Ringkasan Shahih Bukhari
3. Kitab 'Ilmu
21. Bab: Keutamaan Orang yang Berilmu dan Mengajarkannya
59. Dari Abu Musa (ra-dhiyallaahu 'anhu), dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Perumpamaan petunjuk dan 'ilmu pengetahuan, yang dengannya Allah mengutusku, adalah seperti hujan lebat yang jatuh ke tanah, tanah itu ada yang gembur yang dapat menyerap air, (27.(63) dalam riwayat lain yang mu'allaq: tanah itu ada bagian yang dapat menerima air), sehingga menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rumput-rumputan yang banyak. Ada pula yang keras yang menahan air {tidak dapat menyerap air}{sehingga tergenang}, maka Allah memberi manfaat dengannya kepada manusia, sehingga mereka dapat meminumnya dan memberi minum (binatang ternak dan sebagainya), serta mengairi {tanaman}. Ada pula hujan yang jatuh ke bagian yang lain, yaitu di atas tanah yang tidak menggenangkan air dan tidak pula menumbuhkan rumput. Begitulah perumpamaan orang yang belajar agama Allah, yang mau memanfaatkan sesuatu yang dengannya Allah mengutusku, sehingga ia mengetahui dan mengajarkannya. Selain itu juga perumpamaan orang yang tidak peduli dan tidak menerima petunjuk yang dengannya Allah mengutusku."
===
(63) Al-Hafizh tidak meriwayatkannya. Tampaknya lafazh ini merupakan kesalahan tulis dan yang benar adalah yang pertama, yaitu "qabilat".
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M.
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT
3. Kitab 'Ilmu
21. Bab: Keutamaan Orang yang Berilmu dan Mengajarkannya
59. Dari Abu Musa (ra-dhiyallaahu 'anhu), dari Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, "Perumpamaan petunjuk dan 'ilmu pengetahuan, yang dengannya Allah mengutusku, adalah seperti hujan lebat yang jatuh ke tanah, tanah itu ada yang gembur yang dapat menyerap air, (27.(63) dalam riwayat lain yang mu'allaq: tanah itu ada bagian yang dapat menerima air), sehingga menumbuhkan tumbuh-tumbuhan dan rumput-rumputan yang banyak. Ada pula yang keras yang menahan air {tidak dapat menyerap air}{sehingga tergenang}, maka Allah memberi manfaat dengannya kepada manusia, sehingga mereka dapat meminumnya dan memberi minum (binatang ternak dan sebagainya), serta mengairi {tanaman}. Ada pula hujan yang jatuh ke bagian yang lain, yaitu di atas tanah yang tidak menggenangkan air dan tidak pula menumbuhkan rumput. Begitulah perumpamaan orang yang belajar agama Allah, yang mau memanfaatkan sesuatu yang dengannya Allah mengutusku, sehingga ia mengetahui dan mengajarkannya. Selain itu juga perumpamaan orang yang tidak peduli dan tidak menerima petunjuk yang dengannya Allah mengutusku."
===
(63) Al-Hafizh tidak meriwayatkannya. Tampaknya lafazh ini merupakan kesalahan tulis dan yang benar adalah yang pertama, yaitu "qabilat".
===
Maraji'/ sumber:
Kitab: Mukhtashar Shahih al-Imam al-Bukhari, Penulis: Imam Muhammad Nashiruddin al-Albani rahimahullaah, Judul Terjemahan: Ringkasan Shahih Bukhari, Penerjemah: Asep Saefullah FM, M.A., Drs. Kamaluddin Sa'adiyatulharamain, Penerbit: Pustaka Azzam, Jakarta - Indonesia, Cetakan keenam, Nopember 2013 M.
===
Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT