Anda dan Harta di Dunia
Orang Kafir dan Harta (4)
Sesungguhnya harta yang mereka miliki tidak membuat mereka kaya sama sekali dari Allah. Tidak juga membuat mereka dekat pada Allah. Allah berfirman,
"Sesungguhnya orang-orang kafir, hartanya dan anak-anaknya, tidak akan membuat mereka kaya (tidak butuh) sedikitpun dari Allah. Mereka itulah penghuni Neraka. Mereka kekal di dalamnya." (QS. Ali 'Imran: 116)
Allah berfirman,
"Bukan harta-harta dan anak-anak kalian yang mendekatkan kalian dengan Kami, akan tetapi orang yang beriman dan berbuat kebajikan." (QS. Saba': 37)
Jadi, ini (harta dan anak-anak mereka) bukanlah bukti bahwa Allah mencintai dan memperhatikan mereka. Sesungguhnya yang mendekatkan mereka pada Allah adalah iman dan perbuatan baik mereka. Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda,
"Sesungguhnya Allah tidak melihat rupa kalian dan harta kalian. Akan tetapi Allah melihat hati kalian dan perbuatan kalian." (1)
Allah telah membuat perumpamaan, dalam surat al-Kahfi, orang yang diberikan harta banyak oleh Allah kemudian zhalim pada dirinya sebab kufur dan ingkarnya pada akhirat. Dia membanggakan diri di hadapan kawannya dan mendebatnya. Dia berkata, "Aku lebih banyak harta dan lebih mulia." Yang demikian itu karena dia mengagumkan kehidupan dunia dan perhiasannya, dan lemahnya keyakinan mereka pada Allah. Dia juga mengingkari hari Kiamat. Bahkan orang seperti itu akan berkata, andaikata di sana ada hari kembali kepada Allah, maka di sana dia akan mendapatkan yang lebih baik dari apa yang ada padanya di dunia. Karena sesungguhnya, jika tidak karena mulianya di hadapan Allah, Allah tidak akan memberi padanya dunia ini.
Kemudian sahabatnya yang mukmin menasehatinya untuk tidak kufur pada Allah dan menasehatinya untuk mengingat Allah ketika masuk dalam Surga-Nya yang mengagumkan, dan memuji Allah atas apa yang telah diberikan padanya, dari harta dan anak. Hendaknya ia mengucapkan, "Atas kehendak Allah. Tidak ada kekuatan kecuali dari Allah." Kemudian sang mukmin berdo'a agar Allah menurunkan adzab dari langit ke tempat sang kafir yang menghancurkan balasan kekufurannya kepada Allah dan ingkarnya akan nikmat-nikmat Allah. Terjadilah, di tempat sang kafir, apa yang dikhawatirkan oleh sang mukmin, yaitu kerusakan dan kehancuran. Ketika itu, sang kafir menggenggam tangan sang mukmin dengan meminta maaf dan berkata, "Alangkah indahnya jika aku tidak menyekutukan Tuhanku dengan sesuatu apapun."
===
(1) HR. Muslim, kitab al-Birru wa ash-Shilah wa al-Adab, bab Tahrim Zhulmi al-Muslim wa Khadzlihi wa Ihtiqarihi.
===
Maraji'/ Sumber:
Kitab: Anta wal maala, Penulis: Syaikh Adnan ath-Tharsyah, Penerbit: Maktabah Wahbah - Kairo, Judul terjemah: Anda dan harta, Penerjemah: Taufik Damas Lc, Penerbit: Pustaka al-Kautsar, Jakarta - Indonesia, Cetakan I, Juli 2004 M.
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT