Skip to main content

Keutamaan Sholat Tarowih Pada Malam-malam Bulan Romadhon

Qiyam Romadhon (Sholat Tarowih)

Keutamaan Sholat Tarowih Pada Malam-malam Bulan Romadhon

1- Dalam hal ini ada dua hadits:

Pertama: Diriwayatkan dari Abu Huroiroh rodhiyaLLOOHU 'anhu, ia berkata:

"Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam sangat menekankan sholat tarowih pada bulan Romadhon, namun tidak mewajibkannya. Beliau shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda:

"Barangsiapa mengerjakan qiyam (sholat tarowih) pada bulan Romadhon karena keimanan dan mengharap pahala niscaya diampuni dosanya yang telah lalu."

Demikianlah hal itu tetap berlaku hingga Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam wafat. (5)

Dan demikian pula pada masa kekholifahan Abu Bakar rodhiyaLLOOHU 'anhu dan pada awal kekholifahan 'Umar rodhiyaLLOOHU 'anhu." (6)

Kedua: Diriwayatkan dari Amru bin Murroh al-Juhani rodhiyaLLOOHU 'anhu, ia berkata: "Seorang lelaki dari Bani Qudho'ah datang menemui Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam dan berkata: "Wahai Rosululloh, bagaimanakah menurutmu jika aku bersaksi bahwa tiada Ilah yang berhak disembah dengan benar selain ALLOH, dan bersaksi bahwa engkau adalah utusan ALLOH, aku mengerjakan sholat lima waktu, mengerjakan shoum pada bulan Romadhon dan membayar zakat?"

Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam bersabda:

"Barangsiapa mati dengan membawa perkara di atas maka ia termasuk golongan shiddiqin dan syuhada'." (7)

===

(5) Yaitu tidak mengerjakan sholat tarowih secara berjama'ah.

(6) Diriwayatkan Imam Muslim dan lainnya, dalam riwayat Imam al-Bukhori diriwayatkan secara marfu' dari ucapan Rosululloh shollaLLOOHU 'alayhi wa sallam. Aku telah mencantumkan takhrijnya dalam kitab Irwa-ul Gholil 4/14/906 dan dalam kitab Shohih Abu Dawud 1241, semoga ALLOH memudahkanku menyelesaikan kitab tersebut dan mencetaknya. Adapun ucapan al-Akh Zuhair Syawais dalam komentarnya terhadap risalahku yang berjudul Sholat 'Idain halaman 32 yang telah dicetak ulang pada tahun 1404 H: "ALLOH telah memudahkan kami mencetak juz awal kitab Shohih Abu Dawud karangan ustadz kami, al-Albani." (Zuhair). Demi ALLOH aku tidak mengerti apa maksudnya. Juz tersebut ada padaku. Aku belum mengizinkan seorangpun untuk mencopinya, mencetak dan menyebarkannya. Seperti itu pulalah yang ia sebutkan pada cetakan keempat kitabku berjudul at-Tawassul cetakan tahun 1403 H halaman 22, bahwa ia telah mengeluarkan jilid ketiga kitab Silsilah Hadits Dho'if, namun sampai detik ini (bulan Rojab tahun 1406 H) kitab itu belum kunjung terbit!

(7) Diriwayatkan oleh Imam Ibnu Khuzaimah dan Imam Ibnu Hibban dalam kitab Shohih mereka berdua, serta yang lainnya dengan sanad shohih, silakan lihat kitab Ta'liq Shohih Ibnu Khuzaimah tulisanku 3/340/2262 dan kitab Shohih at-Targhib 1/419/993.

===

Maroji':
Kitab: Qiyaamu Romadhoon, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani, Judul terjemahan: Qiyam Romadhon, Penerjemah: Abu Ihsan al-Atsari dan Siti Khoiriyah, Penerbit: at-Tibyan - Solo, Cetakan I, 2001 M.

===

Layanan GRATIS Estimasi Biaya Baja Ringan, Genteng Metal & Plafon Gypsum
http://www.bajaringantangerang.com

===

Kios Tas, Sepatu, Jaket, Baju, dll
http://SahlaAgency.blogspot.com

===
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog