3. Kitab 'Ilmu
35. Bab: Cara Dicabutnya 'Ilmu
25.(71) 'Umar bin 'Abdul 'Aziz menulis surat kepada Abu Bakar bin Hazm, "Kumpulkan hadits-hadits Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam yang engkau temukan, kemudian tulislah. Aku khawatir akan hilangnya 'ilmu dan perginya para 'ulama (meninggal), padahal tidak ada yang dapat diterima kecuali hadits Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Hendaknya orang-orang saling menyebarkan 'ilmu agama serta menyelenggarakan pengajaran, sehingga orang yang tidak mengetahui bisa diajari. Karena sesungguhnya 'ilmu itu tidak akan sirna kecuali jika dibiarkan menjadi rahasia {yang tidak diketahui/ tidak disebarluaskan}."
67. Dari Urwah [ia berkata: Datang kepada kami 8/148] 'Abdullah bin Amru bin al-Ash [lalu aku dengar ia] berkata: Aku mendengar Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Sesungguhnya Allah tidak mencabut 'ilmu dari para hamba secara langsung, tetapi Allah mencabut 'ilmu itu dengan mematikan para 'ulama. Apabila sudah tidak tersisa seorang 'alim pun, maka orang-orang akan mengangkat orang-orang bodoh menjadi pemimpin yang akan dijadikan tempat bertanya, lalu mereka {orang-orang bodoh itu} akan berfatwa tanpa dasar 'ilmu, (dalam riwayat lain: mereka akan memberikan fatwa dengan pendapat sendiri) mereka itu sesat dan menyesatkan." (Kemudian aku sampaikan kepada 'Aisyah (ra-dhiyallaahu 'anhuma), isteri Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam. Selanjutnya 'Abdullah bin Amru bin al-Ash berkunjung lagi, maka 'Aisyah berkata, "Wahai anak saudariku, pergilah kepada 'Abdullah, dan pastikan tentang hadits yang engkau sampaikan kepadaku darinya." Lalu aku menemuinya dan menanyakan hal itu, maka ia pun menceritakan seperti yang pernah disampaikan kepadaku. Kemudian aku menemui 'Aisyah dan aku sampaikan kepadanya, 'Aisyah pun kaget dan berkata, "Demi Allah, 'Abdullah bin Amru masih mengingatnya." 8/148)
===
(71) Ini riwayat mu'allaq dalam naskah Istambul, demikian tentang satu riwayat, tapi juga maushul pada beberapa riwayat lainnya hingga kalimat "wa dzahaabal 'ulama (dan perginya para 'ulama)". Telah disambungkan oleh Abu Na'im dalam Akhbar Ashbahan seperti itu.
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M.
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT