yordan, Cetakan I, 1421 H, Judul terjemahan: Kisah dajjal dan turunnya 'Isa 'alayhis salam untuk membunuhnya, Penerjemah: Beni Sarbeni, Penerbit: Pustaka Imam asy-Syafi'i, Cetakan I, 1426 H/ 2005 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===

Sembilan kitab hadits dalam Satu software
Cinta Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam?
Gali pesan Beliau di software ini
Software hadits digital berisi sembilan kitab hadits dengan terjemah. Disertai berbagai fitur yang menarik.
Cocok untuk ustadz, pelajar, dan umum
http://lidwa.com

===

BISNIS PULSA
Harga voucher pulsa SANGAT MURAH !
Biaya registrasi GRATIS tanpa dipungut biaya apa pun
Biaya SMS reply Rp 0,- ( GRATIS )
Jumlah nominal deposit pulsa BEBAS tanpa ada minimal jumlah deposit
Transaksi pulsa ONLINE 24 jam sehari NONSTOP
Tidak ada target penjualan
http://www.pulsagram.com

===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog