Skip to main content

Anda dan Harta: Orang Kafir dan Harta (3)

Anda dan Harta

Anda dan Harta di Dunia

Orang Kafir dan Harta (3)

Orang kafir sendiri merasa bangga dengan hartanya dan mengira sebagai kemuliaan dari Allah. Mereka berkeyakinan bahwa yang demikian itu bukti kecintaan dan perhatian Tuhan pada mereka. Jadi, Allah tidak akan menyiksa mereka, karena Allah tidak akan memberi harta banyak di dunia kemudian menyiksa mereka di akhirat. Sebagaimana firman Allah,

"Mereka berkata, 'Kami memiliki harta dan anak yang lebih banyak, maka kami tidak akan disiksa.'" (QS. Saba': 35)

Allah membantah perkataan mereka,

"Apakah mereka mengira bahwa sesungguhnya Kami biarkan mereka menikmati harta dan anak-anak sebagai upaya Kami mempercepat kebajikan untuk mereka? Bahkan mereka tidak merasa (bahwa dugaan mereka adalah salah)." (QS. Al-Mukminun: 55-56)

Jadi mereka keliru dengan mengira bahwa mereka tidak akan disiksa karena mereka mendapatkan harta dan anak-anak yang banyak di dunia ini. Sesungguhnya Kami berbuat demikian sebagai istidraj dan ujian. Allah berfirman,

"Janganlah kalian kagum melihat harta dan anak-anak mereka. Sesungguhnya Allah ingin menyiksa mereka dengan harta dan anak-anak mereka dalam dunia. Jiwa-jiwa mereka akan hilang dan mereka dalam keadaan kafir." (QS. At-Taubah: 55)

Allah berfirman,

"Sungguh orang-orang kafir itu jangan mengira bahwa Kami menunda mereka karena kebaikan bagi diri mereka. Sesungguhnya Kami menunda agar bertambah dosa mereka. Bagi mereka adzab yang pedih." (QS. Ali 'Imran: 178)

Allah berfirman,

"Biarkan Aku dan orang yang Aku ciptakan sendirian. Aku jadikan untuknya harta yang banyak (awet) dan anak-anak yang tampak (menyenangkan). Kemudian dia mengharap tambahan. Tidak! Sesungguhnya dia melawan ayat-ayat Kami. Maka Aku akan merobeknya dengan kasar." (QS. Al-Mudatsir: 11-17)

Bahkan Allah memberikan kesempatan pada orang-orang kafir dalam mendapatkan rezeki, sehingga ketika mereka bahagia dengan semua itu, Allah mencabutnya dalam keadaan mereka lupa dan dipastikan sampai akhir hayat mereka.

Allah berfirman,

"Ketika mereka lupa akan apa yang diperingatkan kepada mereka, maka Kami buka bagi mereka pintu segala sesuatu sehingga ketika mereka bahagia dengan apa yang diberikan, Kami mencabutnya dari mereka secara mendadak. Dengan demikian mereka bersedih tiba-tiba. Dipastikan akhir dari kaum yang zhalim. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam." (QS. Al-An'am: 44-45)

Qatadah berkata,

"Perintah Allah membuat suatu kaum menjadi durhaka. Allah tidak akan menyiksa kaum kecuali ketika sekarat, tertipu, dan nikmat yang sedang mereka rasakan. Jangan kalian tertipu oleh kebijakan Allah, karena sesungguhnya tidak akan tertipu oleh kebijakan Allah kecuali orang-orang fasik."

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: Anta wal maala, Penulis: Syaikh Adnan ath-Tharsyah, Penerbit: Maktabah Wahbah - Kairo, Judul terjemah: Anda dan harta, Penerjemah: Taufik Damas Lc, Penerbit: Pustaka al-Kautsar, Jakarta - Indonesia, Cetakan I, Juli 2004 M.

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT