Skip to main content

Misteri Kematian: Peristiwa dan Kisah-kisah Husnul Khatimah (5)

Misteri Kematian

Menguak Fenomena Kematian dan Rentetan Peristiwa Dahsyat Menjelang Kiamat

Kematian dan Sakaratul Maut

Peristiwa dan Kisah-kisah Husnul Khatimah (5)

22. Ibnu Asakir rahimahullaah.

Abu Syamah berkata: "Orang yang menyaksikan kematian Ibnu Asakir bercerita kepadaku: 'Ia shalat zhuhur, setelah itu ia bertanya tentang shalat 'ashar (apa sudah tiba waktunya), ia wudhu lalu membaca dua kalimat syahadat dalam keadaan duduk, ia mengucapkan: Aku rela Allah sebagai Rabb, Islam sebagai agama, Muhammad sebagai Nabi, ya Allah bisikkanlah hujjahku padaku, maafkan kesalahanku, kasihilah aku yang terasing ini. Setelah itu ia mengucapkan: Wa'alaikumus salam. Kami tahu Malaikat datang, setelah itu ia meninggal.'" (108)

23. Abu Ja'far al-Qari rahimahullaah.

Imam Abu Ja'far al-Qari rahimahullaah, satu dari sepuluh imam huruf-huruf qira'at, namanya Yazid bin Qa'qa' al-Madani. Nafi' membacakan riwayat qira'ahnya dan Malik bin Anas meriwayatkan darinya. Ia mengajarkan 'ilmu baca al-Qur-an sebelum perang Hurrah. Ummu Salamah mengusap kepalanya dan berdo'a untuknya. Ia shalat di belakang para ahli qira'ah di bulan Ramadhan. Ia mengajarkan qira'ah al-Qur-an. Nafi' berkata: Saat Abu Ja'far dimandikan, mereka melihat bagian antara leher hingga dada, mereka melihat bagian tersebut laksana mushhaf. Orang yang menyaksikan hal itu tidak ragu. Itulah cahaya al-Qur-an. (109)

24. Junaid rahimahullaah.

Al-Hariri mengisahkan kematian Junaid: "Aku berdiri di sebelah kepala Junaid saat ia sekarat, ia membaca al-Qur-an lalu aku berkata padanya: 'Kasihanilah dirimu.' Junaid berkata kepadaku: 'Wahai Abu Muhammad, menurutmu adakah orang yang lebih memerlukan amal shalih melebihiku saat ini. Lihatlah, lembaranku akan ditutup.' Saat itu ia telah mengkhatamkan al-Qur-an, setelah itu ia memulai lagi surat al-Baqarah hingga tujuh puluh ayat, setelah itu ia meninggal." (110)

25. Asad asy-Syam 'Abdullah al-Yunaini rahimahullaah.

Asad asy-Syam 'Abdullah al-Yunaini rahimahullaah, sosok yang senantiasa berdzikir. Ibnu Katsir mengisahkan kematiannya sebagai berikut:

Seusai shalat, ia berkata kepada muadzin yang saat itu memandikan jenazah: Perhatikan bagaimana kondisimu esok hari. Muadzin ini naik ke pojokan tempatnya, ia menghabiskan malam hari itu dengan berdzikir, mengingat teman-temannya yang telah pergi, mengingat orang yang pernah berbuat baik kepadanya meski dengan hal-hal sepele, muadzin itu melantunkan do'a untuk mereka, kemudian saat waktu shubuh tiba, ia shalat mengimami teman-temannya, setelah shalat ia bersandar dan berdzikir, di tangannya terdapat tasbih (111), ia meninggal dalam kondisi seperti itu, tidak jatuh dan tasbih yang ada di tangannya juga tidak jatuh. Saat berita kematiannya terdengar oleh Amjad, penguasa Ba'labak, ia datang dan melihatnya dalam kondisi seperti itu, ia kemudian berkata: Andai kita dirikan bangunan di atasnya, agar orang-orang bisa melihat salah satu tanda kebesaran. Ada yang berkata padanya: Itu bukan sunnah. Ia kemudian dipindahkan, dikafani, dan dishalati, kemudian dimakamkan di bawah pohon badam, tempat yang biasa ia gunakan untuk berdzikir. (112)

===

(108) An-Nuzhat 3/1552.

(109) As-Siyar 5/287-288.

(110) Al-Jaza' min Jinsil 'Amal 2/432-433.

(111) Ibnu Taimiyah membolehkan berdzikir dengan tasbih dengan beberapa syarat, namun sebagian besar 'ulama melarang hal itu. Dan petunjuk terbaik adalah petunjuk Muhammad Shallallaahu 'alaihi wa Sallam, beliau bertasbih dengan menghitung jari-jari tangan.

(112) Al-Bidayah wan Nihayah 13/101.

===

Maraji'/ Sumber:
Kitab: ar-Riyad an-Naadirah fii Shahiih ad-Daaril Akhirah, Penulis: Syaikh Dr. Ahmad Musthafa Mutawalli, Ta'liq: Syaikh 'Abdurrahman bin Nashir as-Sa'di, Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani, Syaikh Muhammad bin Shalih al-'Utsaimin, judul terjemahan: Seri ke-1 (Serial Trilogi Alam Akhirah) Misteri Kematian, Menguak fenomena kematian dan rentetan peristiwa dahsyat menjelang Kiamat, Penerjemah: Umar Mujtahid Lc, Penerbit: Darul Ilmi Publishing, CV Darul Ilmi, Bogor - Indonesia, Cetakan II, Rabiul Akhir 1434 H/ Februari 2013 M.

===

Ary Ambary Ahmad Abu Sahla al-Bantani
Sent from my BlackBerry® PIN 269C8299
powered by Sinyal Kuat INDOSAT

Popular posts from this blog