Bagian Pertama
Sekilas Tentang Bekam
Bekamlah Diri Sendiri Sebelum Membekam Orang Lain
Membekam merupakan kegiatan yang menyangkut keterampilan dan keahlian. Keterampilan diperoleh dari seringnya seseorang itu membekam. Semakin sering membekam, semakin terampillah ia. Keahlian diperoleh dari pelatihan-pelatihan, membaca buku pengobatan dan mempelajari berbagai teori tentang bekam. Banyak yang terampil membekam, tetapi tidak punya keahlian, karena ia membekam tanpa dasar teori yang benar. Begitu pula, banyak yang pandai dalam teori, namun jarang mempraktikkannya, sehingga ia tidak terampil.
Di masyarakat saat ini, banyak orang yang sering membekam orang lain, tetapi ia belum pernah dibekam sama sekali, sehingga ia tidak bisa merasakan bagaimana rasanya dibekam. Selain itu, banyak yang belum pernah membekam dirinya sendiri, sehingga ia tidak dapat merasakan bahwa sayatan dan penjaruman akan menimbulkan rasa nyeri, di mana rasa nyeri ini berubah-ubah sesuai dengan gerakan mata pisau. Ia tidak akan tahu bahwa ada lapisan kulit yang menimbulkan rasa nyeri, ada pula yang tidak. Ia juga tidak akan merasakan bahwa penusukan atau sayatan yang berulang-ulang lebih banyak menimbulkan rasa nyeri dibanding sekali tusukan atau sayatan. Padahal banyak yang melakukan sayatan dan tusukan berkali-kali.
Karena itu, agar seseorang bisa menjadi juru bekam yang terampil, maka harus melalui empat tahapan di bawah ini:
1. Membekam diri sendiri. Ini dilakukan sebelum membekam orang lain. Tentunya bekam yang dilakukan adalah di tempat-tempat yang dirinya bisa membekam.
2. Membekam orang terdekat atau keluarga terdekatnya. Keluarga terdekat adalah orang pertama yang dibekam setelah dirinya sendiri. Dengan membekam orang terdekat atau keluarga, maka ahli bekam menjadi hati-hati dan bisa menghargai orang yang dibekam.
3. Meminta orang lain untuk membekam dirinya. Dengan itu, ia bisa merasakan manfaat bekam. Sebelum ia menceritakan manfaat bekam kepada orang lain, ia terlebih dulu merasakan manfaat bekam.
4. Setelah seseorang pernah merasakan dibekam, barulah diperbolehkan membekam orang lain.
Dengan melakukan bekam sesuai tahapan di atas, maka akan diperoleh manfaat sebagai berikut:
1. Bisa memberikan contoh kepada orang lain, bahwa ia pernah membekam dirinya sendiri.
2. Bisa merasakan sendiri jalannya udara dan darah ketika dihisap, dan dapat merasakan kedalaman jarun atau sayatan pisau yang masuk ke kulitnya, sehingga ketika ia mempraktikkan ke orang lain, ia dapat melakukannya dengan penuh perasaan, tidak hanya mengira-ngira saja.
3. Bisa merasakan manfaat bekam, kesembuhan yang dirasakan dan efek samping yang dirasakan.
4. Bertanggung jawab terhadap resiko yang terjadi dengan pembekaman. Sebelum terjadi resiko yang fatal terhadap orang lain, ia sudah pernah menghadapinya terlebih dahulu.
5. Akan memperlakukan orang lain yang dibekam seperti memperlakukan terhadap dirinya sendiri. Sehingga ia akan lebih berhati-hati dalam membekam.
===
Maraji'/ sumber:
Buku: Sembuh dengan Satu Titik, Penulis: dr. Wadda' A. Umar, Penerbit: Al-Qowam, Solo - Indonesia, Cetakan XIV, Nopember 2012 M/ Muharram 1434 H.
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT